@queendagan01s: Shorts filims part (1) #somalitiktok #fouryou #somalia #tiktok #fouryoupage @Khaalid @nimco ileeye 143 @👸🏻 🍀Araweelo🦋🐎 @Abawand xubi garoob kibirtay🦁

queendagan01
queendagan01
Open In TikTok:
Region: SO
Wednesday 12 November 2025 17:38:59 GMT
23084
1887
119
75

Music

Download

Comments

faadumo.bilkhayr
xiidi🇸🇱🔥g🇬🇲👑wardhee🐎🔥 :
qartu 2 ikeen🔥
2025-11-13 06:51:41
2
ina.cabdi.qaadir7
ina cabdi qaadir :
2025-11-22 19:57:08
0
nimco.dheeman60
Nimco Dheeman :
Ina adeer Tay mcneey 💋💋💋💋💋
2025-11-27 09:30:57
0
xaawo0114
LADAN MOHAMUD ❤️♥️🤲🎆👑 :
quruxey
2025-11-13 08:00:09
0
kadra12e
kadra12e 🇪🇹🫶💛 :
زعله
2025-11-12 19:12:08
0
nimconalka655
ayan hassan🇱🇾🇱🇾 :
ina ader mon 💯💯💯💯💯💯
2025-11-12 17:43:05
1
zaacid_mucaashq
𝐒𝐀𝐀𝐂𝐃=𝐌𝐂𝐀𝐀𝐒𝐇𝐐💔 :
queen👑dagan
2025-11-14 08:34:08
0
habimumti
HabiMumti :
❤❤❤
2025-11-24 13:38:24
1
fatuunaadam
mss fartuun :
🥰🥰🥰
2025-11-23 10:36:08
1
baxsaney62
Cali Dhagax :
🌹🌹🌹
2025-12-08 19:06:12
0
foziyo12345
mss foos :
🥰
2025-12-08 15:06:30
0
xasan.dabci
Xasan Dabci :
❤️❤️❤️❤️
2025-12-06 23:10:26
0
adontiialle24
Loma Taliyaan🐦‍🔥👑 :
💋
2025-12-06 16:53:25
0
falistin.cabdulah
gadru xasan :
😋😋😋😋
2025-12-05 09:12:50
0
nimco.cali2965
Nimco Cali :
😁
2025-12-05 06:41:08
0
mushtaq.cali3
mushtaq cali :
😂😂😂
2025-12-05 05:24:33
0
mushtaq.cali3
mushtaq cali :
🥰🥰🥰
2025-12-05 05:24:13
0
mushtaq.cali3
mushtaq cali :
🥰
2025-12-05 05:23:37
0
iqraabdullah49
qeen ibtisama :
😳😳😳
2025-12-04 20:02:31
0
amiineeta143
2025-12-04 19:47:57
0
aglfaxnfx
dhal garaad :
😳😳😳😳😳😳😳
2025-12-03 09:10:34
0
sltdarbi
feytarka fadaralka :
🥰
2025-11-30 22:05:08
0
umufarxiyo6
umu farxiyo6 :
😂
2025-11-29 11:46:36
0
isma_boy438m
ابن حليم ganbole pro max :
😂😂😂
2025-11-25 20:26:13
0
user8101779430398
user8101779430398 :
😇
2025-11-24 16:38:37
0
To see more videos from user @queendagan01s, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

