@labivadj: Ketimpangan sosial dan ekonomi tampak nyata dalam hampir setiap aspek kehidupan modern. Namun, meskipun kondisi ini merugikan banyak orang, jarang sekali kita melihat perlawanan yang sistematis dan berkelanjutan dari mereka yang paling tertindas. Mengapa hal ini terjadi? Jika ketimpangan begitu mencolok, mengapa mereka yang dirugikan tampak pasif? Jawabannya tidak hanya terletak pada kemiskinan itu sendiri, tetapi lebih pada kesadaran yang telah dibentuk oleh ideologi dan hegemoni kekuasaan. [Hegemoni dan Kesadaran Palsu] Antonio Gramsci, seorang pemikir Marxis, mengenalkan konsep hegemoni budaya, yang menjelaskan bagaimana kelas penguasa tidak hanya mengendalikan masyarakat melalui kekuatan fisik, tetapi juga melalui kendali atas kesadaran dan nilai-nilai. Hegemoni bekerja dengan membuat norma dan aturan yang menguntungkan elite tampak wajar, alami, dan tidak dapat dihindari. Melalui pendidikan, media, dan agama, nilai-nilai ini ditanamkan sehingga kaum tertindas menerima status quo sebagai sesuatu yang "sudah seharusnya". Karl Marx juga mengemukakan konsep kesadaran palsu (false consciousness), yaitu keadaan di mana kaum buruh atau kelas bawah tidak menyadari kepentingan sejati mereka karena mereka telah dikondisikan untuk melihat dunia dari perspektif kelas penguasa. Dengan kata lain, mereka tidak melawan bukan karena mereka tidak bisa, tetapi karena mereka tidak merasa perlu untuk melawan. Mereka percaya bahwa sistem yang ada adalah yang terbaik atau setidaknya satu-satunya kemungkinan. [Peran Ideologi dalam Membentuk Kepatuhan] Salah satu alat paling efektif dalam mempertahankan status quo adalah ideologi, yakni seperangkat gagasan yang mengatur cara orang memahami dunia dan posisi mereka di dalamnya. Ideologi bekerja dengan berbagai cara: 1. Agama sebagai Penguatan Status Quo - Banyak ajaran agama menekankan kesabaran, ketundukan, dan penerimaan terhadap keadaan hidup sebagai bagian dari rencana ilahi. Dalam sejarah, banyak rezim otoriter menggunakan agama untuk menanamkan gagasan bahwa penderitaan di dunia adalah ujian yang akan mendapat ganjaran di akhirat. Dengan demikian, perjuangan untuk perubahan sosial sering kali dianggap bertentangan dengan nilai-nilai religius. 2. Pendidikan dan Sosialisasi - Sistem pendidikan sering kali dirancang untuk melanggengkan struktur sosial yang ada. Sejak kecil, masyarakat diajarkan untuk menerima otoritas, menaati aturan, dan percaya bahwa sukses adalah hasil kerja keras individu semata. Pendidikan jarang mendorong siswa untuk mempertanyakan sistem atau memahami dinamika kekuasaan. 3. Media sebagai Sarana Pengalihan Perhatian - Media massa berperan besar dalam mengalihkan perhatian masyarakat dari ketimpangan yang mereka alami. Tayangan hiburan, berita yang dikendalikan oleh pemilik modal, dan narasi yang menekankan individualisme membuat masyarakat lebih sibuk dengan urusan pribadi daripada memikirkan ketidakadilan sistemik. Media juga sering menggambarkan protes atau perlawanan sebagai tindakan kriminal atau tidak berguna, sehingga masyarakat lebih memilih pasif. [Ketakutan terhadap Perubahan dan Represi] Meskipun ada kesadaran mengenai ketimpangan, perlawanan sering kali dihambat oleh rasa takut. Sejarah mencatat bahwa banyak gerakan perlawanan mengalami represi brutal. Para pemimpin protes ditangkap, diintimidasi, atau bahkan dibunuh. Ketakutan ini membuat banyak orang memilih diam daripada menghadapi risiko yang besar. Selain itu, ketidakpastian yang menyertai perubahan juga membuat banyak orang ragu untuk melawan. Sistem yang buruk namun stabil sering kali lebih menarik daripada ketidakpastian akibat revolusi atau perubahan drastis. Dengan kata lain, banyak kaum tertindas yang merasa lebih aman dalam keterbatasan yang sudah mereka kenal daripada mengambil risiko untuk sesuatu yang belum pasti. #filsafat #awam #kemiskinan #kesadaran #tertindas
Servant
Region: ID
Tuesday 14 October 2025 01:06:26 GMT
Music
Download
Comments
👾 :
kebanyakan pada pasrah berharap bahagia di akherat tanpa memperjuangkan keadilan di dunia, lawak emang wkwk.
