@sports_program: Make it easy #nadplus #healthboost #fyp

Carter
Carter
Open In TikTok:
Region: US
Wednesday 22 October 2025 03:22:43 GMT
597
1
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @sports_program, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

7 Cara Supaya Anak Mendengar dan Taat kepada Orang Tua Hubungan anak dan orang tua adalah fondasi penting dalam pembentukan karakter, mental, dan iman seorang anak.  Namun, banyak orang tua menghadapi tantangan ketika anak sulit mendengar dan menaati nasihat.  Dalam psikologi perkembangan, ketaatan anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh, komunikasi, dan teladan.  Dalam iman Kristen, Alkitab menegaskan pentingnya anak menghormati orang tua sebagai perintah langsung dari Tuhan. ✅ 7 Cara Supaya Anak Dengar-dengaran pada Orang Tua 1. Bangun Komunikasi yang Hangat dan Terbuka Secara Ilmiah Psikologi anak menekankan bahwa komunikasi dua arah membuat anak merasa dihargai. Anak lebih mudah menaati orang tua jika merasa didengar. Tuhan mengajar untuk berbicara dengan lemah lembut . Amsal 15:1. Contoh: Daripada langsung memarahi, orang tua bisa berkata, “Nak, Papa Mama ingin kamu belajar lebih rajin karena itu penting untuk masa depanmu.” 2. Memberikan Teladan Hidup Secara ilmiah Anak belajar melalui observasi (teori social learning Albert Bandura).  Jika orang tua tidak konsisten, anak akan meniru perilaku yang sama. Rasul Paulus berkata, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga pengikut Kristus” 1 Korintus 11:1. Contoh: Jika orang tua ingin anak rajin berdoa, maka orang tua juga harus menunjukkan kesetiaan dalam doa. 3. Terapkan Disiplin dengan Kasih Secara Ilmiah Penelitian menunjukkan disiplin yang konsisten (tanpa kekerasan) membantu anak memahami batasan. Hukuman fisik berlebihan justru membuat anak memberontak.  “Siapa yang mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya” Amsal 13:24. Contoh: Jika anak tidak menepati janji, beri konsekuensi logis, misalnya mengurangi waktu bermain, bukan memarahi berlebihan. 4. Bangun Hubungan Emosional yang Erat Secara Ilmiah Anak yang merasa dicintai tanpa syarat akan lebih mendengar karena ada ikatan emosional yang kuat. Kasih adalah hukum utama  1 Yohanes 4:7 Contoh: Luangkan waktu bersama anak—bermain, makan bersama, atau mendengar cerita hariannya. 5. Berikan Apresiasi dan Penghargaan Secara Ilmiah: Prinsip positive reinforcement (B.F. Skinner) menyatakan bahwa pujian memperkuat perilaku positif. Tuhan Yesus juga memuji iman orang (misalnya iman perwira di Matius 8:10). Contoh: Saat anak mau belajar sendiri, katakan, “Mama/papa bangga sama kamu, nak. Teruskan ya.” 6. Konsistensi dalam Aturan dan Perintah Secara Ilmiah Inkonstistensi membuat anak bingung dan akhirnya tidak patuh. Konsistensi memberi rasa aman. Tuhan kita adalah Allah yang konsisten, tidak berubah dahulu, sekarang, dan selamanya  Ibrani 13:8. Contoh: Jika aturan tidur jam 9 malam, maka tetap dijalankan setiap hari, bukan hanya kadang-kadang. 7. Doakan Anak dengan Tekun  Secara Ilmiah Penelitian spiritualitas menunjukkan anak-anak yang hidup dalam keluarga yang berdoa lebih tenang, disiplin, dan patuh. Orang tua perlu menyerahkan anak dalam doa agar Roh Kudus bekerja melembutkan hatinya. Contoh: Setiap malam, orang tua berdoa bersama anak sambil memohonkan hikmat Tuhan atas hidupnya. Kesimpulan Membuat anak taat tidak hanya dengan kata-kata keras, melainkan dengan teladan, kasih, komunikasi, dan doa. Secara ilmiah, pendekatan penuh kasih dan konsistensi membentuk perilaku positif anak. Secara rohani, menaati orang tua adalah bagian dari kehendak Tuhan, yang membawa berkat dan umur panjang. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” Kata Alkitab  Efesus 6:1-3 Tuhan Yesus memberkati #kataalkitab #firmantuhan #motivasikristen #pengikutkristus #kasihtuhan