“Kau memang pantas mati.” “Wanita rendahan yang tidak tahu diuntung.” “Ugh, bisa-bisanya ada wanita selicik itu.” “Menjijikkan.” “Dia meninggalkan suaminya dengan pria lain, cih!” Lontaran kata-kata itu memecah langit kelabu Amarta. Tajam, menusuk, menggema dari sudut-sudut aula pengadilan yang dipenuhi rakyat haus keadilan. Suara-suara itu menyayat telinga, namun bagi wanita yang menjadi sasaran, semua bising itu terasa seperti gema jauh yang tidak lagi mampu disentuh hatinya. Lala Cristove tertunduk. Pandangannya kosong, seakan jiwa telah lama meninggalkan raganya. Gaun putih tulang yang pernah menjadi kebanggaannya kini berubah menjadi campuran warna tanah basah dan darah yang mengering. Kainnya melekat pada kulit yang memar, compang-camping seperti keadaan hidupnya yang hancur. Rambut kecokelatan panjangnya—yang dulu berkilau dan terawat—kini kusut, acak, beberapa bagian seperti dipotong paksa. Ujung-ujungnya menempel pada pipi yang basah entah oleh hujan atau oleh air mata yang bahkan tak ia sadari menetes. Lala Cristove… Rakyat Amarta menyebutnya wanita keji, perempuan tanpa hati, vilain yang memanfaatkan cinta seorang jenderal. Ia, yang sebelumnya hanyalah rakyat jelata, diangkat menjadi bangsawan saat dinikahi oleh Ananta de Cristove—jenderal yang dielu-elukan, dihormati, digadang sebagai pelindung utama negeri. Jenderal yang mampu menghabisi puluhan musuh sendirian. Jenderal yang strateginya memenangkan banyak peperangan. Jenderal yang hidupnya ia persembahkan seluruhnya untuk Amarta. Ananta de Cristove, kebanggaan seluruh rakyat. Ia memiliki segalanya: rasa hormat, kekuasaan, pengakuan, loyalitas ribuan pasukan. Namun cinta… cinta yang jatuh pada Lala justru menjadi awal dari kehancuran. Sayangnya, gadis yang membuat Ananta jatuh hati adalah Lala—gadis yang, menurut semua orang, hanya memanfaatkannya. Semua makian di ruangan itu seperti mengulang kisah yang telah menjadi pengetahuan umum: Lala adalah wanita rendahan yang tidak tahu terima kasih. Ia buta akan ketulusan yang diberikan cuma-cuma oleh Ananta. Pertemuan singkat mereka dahulu begitu berarti bagi jenderal itu. Hanya uluran tangan Lala—tangan kecil yang membantunya bangkit dari reruntuhan perkumpulan bandit—yang membuat hati batu Ananta meleleh. Padahal ia bisa membinasakan bandit-bandit itu dengan mudah. Namun justru uluran itulah yang menampar sisi kemanusiaannya. Ia jatuh cinta. Dan ketika ia jatuh… ia jatuh terlalu dalam. Ia menawarkan segalanya pada Lala, bahkan hidupnya sendiri, tanpa syarat. Tapi Lala menutup mata, menolak melihat semua pengorbanan itu, karena hatinya tertuju pada orang lain—Duke Utara, Cedric Lucarad de Dimitri. Demi mendapatkan cinta Cedric yang sama sekali tidak meliriknya, Lala melakukan hal-hal gila: mempelajari ilmu hitam, menyewa pembunuh bayaran, meracuni Aletta Clovis. Setiap kejahatannya mengguncang Amarta, membuat rakyat geram. Namun setiap kali ia ditangkap, ia selalu lolos dari pengadilan. Semua karena Ananta. Pria yang dicibir bodoh, karena berkali-kali menjadi tameng hidup Lala. Namun semua keburukan itu berulang hingga kesabaran Ananta benar-benar habis. Tatkala ia menemukan kenyataan bahwa Lala telah menghabiskan malam bersama Cedric, hatinya pecah—bukan sekadar retak. Hari itu, Ananta menyerah. Kini, di depan seluruh rakyat, Ananta berdiri sebagai penguasa sidang sekaligus algojo. Lala mengangkat wajahnya sedikit, memandang pria yang masih berstatus suaminya itu. Tubuh lelaki itu menjulang kokoh dengan dada bidangnya. Surai pirang khas garis keturunan de Cristove menari tertiup angin yang merayap masuk dari celah-celah aula. Wajahnya tak menampilkan apa pun selain dingin… sedingin salju Utara. #fantasy #timetravel #novel #fizzo