2025-11-05 10:02:10
111
memecylon :
Di islam jika kita mengimani alqur’an. QS. Al-Ma'idah (5): 8 "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
2025-11-04 02:53:41
171
NISHINOYA YUU 04 :
dapat data/referensi dari mana bang
2025-11-03 15:24:27
0
🎀 :
🔥Seperti urusan mengurus surat" di negeri Konoha itu, mencekik dan berbelit serba oli agar licin. Seakan-akan oli itu mempercepat tapi merusak moral dan mentalitas.
2025-11-06 12:06:01
18
rawonisme :
selain itu yg plg menghambat di bidang pendidikan tuh bnyk yg elitis & klasis. jd yg proletar & ad kesempatan buat sekolah ngerasa insecure dluan wkwk
2025-11-09 01:54:05
1
L.A.Gultom :
Min bahas Roti dan Hiburan donk alat politik yg d gunakan bangsa romawi 🙏😁
2025-11-07 15:19:03
1
Me.Dshop :
bisa baca dimana kak tulisan2 ini
2025-11-03 11:22:12
0
MASKED LADY :
Yes. Di Asia large of power distance nya gede. Large of power distance adalah paham dimana ada level atau kasta lalu yg level bawah tidak merasa keberatan dengan posisinya. Ini efek ideologi dan hegemoni kekuasaan.
2025-11-04 04:49:09
93
Criminal.case :
Pembaca juga perlu memperhatikan sumber narasi penulis yang menggunakan narasi dari paham kiri!
2025-11-04 15:03:01
9
lie🍉 :
jadi kita kalau liat pemerintah dzalim sudah seharusnya ngelawan
2025-11-06 08:03:02
11
Redmoon :
sngt menggambarkan Indonesia
2025-11-07 03:10:33
1
154.bombardilo :
sarapan otak
2025-11-05 00:01:11
10
onlyfriends :
matkul teori komunikasi 2, materi presentasi gue jir😂
2025-11-08 19:06:51
1
Siti Aisyah :
cinta banget sama tulisannya ❤
2025-11-03 14:59:19
1
Ical Bacabuku 📚 :
wah keren sih ini tulisannya 🔥
2025-11-03 18:29:11
1
12345$$$$@@@@@ :
menarikk🔥🔥
2025-11-04 03:13:39
1
🌱 :
Caranya satu, memahami nilai dari ideologi tadi. Tapi sayangnya karena fokus kita di 'nilai', bukan kemanusiaan lagi yang didahulukan. Melainkan perlombaan diiringi hilangnya 'santun'.
2025-11-07 20:07:27
0
KHASAR :
yes. setuju
2025-11-04 23:33:32
1
GARDA :
sebab itu pemuda dan rakyat harus bersatu membentuk kekuatan politik untuk melawan rezim secara sistematis untuk mengambil alih kendali kekuasaan
2025-11-03 15:14:26
0
Mariana :
kerennn, mkasi bang😳
2025-11-04 03:12:31
1
Abdurrahman :
Lawan✊🔥📖
2025-11-04 19:30:19
1
zengidez :
Nice info
2025-11-05 07:06:39
1
willem Fredrerik :
kesetaraan ketika kita sudah mati , karena di dunia bumi ini tempat uji
2025-11-04 05:00:53
0
Uma Dajo Book :
Kak judul bukunya apa yang dijadikan sumber ini?
2025-11-04 02:12:40
0
ekalaya :
menarikkk.... kenyataannya memang seperti itu. ini soal kesadaran
2025-11-03 23:28:03
1
To see more videos from user @labivadj, please go to the Tikwm
homepage.