@04minomushi8810: 🐈‍⬛NINE LIVES 電話アロハver.🐈‍⬛ #うちの超特急知りませんか #超特急#13号車#アロハ #NINELIVES

𝕄

Open In TikTok:

Region: JP

Monday 24 November 2025 03:36:41 GMT

1417

66

0

9

Music

Download

No Watermark .mp4 (0.38MB) No Watermark(HD) .mp4 (0.49MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

There are no more comments for this video.

To see more videos from user @04minomushi8810, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK menuntut dua terdakwa kasus korupsi proyek jalan di Sumut. Namun, Terdakwa pertama, Akhirun Piliang alias Kirun, hanya dituntut tiga tahun penjara. Terdakwa kedua, Rayhan Dulasmi yang merupakan anak Akhirun, cuma dituntut dua tahun enam bulan penjara. Tuntutan disampaikan oleh Jaksa Eko Prayitno dalam sidang Rabu, 5 Oktober 2025. Padahal, keduanya dinilai terbukti melakukan tindak pidana suap atau gratifikasi. Jaksa menyebut kedua terdakwa terbukti menyuap sebesar Rp4,5 miliar kepada sejumlah pejabat. Pasal yang digunakan adalah Pasal 5 huruf a UU Tipikor junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP junto Pasal 65 ayat 1 KUHP, junto Pasal 13 UU Tipikor. Hukuman maksimal dalam pasal suap ini adalah lima tahun penjara. Salah satu penerima suap adalah Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Ginting. Uang suap Rp4,54 miliar diberikan dalam proyek PUPR Sumut 2025 dan PJN 1 BBPJN Sumut. Untuk proyek Sipiongot, ada pemberian Rp100 juta. Untuk proyek PJN 1 dari 2023–2025, nilainya sekitar Rp3,954 miliar dengan tiga ruas jalan yang terlibat. Dalam kasus ini, terdapat lima tersangka terkait korupsi proyek jalan. Mereka adalah Topan Ginting, Rasuli Efendi Siregar, Heliyanto, Akhirun Piliang dan Rayhan Dulasmi.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK menuntut dua terdakwa kasus korupsi proyek jalan di Sumut. Namun, Terdakwa pertama, Akhirun Piliang alias Kirun, hanya dituntut tiga tahun penjara. Terdakwa kedua, Rayhan Dulasmi yang merupakan anak Akhirun, cuma dituntut dua tahun enam bulan penjara. Tuntutan disampaikan oleh Jaksa Eko Prayitno dalam sidang Rabu, 5 Oktober 2025. Padahal, keduanya dinilai terbukti melakukan tindak pidana suap atau gratifikasi. Jaksa menyebut kedua terdakwa terbukti menyuap sebesar Rp4,5 miliar kepada sejumlah pejabat. Pasal yang digunakan adalah Pasal 5 huruf a UU Tipikor junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP junto Pasal 65 ayat 1 KUHP, junto Pasal 13 UU Tipikor. Hukuman maksimal dalam pasal suap ini adalah lima tahun penjara. Salah satu penerima suap adalah Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Ginting. Uang suap Rp4,54 miliar diberikan dalam proyek PUPR Sumut 2025 dan PJN 1 BBPJN Sumut. Untuk proyek Sipiongot, ada pemberian Rp100 juta. Untuk proyek PJN 1 dari 2023–2025, nilainya sekitar Rp3,954 miliar dengan tiga ruas jalan yang terlibat. Dalam kasus ini, terdapat lima tersangka terkait korupsi proyek jalan. Mereka adalah Topan Ginting, Rasuli Efendi Siregar, Heliyanto, Akhirun Piliang dan Rayhan Dulasmi.

Da Ta Se Plar Zenee Jor Karahy😵‍💫🍂🖇️... #foryoupage #officialtiktok #account #stalewanay386 #Ay300A

Da Ta Se Plar Zenee Jor Karahy😵‍💫🍂🖇️... #foryoupage #officialtiktok #account #stalewanay386 #Ay300A

#elcañita7w7 #teamchoclito🌽🌽 #viraltiktok

#elcañita7w7 #teamchoclito🌽🌽 #viraltiktok

Assalto 😂 #loucura

Assalto 😂 #loucura

PAYDAY SALE KAYA SALE NA SALE ANG ATING GRACE & GLOW 🤙🫶🏻 #graceandglow #whitening #deodorant #trending #highlyrecommended

PAYDAY SALE KAYA SALE NA SALE ANG ATING GRACE & GLOW 🤙🫶🏻 #graceandglow #whitening #deodorant #trending #highlyrecommended

#CapCut

About

Robot

Legal

Privacy Policy