@cristianvocalcoach: Reaccionando a Miranda! y Eugenia Rodríguez "Valiente" - La Voz Argentina 2025 #lavoz #lavozargentina #thevoice #lavozargentina2025 #reaccion #fyp #paratiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii #fyppppppppppppppppppppppp #lali #lasole #luckra #miranda #laliesposito #cristianvocalcoach

cristianvocalcoach
cristianvocalcoach
Open In TikTok:
Region: AR
Saturday 25 October 2025 03:35:35 GMT
50281
1981
12
31

Music

Download

Comments

cristalzuni
Sandra :
me erice ♥♥♥♥
2025-10-27 04:18:50
1
mxte.sg5
meee-si :
holaa
2025-10-25 03:42:29
0
reuniones.essen
reuniones.essen :
Hermosoooo
2025-10-27 15:49:24
0
lili16348
lili :
👏me encanta esa canción!!!!!
2025-10-25 03:50:17
4
supercalvo_11
Facundo Del valle :
todos cantaron increíble
2025-10-28 14:09:04
2
yose_lopez.1380
Yosy Lopez :
tendrían que haber ganado ellos.
2025-11-02 13:04:24
1
adriana.herrera947
Adry :
Genios totales, Euge era mí ganadora, espero que alguien le dé una oportunidad para crecer como artista, me gustaría seguir escuchando su voz
2025-10-26 15:45:36
20
norma.taboada39
Norma Taboada :
😍😍
2025-10-25 18:55:46
1
manu33716
Emmanuel :
❤️❤️❤
2025-10-25 03:39:06
1
lucmy05
Amaia Malacasa :
😳😳😳
2025-11-08 21:39:05
0
leo_manza
Leo Manza :
🥰
2025-11-01 12:49:05
0
normadominguez
pilar molina :
😁
2025-10-31 05:29:29
0
To see more videos from user @cristianvocalcoach, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