“Kau memang pantas mati.” “Wanita rendahan yang tidak tahu diuntung.” “Ugh, bisa-bisanya ada wanita selicik itu.” “Menjijikkan.” “Dia meninggalkan suaminya dengan pria lain, cih!” Lontaran kata-kata itu memecah langit kelabu Amarta. Tajam, menusuk, menggema dari sudut-sudut aula pengadilan yang dipenuhi rakyat haus keadilan. Suara-suara itu menyayat telinga, namun bagi wanita yang menjadi sasaran, semua bising itu terasa seperti gema jauh yang tidak lagi mampu disentuh hatinya. Lala Cristove tertunduk. Pandangannya kosong, seakan jiwa telah lama meninggalkan raganya. Gaun putih tulang yang pernah menjadi kebanggaannya kini berubah menjadi campuran warna tanah basah dan darah yang mengering. Kainnya melekat pada kulit yang memar, compang-camping seperti keadaan hidupnya yang hancur. Rambut kecokelatan panjangnya—yang dulu berkilau dan terawat—kini kusut, acak, beberapa bagian seperti dipotong paksa. Ujung-ujungnya menempel pada pipi yang basah entah oleh hujan atau oleh air mata yang bahkan tak ia sadari menetes. Lala Cristove… Rakyat Amarta menyebutnya wanita keji, perempuan tanpa hati, vilain yang memanfaatkan cinta seorang jenderal. Ia, yang sebelumnya hanyalah rakyat jelata, diangkat menjadi bangsawan saat dinikahi oleh Ananta de Cristove—jenderal yang dielu-elukan, dihormati, digadang sebagai pelindung utama negeri. Jenderal yang mampu menghabisi puluhan musuh sendirian. Jenderal yang strateginya memenangkan banyak peperangan. Jenderal yang hidupnya ia persembahkan seluruhnya untuk Amarta. Ananta de Cristove, kebanggaan seluruh rakyat. Ia memiliki segalanya: rasa hormat, kekuasaan, pengakuan, loyalitas ribuan pasukan. Namun cinta… cinta yang jatuh pada Lala justru menjadi awal dari kehancuran. Sayangnya, gadis yang membuat Ananta jatuh hati adalah Lala—gadis yang, menurut semua orang, hanya memanfaatkannya. Semua makian di ruangan itu seperti mengulang kisah yang telah menjadi pengetahuan umum: Lala adalah wanita rendahan yang tidak tahu terima kasih. Ia buta akan ketulusan yang diberikan cuma-cuma oleh Ananta. Pertemuan singkat mereka dahulu begitu berarti bagi jenderal itu. Hanya uluran tangan Lala—tangan kecil yang membantunya bangkit dari reruntuhan perkumpulan bandit—yang membuat hati batu Ananta meleleh. Padahal ia bisa membinasakan bandit-bandit itu dengan mudah. Namun justru uluran itulah yang menampar sisi kemanusiaannya. Ia jatuh cinta. Dan ketika ia jatuh… ia jatuh terlalu dalam. Ia menawarkan segalanya pada Lala, bahkan hidupnya sendiri, tanpa syarat. Tapi Lala menutup mata, menolak melihat semua pengorbanan itu, karena hatinya tertuju pada orang lain—Duke Utara, Cedric Lucarad de Dimitri. Demi mendapatkan cinta Cedric yang sama sekali tidak meliriknya, Lala melakukan hal-hal gila: mempelajari ilmu hitam, menyewa pembunuh bayaran, meracuni Aletta Clovis. Setiap kejahatannya mengguncang Amarta, membuat rakyat geram. Namun setiap kali ia ditangkap, ia selalu lolos dari pengadilan. Semua karena Ananta. Pria yang dicibir bodoh, karena berkali-kali menjadi tameng hidup Lala. Namun semua keburukan itu berulang hingga kesabaran Ananta benar-benar habis. Tatkala ia menemukan kenyataan bahwa Lala telah menghabiskan malam bersama Cedric, hatinya pecah—bukan sekadar retak. Hari itu, Ananta menyerah. Kini, di depan seluruh rakyat, Ananta berdiri sebagai penguasa sidang sekaligus algojo. Lala mengangkat wajahnya sedikit, memandang pria yang masih berstatus suaminya itu. Tubuh lelaki itu menjulang kokoh dengan dada bidangnya. Surai pirang khas garis keturunan de Cristove menari tertiup angin yang merayap masuk dari celah-celah aula. Wajahnya tak menampilkan apa pun selain dingin… sedingin salju Utara. #fantasy #timetravel #novel #fizzo

About