@mr.hallo.rs: Even on our Deepavali off day, we’re still spreading joy through every parcel we pack. Your orders mean the world to us, and we’re here to deliver happiness nonstop! Let’s celebrate love, hard work, and festive vibes together follow for more positivity! #hallo_rs #rsvikram #reviewbymrhallo #deepavalivibes #supportsmallbusiness @Mr.Hallo @🦁 VmEg MeGa (Mrs.Hallo) 🦂 @Hallo Empire @𝑻𝒉𝒂𝒓𝒔𝒉𝒊𝒏𝒊𝒊 @Shakthi12 @𝕯𝖎𝖇𝖊𝖓 "😎🪽 @𝔅𝔬𝔰𝔰 | ³¹¹³ 🪽💎💸 @sarojadewi1507 @🐼ƃoʍɹᴉ sʍǝǝʇᴉǝ🐼 @Theinmoli Paunu @Rt_thulasi @KaviKumar @aiya12 @🌀TAMIL JOJO🏴󠁧󠁢󠁳󠁣󠁴󠁿 @🇮🇹²¹MG_TIVA_²¹🇮🇹

Mr.Hallo👁️RS
Mr.Hallo👁️RS
Open In TikTok:
Region: MY
Thursday 23 October 2025 05:09:18 GMT
5093
224
3
18

Music

Download

Comments

ghomathanmathan3
I'm kumar :
🥰🥰🥰
2025-10-23 11:30:20
2
kalaimydin
kalaiiiiii :
❤️❤️❤️❤
2025-10-23 09:21:52
1
ananthi_6374
WIIN... :
👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌
2025-10-23 05:23:53
1
To see more videos from user @mr.hallo.rs, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kombes Pol Sunario, Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, memastikan bahwa lencana polisi yang ditemukan di dalam mobil pembawa 207 ribu butir pil ekstasi yang mengalami kecelakaan di Jalan Tol Trans Sumatera KM 136B, Lampung, adalah palsu. Dalam konferensi pers di Mabes Polri, Sunario menjelaskan bahwa lencana tersebut berbeda mencolok dari lencana polisi resmi yang hanya diketahui oleh anggota Polri dan terdaftar secara resmi. Sunario menuturkan lencana palsu itu sudah ada di dalam mobil saat dibeli oleh tersangka MR enam bulan lalu. Mobil itu sejak awal memang sudah dilengkapi lencana tersebut di dashboardnya, yang digunakan pelaku sebagai kedok agar kendaraan tidak dicurigai saat mengedarkan narkoba. MR, kurir narkoba yang membawa ekstasi tersebut, diketahui mengalami kecelakaan akibat kelelahan dan penggunaan narkoba yang menyebabkan microsleep saat berkendara selama lima jam. MR memeroleh perintah dari DPO berinisial U untuk mengambil ekstasi di Palembang dan mengantarkannya kembali ke Jakarta. Saat ini, penyidik masih mengejar tersangka lain dan mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap jaringan di balik peredaran narkoba ini. Bareskrim menegaskan akan menindak tegas pelaku dan jaringan yang menggunakan modus penyamaran seperti penggunaan lencana palsu agar peredaran narkoba tidak terus merajalela. Sunario juga mengungkapkan bahwa MR telah dua kali menjalankan tugas sebagai kurir dengan imbalan Rp 100 juta setiap kali berhasil membawa barang haram itu. Penemuan ini menjadi bukti seriusnya tantangan dalam memberantas narkotika di Indonesia, termasuk upaya para pelaku untuk menyamarkan diri dengan atribut resmi demi kelancaran aksi mereka.
Kombes Pol Sunario, Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, memastikan bahwa lencana polisi yang ditemukan di dalam mobil pembawa 207 ribu butir pil ekstasi yang mengalami kecelakaan di Jalan Tol Trans Sumatera KM 136B, Lampung, adalah palsu. Dalam konferensi pers di Mabes Polri, Sunario menjelaskan bahwa lencana tersebut berbeda mencolok dari lencana polisi resmi yang hanya diketahui oleh anggota Polri dan terdaftar secara resmi. Sunario menuturkan lencana palsu itu sudah ada di dalam mobil saat dibeli oleh tersangka MR enam bulan lalu. Mobil itu sejak awal memang sudah dilengkapi lencana tersebut di dashboardnya, yang digunakan pelaku sebagai kedok agar kendaraan tidak dicurigai saat mengedarkan narkoba. MR, kurir narkoba yang membawa ekstasi tersebut, diketahui mengalami kecelakaan akibat kelelahan dan penggunaan narkoba yang menyebabkan microsleep saat berkendara selama lima jam. MR memeroleh perintah dari DPO berinisial U untuk mengambil ekstasi di Palembang dan mengantarkannya kembali ke Jakarta. Saat ini, penyidik masih mengejar tersangka lain dan mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap jaringan di balik peredaran narkoba ini. Bareskrim menegaskan akan menindak tegas pelaku dan jaringan yang menggunakan modus penyamaran seperti penggunaan lencana palsu agar peredaran narkoba tidak terus merajalela. Sunario juga mengungkapkan bahwa MR telah dua kali menjalankan tugas sebagai kurir dengan imbalan Rp 100 juta setiap kali berhasil membawa barang haram itu. Penemuan ini menjadi bukti seriusnya tantangan dalam memberantas narkotika di Indonesia, termasuk upaya para pelaku untuk menyamarkan diri dengan atribut resmi demi kelancaran aksi mereka.

About