@jenn__notjen: Once a pixie girl, always a problem..

Jenn__notjen
Jenn__notjen
Open In TikTok:
Region: DO
Monday 27 October 2025 02:52:01 GMT
340
29
4
1

Music

Download

Comments

kimiko_sade
kimiko_sade :
The best kind of problem 😍😍
2025-10-28 04:33:05
0
letdeidrestyleit
Deidre | NYC Fly Girl :
Gorgeousssss 😍😍
2025-10-28 02:01:30
0
kristennicolle
Kristen :
🔥🔥🔥
2025-10-27 03:16:49
0
user5746381685208
user5746381685208 :
Que Linda Eres Mi Amorrr🥰
2025-10-31 14:17:29
0
To see more videos from user @jenn__notjen, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

📍 Banda Aceh, 15 Juli 2025 ✍️ Laporan Investigatif – Warta Aceh Raya Narasi bahwa semua pemilik gelar Teuku adalah antek kolonial Belanda kembali mengemuka di ruang publik, memunculkan kekhawatiran akan terjadinya penyimpangan pemahaman sejarah di kalangan generasi muda. Tuduhan tersebut dianggap sebagai bentuk pelabelan sesat yang mencederai warisan adat Aceh. Hal ini ditegaskan oleh Teuku Hafiz Ikram Priatama, atau Amponcut, tokoh muda Aceh yang juga pendiri gerakan Generasi Aceh Merdeka. > 🗣️ “Melabeli semua Teuku sebagai antek Belanda adalah penyesatan sejarah yang membunuh kehormatan para leluhur kami. Ini harus diluruskan. Ini bukan sekadar debat sejarah, ini soal jati diri,” tegas Amponcut saat diwawancarai tim Warta Aceh Raya. --- 🔍 Sejarah Gelar Teuku dalam Struktur Adat Aceh Gelar Teuku merupakan bagian integral dari sistem pemerintahan adat Aceh, khususnya dalam kerangka kekuasaan uleebalang. Para Teuku bukan sekadar bangsawan, tapi pemimpin wilayah, pengatur hukum adat, pengelola sumber daya, dan pelindung rakyat di bawah struktur kerajaan. Ketika kolonial Belanda mulai memperluas pengaruhnya, para Teuku dihadapkan pada pilihan sulit: melawan secara terbuka, bertahan dalam sistem untuk menyelamatkan rakyat, atau tersingkir secara militer. Sayangnya, sejarah seringkali dibaca dengan cara yang picik dan penuh asumsi. > 🗣️ “Tidak semua Teuku berkhianat. Banyak yang menggunakan kedudukan mereka untuk menyuplai logistik ke pasukan gerilya, menyembunyikan pejuang, bahkan melindungi wilayahnya dari serangan langsung Belanda. Itu fakta sejarah yang tak boleh dihapus,” ujar Amponcut. --- ⚠️ Bahaya Pelabelan Sejarah Secara Sepihak Menurut Amponcut, pelabelan seluruh Teuku sebagai kolaborator penjajah merupakan bentuk pembunuhan karakter historis yang tidak berdasar. > 🗣️ “Kalau semua Teuku dianggap antek Belanda, maka secara tidak langsung kita sedang mencoret peran Teuku Umar dari sejarah. Padahal ia adalah pahlawan nasional yang strategi awalnya justru berpura-pura tunduk sebelum berbalik melawan,” katanya. Ia mengingatkan bahwa pendekatan sejarah tidak boleh didasarkan pada narasi kebencian, melainkan pada kajian struktural dan kontekstual. Para Teuku adalah manusia dengan pilihan rumit di bawah tekanan kolonialisme dan sistem adat yang sedang dijepit. --- 🧠 Generasi Muda Perlu Dididik dengan Sejarah yang Adil Amponcut juga menyoroti peran media sosial dan pendidikan yang dianggap kurang menghadirkan sejarah Aceh secara utuh. Ia khawatir generasi muda akan tumbuh dengan pola pikir dendam yang salah sasaran jika terus dijejali narasi keliru. > 🗣️ “Bangsawan bukan musuh. Yang jadi masalah adalah pengkhianat, siapa pun dia. Tapi kalau kita salah alamat dalam melabeli, kita sedang mewariskan dendam kepada generasi yang tidak mengerti apa-apa,” jelasnya. --- 📢 Seruan: Pulihkan Martabat Sejarah, Jaga Warisan Aceh Amponcut menyerukan kepada seluruh elemen Aceh—mulai dari lembaga adat, sejarawan, akademisi, hingga lembaga pendidikan—untuk melakukan pelurusan sejarah secara menyeluruh, tanpa memihak atau membiarkan narasi sesat tumbuh liar. > 🗣️ “Ini bukan tentang mempertahankan kehormatan gelar. Ini tentang menegakkan keadilan sejarah dan menyelamatkan jati diri Aceh. Kalau pelabelan seperti ini dibiarkan, maka kita bukan hanya kehilangan masa lalu, tapi arah perjuangan kita ke depan juga ikut kabur,” tegasnya menutup wawancara. --- 🗂️ Warta Aceh Raya mengundang pembaca yang memiliki dokumen sejarah, silsilah keluarga, atau bukti kontribusi bangsawan terhadap perjuangan Aceh untuk mengirimkan catatan ke: sejarah@wartacehraya.com. --- 🧭 Catatan Redaksi: Sejarah yang dilabeli secara serampangan adalah bentuk penjajahan baru—yang menyerang dari dalam memori kolektif sebuah bangsa. Pelurusan sejarah bukan hanya tanggung jawab akademik, tetapi juga fondasi moral untuk membangun masa depan yang adil. #Amponcut   #TeukuHafizIkram   #GenerasiAcehMerdeka   #PelurusanSejarahAceh   #JanganLabeliTeuku  #GelarAdatAceh   #BangkitkanAceh
