@callme_kumbang:

callme_kumbang

Open In TikTok:

Region: ID

Monday 28 July 2025 01:21:14 GMT

5462

287

2

27

Music

Download

No Watermark .mp4 (1.23MB) No Watermark(HD) .mp4 (0.55MB) Watermark .mp4 (1.52MB) Music .mp3

Comments

Wann :

foglamp pake apa bang?

2025-07-28 03:38:21

1

Lakupulu :

Te37 ya itu bang?

2025-08-13 22:19:19

0

To see more videos from user @callme_kumbang, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Argumen tajam mengenai efektivitas program pemerintah dalam mendistribusikan kekayaan negara diluncurkan oleh Harryadin Mahardika, Chairman Soemitro Economics Forum. Kritik utama diarahkan pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang dinilai gagal sebagai alat pemerataan dan justru lebih sering dinikmati oleh anak-anak dari kalangan pejabat atau keluarga kaya. Menurut pandangan Harryadin, LPDP menunjukkan kegagalan negara dalam menjalankan fungsi fundamentalnya untuk mendistribusikan kekayaan secara adil. Program beasiswa triliunan ini dinilai tidak tepat sasaran, karena sistem seleksi dan akses informasi lebih menguntungkan kalangan atas, sehingga mempertegas kesenjangan sosial alih-alih memutus rantai kemiskinan. Argumen ini diperkuat dengan membandingkannya dengan praktik di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada masa SBY, negara pernah menghadapi kondisi surplus anggaran atau memiliki dana yang signifikan (pernah mencapai sekitar Rp 130 triliun). Pemerintah saat itu memilih skema Bantuan Langsung Tunai (BLT), membagikan Rp 300 ribu per Kepala Keluarga secara tunai dan langsung. Harryadin Mahardika menekankan bahwa pendekatan BLT tersebut secara fundamental jauh lebih efektif dan minim leakage (kebocoran). Ini adalah bentuk cash transfer murni yang langsung menaikkan daya beli rakyat miskin, mencerminkan tugas negara yang seharusnya diutamakan. . . #Jangkar #MediaJangkar #MediaJangkarIndonesia #JangkarIndonesia #JangkarID

Argumen tajam mengenai efektivitas program pemerintah dalam mendistribusikan kekayaan negara diluncurkan oleh Harryadin Mahardika, Chairman Soemitro Economics Forum. Kritik utama diarahkan pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang dinilai gagal sebagai alat pemerataan dan justru lebih sering dinikmati oleh anak-anak dari kalangan pejabat atau keluarga kaya. Menurut pandangan Harryadin, LPDP menunjukkan kegagalan negara dalam menjalankan fungsi fundamentalnya untuk mendistribusikan kekayaan secara adil. Program beasiswa triliunan ini dinilai tidak tepat sasaran, karena sistem seleksi dan akses informasi lebih menguntungkan kalangan atas, sehingga mempertegas kesenjangan sosial alih-alih memutus rantai kemiskinan. Argumen ini diperkuat dengan membandingkannya dengan praktik di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada masa SBY, negara pernah menghadapi kondisi surplus anggaran atau memiliki dana yang signifikan (pernah mencapai sekitar Rp 130 triliun). Pemerintah saat itu memilih skema Bantuan Langsung Tunai (BLT), membagikan Rp 300 ribu per Kepala Keluarga secara tunai dan langsung. Harryadin Mahardika menekankan bahwa pendekatan BLT tersebut secara fundamental jauh lebih efektif dan minim leakage (kebocoran). Ini adalah bentuk cash transfer murni yang langsung menaikkan daya beli rakyat miskin, mencerminkan tugas negara yang seharusnya diutamakan. . . #Jangkar #MediaJangkar #MediaJangkarIndonesia #JangkarIndonesia #JangkarID

بس لا تخافون مني🙂💔#علاويز #يومياتي_2025 #مشاكل #مواقف #fyp

بس لا تخافون مني🙂💔#علاويز #يومياتي_2025 #مشاكل #مواقف #fyp

“Love is a bi**tch” live #fyp #CapCut #livemusic #twofeetmusic

“Love is a bi**tch” live #fyp #CapCut #livemusic #twofeetmusic

Bắt đầu lại từ đầu 🫣

Bắt đầu lại từ đầu 🫣

#movie #tiktok #foryou

#movie #tiktok #foryou

#makeup #mionettoprosecco

#makeup #mionettoprosecco

About

Robot

Legal

Privacy Policy