“MampirNews” Viral ‼️ Aliansi Masyarakat Jember Bersatu menuntut DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, memakzulkan Bupati Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto karena tidak akur hingga saat ini. Ada lima butir tuntutan yang disampaikan Aliansi Masyarakat Jember Bersatu (AMJB) saat bertemu dengan Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Rusdan, anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Intan Purnamasari, dan Candra Ary Fianto dari Fraksi PDI Perjuangan di gedung parlemen, Selasa (21/10/2025). Pertama, DPRD Jember sebagai lembaga yang memiliki hak istimewa khususnya di struktur pemerintahan Kabupaten Jember, segera membuat rumusan langkah-langkah konkret sesuai dengan hak yang dimilikinya terkait penyelesaian disharmoni antara bupati dan wakil bupati. Kedua, rumusan tersebut diserahkan secara resmi oleh DPRD Jember kepada pihak AMJB yang mengatasnamakan masyarakat Jember untuk mendukung langkah-langkah tersebut, dalam tempo selambat-lambatnya dua minggu setelah kesepakatan bersama AMJB dengan DPRD Jember ditandatangani. Ketiga, DPRD Jember dalam menjalankan langkah-langkah konkret tersebut, mengkomunikasikan AMJB secara aktif.Keempat, DPRD Jember mengevaluasi langkah-langkah yang telah dirumuskan dengan melibatkanAMJB dan selanjutnya disampaikan kepada masyarakat Jember seluas-luasnya.Kelima, jika ternyata upaya penyelesaian disharmoni antara bupati dan wakil bupati Jember menemui kegagalan atau tidak menjadikan hubungan yang harmonis, maka AMJB dengan mengatasnamakan masyarakat menuntut DPRD Jember untuk bersama-sama memakzulkan atau menurunkan bupati dan wakil bupati sesuai regulasi dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Lima butir pernyataan itu ditandatangani Halim, Rusdan, dan Intan. Sementara itu Candra Ary Fianto dari PDI Perjuangan menolak bertandatangan.
“MampirNews” Viral ‼️ Aliansi Masyarakat Jember Bersatu menuntut DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, memakzulkan Bupati Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto karena tidak akur hingga saat ini. Ada lima butir tuntutan yang disampaikan Aliansi Masyarakat Jember Bersatu (AMJB) saat bertemu dengan Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Rusdan, anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Intan Purnamasari, dan Candra Ary Fianto dari Fraksi PDI Perjuangan di gedung parlemen, Selasa (21/10/2025). Pertama, DPRD Jember sebagai lembaga yang memiliki hak istimewa khususnya di struktur pemerintahan Kabupaten Jember, segera membuat rumusan langkah-langkah konkret sesuai dengan hak yang dimilikinya terkait penyelesaian disharmoni antara bupati dan wakil bupati. Kedua, rumusan tersebut diserahkan secara resmi oleh DPRD Jember kepada pihak AMJB yang mengatasnamakan masyarakat Jember untuk mendukung langkah-langkah tersebut, dalam tempo selambat-lambatnya dua minggu setelah kesepakatan bersama AMJB dengan DPRD Jember ditandatangani. Ketiga, DPRD Jember dalam menjalankan langkah-langkah konkret tersebut, mengkomunikasikan AMJB secara aktif.Keempat, DPRD Jember mengevaluasi langkah-langkah yang telah dirumuskan dengan melibatkanAMJB dan selanjutnya disampaikan kepada masyarakat Jember seluas-luasnya.Kelima, jika ternyata upaya penyelesaian disharmoni antara bupati dan wakil bupati Jember menemui kegagalan atau tidak menjadikan hubungan yang harmonis, maka AMJB dengan mengatasnamakan masyarakat menuntut DPRD Jember untuk bersama-sama memakzulkan atau menurunkan bupati dan wakil bupati sesuai regulasi dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Lima butir pernyataan itu ditandatangani Halim, Rusdan, dan Intan. Sementara itu Candra Ary Fianto dari PDI Perjuangan menolak bertandatangan. "Bukankewenangan DPRD ikut campur urusan eksekutif," katanya.Zulkifli, Ketua Umum Merah Putih Indonesia Raya Jember, mengatakan, seharusnya partai-partai bertanggung jawab karena kepemimpinan Fawait-Djoko adalah produk politik. "Seharusnya partai-partai memanggil mereka. Tidak pantas bupati dan wakil bupati bertengkar seperti itu. Di mana partai-partai itu?" katanya.Fawait dan Djoko diusung tujuh partai parlemen DPRDJember, yakni Gerindra, PKB, PKS, PAN, PPP, Golkar, dan Nasdem. Menurut Zulkifli, seharusnya partai-partai itu mencalonkan bupati dan wakil bupati sebanyak mungkin dan bukannya bersatu mendukung hanya satu calon bupati dan wakil bupati. "Rakyat ini enggak punya pilihan lain," katanya.Zulkitli mengancam melakukan unjuk rasa besar-besaran jika bupati dan wakil bupati tidak bisa berdamai. "Rakyat bergerak menurunkan mereka," katanya. Baginda Bagus, perwakilan pengunjuk rasa lainnya, mengatakan, konflik Bupati Fawait dan Wabup Djoko memalukan masyarakat Jember. "DPRD bersama masyarakat Jember harus ada tindakan tegas, tindakan nyata. Ini tidak bisa dibiarkan, karena kalau konflik disharmoni ini dibiarkan, jangan harap pemerintah Jember ini bisa melaksanakan roda pemerintahan secara baik," katanya. Baginda Bagus mengaku pendukung Fawait dan Djoko saat pilkada. "Saya berada di garda terdepan pas saat kemenangan kemarin. Saya cinta beliau, tapi saya lebih cinta Jember," katanya.Dwiagus Budianto, perwakilan pengunjuk rasa dari elemen buruh, meminta konflik bupati dan wakil bupati tidak ditutupi. "Seolah-olah enggak ada masalah. Faktanya semua rakyat tahu. Bahkan di gunung-gunung sana, tahu semua dan mempermalukan kita sebagai warga Jember," katanya. Menurut Dwiagus, konflik bupati dan wakil bupati membuat birokrasi serba salah. "Saya masuk ke ruang salah satu Kepala Dinas, saya lihat cuma ada gambar satu orang (pemimpin). Lah ini kan sudah enggak sehat pemerintahan kita. Pejabatnya bingung, opo maneh rakyatnya," katanya."Ingat rakyat yang memberikan amanah kepada mereka. Kalau mereka tidak bisa menjalankan amanah rakyat, lebih baik mundur. Pilihannya adalah akur atau mundur," seru Dwiagus. • 📑 Source : beritajatim.com #news

About