@user.1554488: "Happiness never comes to those who fail to appreciate that which they already have". Buddha🕉️☸️ Buddhism quote Buddha quote #buddha #buddhismus #viral #fyp #fy

🪷
🪷
Open In TikTok:
Region: DE
Wednesday 12 November 2025 06:19:16 GMT
30032
3971
8
272

Music

Download

Comments

1ightskinasian
AG4N :
So it won’t come back again ?
2025-11-22 23:01:25
0
aramdomcube
Blobfish :
istg I'm living by these quotes😭
2025-11-14 10:36:07
4
user.1554488
🪷 :
Shift your mindset from scarcity to abundance by recognizing the blessings and beauty that are already present in your life. Start each day by reflecting on what you are thankful for, including difficult experiences and people, which can lead to a more peaceful outlook. Take time to acknowledge and be thankful for the small things in life, like the food you eat or the people who prepared it. Consciously recognizing and celebrating one's own strengths and virtues, rather than focusing solely on negativities. Seeing difficult people and situations as opportunities to practice virtues like patience, love, and compassion, leading to personal growth. Do you guys have other ideas? What you should appreciate more in your life or how to practice to appreciate more things in life ?💛🪷🪷
2025-11-12 06:24:59
21
fl0uwers
𝓐𝓭𝓻𝓲𝓪𝓷𝓪 🖤 :
💕
2025-11-12 12:59:54
1
buddahdharma
Sanda :
🙏🙏🙏
2025-11-12 06:53:16
1
To see more videos from user @user.1554488, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#POV| Part 3:my target boss 
 Dia.. wanita yang tadi siang kamu liat di ruangan Sunghoon. 
 “ Maaf tuan Sunghoonnya ada?” tanyamu, padanya. 
 “Sunghoonnya sedang mandi, ada apa ya”. Suaranya lembut selembut wajahnya. 
 “ kamu sekretarisnya Sunghoonkan”. Tanyanya lagi padamu. 
 “iiya...Saya tinggal disebrang itu. Ini saya hanya ingin memberi ini.. tadi saya masaknya kelebihan”. Kamu menyerahkan masakanmu padanya. 
 “ kalau begitu saya permisi dulu”. Tanpa menunggu jawabannya, sesegera mungkin kamu menjauh dari unit Sunghoon. 
 ~~~~~~
 Dibalik pintu kamu melamun, dan entah kenapa air matamu menetes, dihatimu ada rasa sesak dan rasa perih.
 Malam itu tidurmu tidak setenang biasanya. Dari pada tidur kamu memilih bertanya-tanya sendiri diotakmu.  
 “Siapa wanita tadi, apa hubungan mereka?, kenapa dia bisa di dalam apartemennya Sunghoon”. Berbagai pertanyaan mengambang di otakmu. 
 ~~~~~
 Senin pagi...tepatnya 2 hari setelah pertemuanmu dengan wanita waktu itu. Suasana kantor seperti biasa. hanya saja  wajahmu yang sedikit masam.
 Tidak ada senyuman, tidak ada sapaan. Seperti saat ini di ruangan CEO. 
 “ selamat pagi tuan Sunghoon...ini kopi anda “. Ucapmu singkat sambil meletakkan cangkir diatas meja kerjanya, dengan gerakan cepat. 
 Sunghoon mengalihkan pandangannya dari komputer didepannya. 
 “Terima kasih”. Menatapmu dengan pandangan heran, biasanya akan ada tingkahmu entah itu mengomentari Sesuatu. 
 Tapi kini tidak. 
 Kamu hanya berdiri diam di depan meja dengan pandangan ke bawah. 
 “ kamu sakit”. Suara itu membuatmu mengangkat kepala, namun hanya beberapa detik . 
 Kamu sudah tidak sanggup menatap mata itu.
 “ t-tidak tuan”. Jawabmu sedikit terbata.