📍 Banda Aceh, 15 Juli 2025 ✍️ Laporan Investigatif – Warta Aceh Raya Narasi bahwa semua pemilik gelar Teuku adalah antek kolonial Belanda kembali mengemuka di ruang publik, memunculkan kekhawatiran akan terjadinya penyimpangan pemahaman sejarah di kalangan generasi muda. Tuduhan tersebut dianggap sebagai bentuk pelabelan sesat yang mencederai warisan adat Aceh. Hal ini ditegaskan oleh Teuku Hafiz Ikram Priatama, atau Amponcut, tokoh muda Aceh yang juga pendiri gerakan Generasi Aceh Merdeka. > 🗣️ “Melabeli semua Teuku sebagai antek Belanda adalah penyesatan sejarah yang membunuh kehormatan para leluhur kami. Ini harus diluruskan. Ini bukan sekadar debat sejarah, ini soal jati diri,” tegas Amponcut saat diwawancarai tim Warta Aceh Raya. --- 🔍 Sejarah Gelar Teuku dalam Struktur Adat Aceh Gelar Teuku merupakan bagian integral dari sistem pemerintahan adat Aceh, khususnya dalam kerangka kekuasaan uleebalang. Para Teuku bukan sekadar bangsawan, tapi pemimpin wilayah, pengatur hukum adat, pengelola sumber daya, dan pelindung rakyat di bawah struktur kerajaan. Ketika kolonial Belanda mulai memperluas pengaruhnya, para Teuku dihadapkan pada pilihan sulit: melawan secara terbuka, bertahan dalam sistem untuk menyelamatkan rakyat, atau tersingkir secara militer. Sayangnya, sejarah seringkali dibaca dengan cara yang picik dan penuh asumsi. > 🗣️ “Tidak semua Teuku berkhianat. Banyak yang menggunakan kedudukan mereka untuk menyuplai logistik ke pasukan gerilya, menyembunyikan pejuang, bahkan melindungi wilayahnya dari serangan langsung Belanda. Itu fakta sejarah yang tak boleh dihapus,” ujar Amponcut. --- ⚠️ Bahaya Pelabelan Sejarah Secara Sepihak Menurut Amponcut, pelabelan seluruh Teuku sebagai kolaborator penjajah merupakan bentuk pembunuhan karakter historis yang tidak berdasar. > 🗣️ “Kalau semua Teuku dianggap antek Belanda, maka secara tidak langsung kita sedang mencoret peran Teuku Umar dari sejarah. Padahal ia adalah pahlawan nasional yang strategi awalnya justru berpura-pura tunduk sebelum berbalik melawan,” katanya. Ia mengingatkan bahwa pendekatan sejarah tidak boleh didasarkan pada narasi kebencian, melainkan pada kajian struktural dan kontekstual. Para Teuku adalah manusia dengan pilihan rumit di bawah tekanan kolonialisme dan sistem adat yang sedang dijepit. --- 🧠 Generasi Muda Perlu Dididik dengan Sejarah yang Adil Amponcut juga menyoroti peran media sosial dan pendidikan yang dianggap kurang menghadirkan sejarah Aceh secara utuh. Ia khawatir generasi muda akan tumbuh dengan pola pikir dendam yang salah sasaran jika terus dijejali narasi keliru. > 🗣️ “Bangsawan bukan musuh. Yang jadi masalah adalah pengkhianat, siapa pun dia. Tapi kalau kita salah alamat dalam melabeli, kita sedang mewariskan dendam kepada generasi yang tidak mengerti apa-apa,” jelasnya. --- 📢 Seruan: Pulihkan Martabat Sejarah, Jaga Warisan Aceh Amponcut menyerukan kepada seluruh elemen Aceh—mulai dari lembaga adat, sejarawan, akademisi, hingga lembaga pendidikan—untuk melakukan pelurusan sejarah secara menyeluruh, tanpa memihak atau membiarkan narasi sesat tumbuh liar. > 🗣️ “Ini bukan tentang mempertahankan kehormatan gelar. Ini tentang menegakkan keadilan sejarah dan menyelamatkan jati diri Aceh. Kalau pelabelan seperti ini dibiarkan, maka kita bukan hanya kehilangan masa lalu, tapi arah perjuangan kita ke depan juga ikut kabur,” tegasnya menutup wawancara. --- 🗂️ Warta Aceh Raya mengundang pembaca yang memiliki dokumen sejarah, silsilah keluarga, atau bukti kontribusi bangsawan terhadap perjuangan Aceh untuk mengirimkan catatan ke: [email protected]. --- 🧭 Catatan Redaksi: Sejarah yang dilabeli secara serampangan adalah bentuk penjajahan baru—yang menyerang dari dalam memori kolektif sebuah bangsa. Pelurusan sejarah bukan hanya tanggung jawab akademik, tetapi juga fondasi moral untuk membangun masa depan yang adil. #Amponcut #TeukuHafizIkram #GenerasiAcehMerdeka #PelurusanSejarahAceh #JanganLabeliTeuku #GelarAdatAceh #BangkitkanAceh

About