@life_ledger: How to make skin brightening mask with turmeric, honey and coffee. How to brighten skin naturally. How to make skin brightening mask. #skincare #skinbrightning #skinbrightningmask #naturalrecipes #naturalremedy

Life Ledger
Life Ledger
Open In TikTok:
Region: NG
Wednesday 12 February 2025 15:37:38 GMT
3459473
95198
587
30875

Music

Download

Comments

ness.away
Ness Away :
I'll give it a try, watching from Papua New Guinea
2025-05-12 06:39:30
0
carolineali545
carolineali545 :
That is not true. I tried it.and it remain the same as it was before.
2025-02-13 01:35:32
75
armyblinkstay31
🔥❣️ :
when I use turmeric that turned me yellowESH 😥
2025-07-06 06:06:01
0
kuromi1682
🥀 :
Dose it work without turmeric
2025-04-11 15:17:42
10
rv_aarvi18
RV :
I don't have honey does it still work
2025-04-21 22:40:16
0
abdullah___77.0
ABDULLAH🔥 :
don,t use turmeric
2025-06-10 07:10:23
0
aline.mballa
Aneya Healthy Living :
This works well but is very messy
2025-02-13 03:39:25
251
qhawukile
Tashido k :
I did try it's not working
2025-02-15 04:33:21
6
simplyy.siann
📸. :
This works guys! It’s good to use but veyy try messy so be careful!
2025-07-03 16:27:12
0
islamkaungmalay858
𝙈𝙎.𝙅𝙆 :
How many times a week should I use it?
2025-05-18 09:43:20
0
jenn.luv8
JenO8 :
Any kind of milk ?
2025-04-14 02:32:54
0
paris.love07
Paris Love :
can u do it with water
2025-03-08 16:10:18
0
123elmajahan
sadiya :
coffee+honey+turmeric+milk☺️
2025-03-09 10:28:08
38
user4935638213227
light :
thank you o will try it
2025-02-13 15:37:18
1
user8148177080543
user8148177080543 :
Hpw often can i do this in a week
2025-04-12 08:35:46
0
the.msh
𝐌🪭👜 :
IT WORKED
2025-05-11 09:06:16
0
verosan7557
Vero :
Don’t try it cause I did when I washed my face. It was yellow, not funny never again. lol 😂 I’m being honest
2025-05-09 02:43:35
1
flowergirls_01o6
🌷Foxi🌷 :
NO ONE IS TALKING ABT HYPERPIGMENTAITION
2025-02-28 06:51:47
7
iam_niquex1
iam_niquex_1 :
It works
2025-04-22 22:39:33
0
irinmao
Official_Irenny :
number 3 iswhat inswahil
2025-02-28 19:30:07
0
normadejesus751
normadejesus751 :
Yes l will try it. Thank you.
2025-02-13 01:13:58
1
nosibunonosabani
@nosbunonosabani :
which coffee any coffee
2025-02-13 13:14:08
5
bea5127
Bea :
What can I substitute for the milk? Please respond. Thanks
2025-02-15 14:22:17
2
noshin._.oficial0
Noshin ⛎ :
raw milk🤨
2025-06-15 10:48:53
0
To see more videos from user @life_ledger, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pov: Pov: Kamu punya seseorang yang kamu taksir di sekolahmu. Namanya Heeseung. Sayangnya, dia sangat cuek, membuatmu selalu kesulitan mendekat. Hari demi hari kamu mencoba membuka jarak itu, tapi selalu gagal. Bahkan temanmu dan pacarnya—yang kebetulan sahabat Heeseung—sudah ikut membantu. Tetap saja, dia dingin dan menjaga jarak. Suatu hari, kamu sedang di perpustakaan. Kamu mengambil buku yang ingin kamu pinjam. Saat berbalik, kamu mendapati Heeseung berdiri beberapa meter darimu, tampak mencari sesuatu di rak. “Kamu cari ini?” tanyamu pelan, menunjukkan buku di tanganmu. Heeseung menoleh sekilas. “Ternyata sudah padamu.” “Ini kamu pakai saja. Aku bisa baca nanti,” katamu. Kamu langsung menyerahkan buku itu padanya dan buru-buru pergi. Heeseung sempat membuka mulut ingin menahanmu, tapi gengsinya lebih besar. — Kini kamu duduk di kelas bersama temanmu dan pacarnya. Kalian merencanakan pergi ke pasar malam yang baru dibuka. Diam-diam Heeseung mendengar. “Aku ikut kalian… boleh?” ucapnya