 “ lalu kenapa hanya berdiri disitu”. Tanyanya memastikan. 
 “itu...apa ada yang perlu saya bantu”. Sunghoon menatapmu dengan pandangan bingung. “ tidak ada”. 
 “Baiklah kalau begitu saya permisi”. Potongmu entah dia sudah selesai berbicara apa belum, tapi dengan cepat kamu berbalik meninggal kan Sunghoon dengan berbagai pertanyaan. 
 Sunghoon merasa aneh dengan tingkahmu namun dia abai. 
 ~~~~~~
 Hari-hari selanjutnya, kamu masih datang tepat waktu. Masih membuatkan kopi, menata dasinya yang miring, dan merapikan jasnya setiap saat. 
 Namun, kamu melakukan nya hanya sekedar rasa membantu, bukan seperti dulu dengan semangat yang membara. 
  “ selamat pagi tuan Sunghoon, ini kopi anda”
 Sudah tidak ada lagi kometar “ tidur anda nyenyak tuan”, “ pakai parfum apa hari ini”, “ sarapan apa hari ini?”. Dan lainnya. 
 Jujur Sunghoon merasa ada yang kurang. Sunghoon merasa kehilangan sentuhan lembut  dari tanganmu. 
 Dulu ketika kamu membenarkan dasinya sesekali kamu akan menyentuh lehernya atau dadanya. 
 Sekarang kamu hanya bersikap seperlunya saja. 
 Selain itu kamu juga akan dengan senang hati merapikan rambutnya yang terlihat berantakan. 
 “ kalau seperti ini kan terlihat tambah ketampanan tuan”. setiap kamu mengodanya.
 Sekarang interaksi dengannya saja seperti sengaja kamu batas i. 
 Jujur Sunghoon merindukan momen- momen itu. 
 “Ada apa dengannya sebenarnya” tanyanya pada dirinya sendiri, ketika melihatmu keluar ruanganya setelah memberikan laporan yang dia minta, dengan wajah datar dan sikap dinginmu. 
 ~~~~~
 Karyawan lain ternyata juga merasakan perubahanmu.
 Sebelumnya kamu yang suka menyapa mereka dengan senyuman manismu.
 Sekarang hanya ada dirimu yang berdiam diri dibalik meja dengan komputer yang menyala didepanmu. 
 “ kenapa ya Y/N sekarang jauh lebih diam” komentar salah satu karyawan. 
 “ iya, aku juga merasa begitu” timpali karyawan lain. 
 “ Apa ada sesuatu diatara mereka ya?” tanyanya lagi. 
 “ mungkin saja, biasanya Y/N akan bersemangat jika berurusan dengan tuan Sunghoon”. 
 ~~~~~ 
 Sudah terhitung hampir satu bulan ini kamu benar- benar menjaga jarak dengan Sunghoon. 
 Dan Sunghoon merasakan perubahanmu itu, dia sudah benar- benar dibuat gila olehmu. 
 Dia rindu sentuhanmu, dia rindu suaramu, dia rindu senyumanmu. Dia benar- benar rindu denganmu. ++ komen.... bantu ramein ya. #SUNGHOON
#POV| Part 3:my target boss Dia.. wanita yang tadi siang kamu liat di ruangan Sunghoon. “ Maaf tuan Sunghoonnya ada?” tanyamu, padanya. “Sunghoonnya sedang mandi, ada apa ya”. Suaranya lembut selembut wajahnya. “ kamu sekretarisnya Sunghoonkan”. Tanyanya lagi padamu. “iiya...Saya tinggal disebrang itu. Ini saya hanya ingin memberi ini.. tadi saya masaknya kelebihan”. Kamu menyerahkan masakanmu padanya. “ kalau begitu saya permisi dulu”. Tanpa menunggu jawabannya, sesegera mungkin kamu menjauh dari unit Sunghoon. ~~~~~~ Dibalik pintu kamu melamun, dan entah kenapa air matamu menetes, dihatimu ada rasa sesak dan rasa perih. Malam itu tidurmu tidak setenang biasanya. Dari pada tidur kamu memilih bertanya-tanya sendiri diotakmu. “Siapa wanita tadi, apa hubungan mereka?, kenapa dia bisa di