7 Cara Supaya Anak Mendengar dan Taat kepada Orang Tua Hubungan anak dan orang tua adalah fondasi penting dalam pembentukan karakter, mental, dan iman seorang anak. Namun, banyak orang tua menghadapi tantangan ketika anak sulit mendengar dan menaati nasihat. Dalam psikologi perkembangan, ketaatan anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh, komunikasi, dan teladan. Dalam iman Kristen, Alkitab menegaskan pentingnya anak menghormati orang tua sebagai perintah langsung dari Tuhan. ✅ 7 Cara Supaya Anak Dengar-dengaran pada Orang Tua 1. Bangun Komunikasi yang Hangat dan Terbuka Secara Ilmiah Psikologi anak menekankan bahwa komunikasi dua arah membuat anak merasa dihargai. Anak lebih mudah menaati orang tua jika merasa didengar. Tuhan mengajar untuk berbicara dengan lemah lembut . Amsal 15:1. Contoh: Daripada langsung memarahi, orang tua bisa berkata, “Nak, Papa Mama ingin kamu belajar lebih rajin karena itu penting untuk masa depanmu.” 2. Memberikan Teladan Hidup Secara ilmiah Anak belajar melalui observasi (teori social learning Albert Bandura). Jika orang tua tidak konsisten, anak akan meniru perilaku yang sama. Rasul Paulus berkata, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga pengikut Kristus” 1 Korintus 11:1. Contoh: Jika orang tua ingin anak rajin berdoa, maka orang tua juga harus menunjukkan kesetiaan dalam doa. 3. Terapkan Disiplin dengan Kasih Secara Ilmiah Penelitian menunjukkan disiplin yang konsisten (tanpa kekerasan) membantu anak memahami batasan. Hukuman fisik berlebihan justru membuat anak memberontak. “Siapa yang mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya” Amsal 13:24. Contoh: Jika anak tidak menepati janji, beri konsekuensi logis, misalnya mengurangi waktu bermain, bukan memarahi berlebihan. 4. Bangun Hubungan Emosional yang Erat Secara Ilmiah Anak yang merasa dicintai tanpa syarat akan lebih mendengar karena ada ikatan emosional yang kuat. Kasih adalah hukum utama 1 Yohanes 4:7 Contoh: Luangkan waktu bersama anak—bermain, makan bersama, atau mendengar cerita hariannya. 5. Berikan Apresiasi dan Penghargaan Secara Ilmiah: Prinsip positive reinforcement (B.F. Skinner) menyatakan bahwa pujian memperkuat perilaku positif. Tuhan Yesus juga memuji iman orang (misalnya iman perwira di Matius 8:10). Contoh: Saat anak mau belajar sendiri, katakan, “Mama/papa bangga sama kamu, nak. Teruskan ya.” 6. Konsistensi dalam Aturan dan Perintah Secara Ilmiah Inkonstistensi membuat anak bingung dan akhirnya tidak patuh. Konsistensi memberi rasa aman. Tuhan kita adalah Allah yang konsisten, tidak berubah dahulu, sekarang, dan selamanya Ibrani 13:8. Contoh: Jika aturan tidur jam 9 malam, maka tetap dijalankan setiap hari, bukan hanya kadang-kadang. 7. Doakan Anak dengan Tekun Secara Ilmiah Penelitian spiritualitas menunjukkan anak-anak yang hidup dalam keluarga yang berdoa lebih tenang, disiplin, dan patuh. Orang tua perlu menyerahkan anak dalam doa agar Roh Kudus bekerja melembutkan hatinya. Contoh: Setiap malam, orang tua berdoa bersama anak sambil memohonkan hikmat Tuhan atas hidupnya. Kesimpulan Membuat anak taat tidak hanya dengan kata-kata keras, melainkan dengan teladan, kasih, komunikasi, dan doa. Secara ilmiah, pendekatan penuh kasih dan konsistensi membentuk perilaku positif anak. Secara rohani, menaati orang tua adalah bagian dari kehendak Tuhan, yang membawa berkat dan umur panjang. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” Kata Alkitab Efesus 6:1-3 Tuhan Yesus memberkati #kataalkitab #firmantuhan #motivasikristen #pengikutkristus #kasihtuhan

About