tiba-tiba. Kamu menoleh kaget. Biasanya dia menolak segala ajakan. “Aelah, Hee. Boleh banget. Biar (y/n) nggak sendirian nanti,” celetuk sahabatnya sambil melirikmu nakal. “Maksudmu apa sendirian?” balasmu gugup. Heeseung hanya melirikmu sebentar. — Malamnya kalian pergi bersama. Kalian mencoba banyak wahana. Saat Heeseung berhasil memenangkan permainan lempar gelang, dia spontan memelukmu sambil berseru, “YEAH! MENANG!” Kamu terdiam, jantungmu hampir copot. Teman-teman kalian menahan tawa. Sadar apa yang ia lakukan, Heeseung langsung melepas pelukan itu. “Maaf… nggak sengaja.” Pipinya sedikit memerah. Kamu tersenyum kecil dan mengangguk. Tibalah giliran kalian naik kora-kora. Kamu dan Heeseung duduk di barisan paling depan. Begitu ayunan mulai bergerak tinggi, Heeseung memejamkan mata rapat-rapat. Dia menggenggam tanganmu semakin erat. Saat ayunan makin kencang, dia menjerit keras, membuat sahabatnya tertawa terbahak. “Hee! Udah tahu penakut, maksa naik kora-kora!” Kamu makin panik. Saat itulah Heeseung berteriak dengan suara bergetar, “AAAAA… (y/n)! AKU MENYUKAIMUUU!” Kamu terkejut. Jantungmu berdegup kencang. Setelah wahana berhenti, kalian turun. Kamu menatapnya, menunggu penjelasan. Heeseung menunduk sebentar, lalu meraih kedua tanganmu. “(y/n), sebenarnya aku menyukaimu sejak lama… Tapi aku terlalu malu untuk bilang. Aku juga nggak bisa terus pura-pura cuek. Jadi… maukah kamu jadi pacarku?” “Ehem… terima aja, terima!” sahut sahabatnya tak sabar. Kamu menatap Heeseung. Perlahan kamu mengangguk sambil tersenyum. Wajah Heeseung langsung berubah lega. Ia memelukmu erat. Teman-teman kalian bersorak riang. — Hari demi hari, kalian melewati banyak momen manis bersama. Heeseung ternyata sosok yang hangat dan perhatian. Kamu merasa nyaman dan makin mencintainya. Namun suatu sore, ia memanggilmu dengan wajah sendu. “Ibuku di Australia sakit parah… Aku harus pergi menemani ayahku merawatnya,” katanya pelan. Dadamu langsung sesak. Kamu hanya menunduk, tak tahu harus menjawab apa. Beberapa hari sebelum keberangkatannya, kamu tak sanggup menemuinya. Kamu takut perpisahan akan membuatmu hancur. Hingga suatu siang, sahabat Heeseung menelepon. “(y/n), kamu beneran nggak mau ketemu dia? Dia berangkat hari ini… Dia nunggu kamu.” Kamu hanya diam. Tapi tak lama kemudian, kamu berdiri dan berlari sekuat tenaga menuju bandara. “Hee… tunggu aku… semoga aku nggak terlambat…” ucapmu berkali-kali sambil mencari di kerumunan orang. Akhirnya kamu melihat punggungnya dengan koper. “LEE HEESEUNG!” teriakmu, napas tersengal. Heeseung menoleh. Matanya membesar kaget. Ia segera berlari padamu dan memelukmu erat. “(y/n)… kupikir kamu nggak akan datang…” bisiknya. “Kamu tega banget mau ninggalin aku?” suaramu bergetar. Air mata jatuh. Dia mengusap pipimu lembut. “Aku janji… setelah ibuku sembuh, aku pasti balik. Tunggu aku, ya…” Kamu hanya mengangguk, meski hatimu remuk. “Heeseung…” “Jaga diri baik-baik…” (next di komen) #heeseung