dalam apartemennya Sunghoon”. Berbagai pertanyaan mengambang di otakmu. ~~~~~ Senin pagi...tepatnya 2 hari setelah pertemuanmu dengan wanita waktu itu. Suasana kantor seperti biasa. hanya saja wajahmu yang sedikit masam. Tidak ada senyuman, tidak ada sapaan. Seperti saat ini di ruangan CEO. “ selamat pagi tuan Sunghoon...ini kopi anda “. Ucapmu singkat sambil meletakkan cangkir diatas meja kerjanya, dengan gerakan cepat. Sunghoon mengalihkan pandangannya dari komputer didepannya. “Terima kasih”. Menatapmu dengan pandangan heran, biasanya akan ada tingkahmu entah itu mengomentari Sesuatu. Tapi kini tidak. Kamu hanya berdiri diam di depan meja dengan pandangan ke bawah. “ kamu sakit”. Suara itu membuatmu mengangkat kepala, namun hanya beberapa detik . Kamu sudah tidak sanggup menatap mata itu. “ t-tidak tuan”. Jawabmu sedikit terbata. “ lalu kenapa hanya berdiri disitu”. Tanyanya memastikan. “itu...apa ada yang perlu saya bantu”. Sunghoon menatapmu dengan pandangan bingung. “ tidak ada”. “Baiklah kalau begitu saya permisi”. Potongmu entah dia sudah selesai berbicara apa belum, tapi dengan cepat kamu berbalik meninggal kan Sunghoon dengan berbagai pertanyaan. Sunghoon merasa aneh dengan tingkahmu namun dia abai. ~~~~~~ Hari-hari selanjutnya, kamu masih datang tepat waktu. Masih membuatkan kopi, menata dasinya yang miring, dan merapikan jasnya setiap saat. Namun, kamu melakukan nya hanya sekedar rasa membantu, bukan seperti dulu dengan semangat yang membara. “ selamat pagi tuan Sunghoon, ini kopi anda” Sudah tidak ada lagi kometar “ tidur anda nyenyak tuan”, “ pakai parfum apa hari ini”, “ sarapan apa hari ini?”. Dan lainnya. Jujur Sunghoon merasa ada yang kurang. Sunghoon merasa kehilangan sentuhan lembut dari tanganmu. Dulu ketika kamu membenarkan dasinya sesekali kamu akan menyentuh lehernya atau dadanya. Sekarang kamu hanya bersikap seperlunya saja. Selain itu kamu juga akan dengan senang hati merapikan rambutnya yang terlihat berantakan. “ kalau seperti ini kan terlihat tambah ketampanan tuan”. setiap kamu mengodanya. Sekarang interaksi dengannya saja seperti sengaja kamu batas i. Jujur Sunghoon merindukan momen- momen itu. “Ada apa dengannya sebenarnya” tanyanya pada dirinya sendiri, ketika melihatmu keluar ruanganya setelah memberikan laporan yang dia minta, dengan wajah datar dan sikap dinginmu. ~~~~~ Karyawan lain ternyata juga merasakan perubahanmu. Sebelumnya kamu yang suka menyapa mereka dengan senyuman manismu. Sekarang hanya ada dirimu yang berdiam diri dibalik meja dengan komputer yang menyala didepanmu. “ kenapa ya Y/N sekarang jauh lebih diam” komentar salah satu karyawan. “ iya, aku juga merasa begitu” timpali karyawan lain. “ Apa ada sesuatu diatara mereka ya?” tanyanya lagi. “ mungkin saja, biasanya Y/N akan bersemangat jika berurusan dengan tuan Sunghoon”. ~~~~~ Sudah terhitung hampir satu bulan ini kamu benar- benar menjaga jarak dengan Sunghoon. Dan Sunghoon merasakan perubahanmu itu, dia sudah benar- benar dibuat gila olehmu. Dia rindu sentuhanmu, dia rindu suaramu, dia rindu senyumanmu. Dia benar- benar rindu denganmu. ++ komen.... bantu ramein ya. #SUNGHOON

About