Pov: Pov: Kamu punya seseorang yang kamu taksir di sekolahmu. Namanya Heeseung. Sayangnya, dia sangat cuek, membuatmu selalu kesulitan mendekat. Hari demi hari kamu mencoba membuka jarak itu, tapi selalu gagal. Bahkan temanmu dan pacarnya—yang kebetulan sahabat Heeseung—sudah ikut membantu. Tetap saja, dia dingin dan menjaga jarak. Suatu hari, kamu sedang di perpustakaan. Kamu mengambil buku yang ingin kamu pinjam. Saat berbalik, kamu mendapati Heeseung berdiri beberapa meter darimu, tampak mencari sesuatu di rak. “Kamu cari ini?” tanyamu pelan, menunjukkan buku di tanganmu. Heeseung menoleh sekilas. “Ternyata sudah padamu.” “Ini kamu pakai saja. Aku bisa baca nanti,” katamu. Kamu langsung menyerahkan buku itu padanya dan buru-buru pergi. Heeseung sempat membuka mulut ingin menahanmu, tapi gengsinya lebih besar. — Kini kamu duduk di kelas bersama temanmu dan pacarnya. Kalian merencanakan pergi ke pasar malam yang baru dibuka. Diam-diam Heeseung mendengar. “Aku ikut kalian… boleh?” ucapnya tiba-tiba. Kamu menoleh kaget. Biasanya dia menolak segala ajakan. “Aelah, Hee. Boleh banget. Biar (y/n) nggak sendirian nanti,” celetuk sahabatnya sambil melirikmu nakal. “Maksudmu apa sendirian?” balasmu gugup. Heeseung hanya melirikmu sebentar. — Malamnya kalian pergi bersama. Kalian mencoba banyak wahana. Saat Heeseung berhasil memenangkan permainan lempar gelang, dia spontan memelukmu sambil berseru, “YEAH! MENANG!” Kamu terdiam, jantungmu hampir copot. Teman-teman kalian menahan tawa. Sadar apa yang ia lakukan, Heeseung langsung melepas pelukan itu. “Maaf… nggak sengaja.” Pipinya sedikit memerah. Kamu tersenyum kecil dan mengangguk. Tibalah giliran kalian naik kora-kora. Kamu dan Heeseung duduk di barisan paling depan. Begitu ayunan mulai bergerak tinggi, Heeseung memejamkan mata rapat-rapat. Dia menggenggam tanganmu semakin erat. Saat ayunan makin kencang, dia menjerit keras, membuat sahabatnya tertawa terbahak. “Hee! Udah tahu penakut, maksa naik kora-kora!” Kamu makin panik. Saat itulah Heeseung berteriak dengan suara bergetar, “AAAAA… (y/n)! AKU MENYUKAIMUUU!” Kamu terkejut. Jantungmu berdegup kencang. Setelah wahana berhenti, kalian turun. Kamu menatapnya, menunggu penjelasan. Heeseung menunduk sebentar, lalu meraih kedua tanganmu. “(y/n), sebenarnya aku menyukaimu sejak lama… Tapi aku terlalu malu untuk bilang. Aku juga nggak bisa terus pura-pura cuek. Jadi… maukah kamu jadi pacarku?” “Ehem… terima aja, terima!” sahut sahabatnya tak sabar. Kamu menatap Heeseung. Perlahan kamu mengangguk sambil tersenyum. Wajah Heeseung langsung berubah lega. Ia memelukmu erat. Teman-teman kalian bersorak riang. — Hari demi hari, kalian melewati banyak momen manis bersama. Heeseung ternyata sosok yang hangat dan perhatian. Kamu merasa nyaman dan makin mencintainya. Namun suatu sore, ia memanggilmu dengan wajah sendu. “Ibuku di Australia sakit parah… Aku harus pergi menemani ayahku merawatnya,” katanya pelan. Dadamu langsung sesak. Kamu hanya menunduk, tak tahu harus menjawab apa. Beberapa hari sebelum keberangkatannya, kamu tak sanggup menemuinya. Kamu takut perpisahan akan membuatmu hancur. Hingga suatu siang, sahabat Heeseung menelepon. “(y/n), kamu beneran nggak mau ketemu dia? Dia berangkat hari ini… Dia nunggu kamu.” Kamu hanya diam. Tapi tak lama kemudian, kamu berdiri dan berlari sekuat tenaga menuju bandara. “Hee… tunggu aku… semoga aku nggak terlambat…” ucapmu berkali-kali sambil mencari di kerumunan orang. Akhirnya kamu melihat punggungnya dengan koper. “LEE HEESEUNG!” teriakmu, napas tersengal. Heeseung menoleh. Matanya membesar kaget. Ia segera berlari padamu dan memelukmu erat. “(y/n)… kupikir kamu nggak akan datang…” bisiknya. “Kamu tega banget mau ninggalin aku?” suaramu bergetar. Air mata jatuh. Dia mengusap pipimu lembut. “Aku janji… setelah ibuku sembuh, aku pasti balik. Tunggu aku, ya…” Kamu hanya mengangguk, meski hatimu remuk. “Heeseung…” “Jaga diri baik-baik…” (next di komen) #heeseung

About