@spearfishing21fr: I'm sharing my spearfishing trip with you #spearfishing #fishing #fishingtiktoks

Spearfishing
Spearfishing
Open In TikTok:
Region: FR
Saturday 29 November 2025 15:05:22 GMT
210476
6936
38
156

Music

Download

Comments

0omjedo0
ماجد 🤝 :
2 shot ill back no more pwoer😂
2025-11-30 07:53:40
0
marvinmoetmcbean
1MarvinDon :
that's a 50 cal..😂
2025-11-29 19:29:04
1
samuelmosquera965
Samuel Mosquera965 :
Había una bolsa platica 😭
2025-11-29 23:13:16
4
abu.hajar30
Abu Hajar :
RPG
2025-11-29 19:37:32
1
greatscottymac
GreatScottyMac :
Not enough bands 😎
2025-11-30 15:10:29
0
rif123..0
رفقي|® :
anjai
2025-11-30 07:20:14
1
joeveenstra17
Joey :
Soon as he has a rock behind the fish 🤣 brooooskiii use the sand!
2025-11-29 19:10:59
5
reff_rocket_spearfishing
Reef_Rocket_Spearfishing :
What brand is it?
2025-11-29 15:58:39
2
smurff..off
SmurFFFu..oFF :
Ружье стоит минимум 2000$
2025-11-29 19:42:40
0
reinier596
reinier596 :
2025-11-30 00:24:01
0
raqeebarmani3
رقیب تسل :
♥️♥️♥️
2025-11-30 08:32:17
1
spearfishingfrance
Spearfishing🐟Tiktok :
🔥🔥🔥
2025-11-29 18:24:28
1
user8103617753437
إقبال ام إيمان :
🥰🥰🥰
2025-11-29 17:17:18
1
kashifjaan9604
KASHIF 🥹 Dil :
🤪
2025-11-29 15:58:54
1
rahmathidayat3065
🇲🇨👷🏍️ Pejuang 🚜🇲🇾 :
🥰
2025-11-29 15:11:25
1
maryxol123456
MARY.CRSTY.XOL.COC💘💘💘 :
🥰
2025-12-02 00:52:10
0
kyaw.min.htet312
😌လွမ်းလိုက်တာ🥺 :
😂
2025-12-01 11:14:31
0
deraznh
Deraz Nh :
😂
2025-11-30 19:50:40
0
www.ya39oub.com
𝒀.🇪🇭'' :
🔥🔥🔥
2025-11-30 18:59:46
0
user706144147
Md Habib :
🥰🥰🥰
2025-11-30 15:59:34
0
brianbriix3
4ÿøűřß⚡️ :
🥰🥰🥰
2025-11-30 14:46:49
0
f0717354
شُبًآلَ يَزٍيَدٍ 📸 :
😳😳😳
2025-11-30 09:40:25
0
tej8070
🔥 :
🤣🤣
2025-11-30 09:16:50
0
ms98425
MS :
😢😢😢
2025-11-30 07:46:00
0
jfaisao670
Jfaisao670 :
🔥🔥👍👍
2025-11-30 07:20:08
0
To see more videos from user @spearfishing21fr, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV 3 | Heeseung refleks mendekat saat melihat kamu menangis seperti anak kecil. Ia terlihat panik, tapi jelas menahan tawa. Apalagi melihat ekspresimu, dan make up konyolmu yang sudah belepotan. “Om… aku mau pulang…” Kamu memejamkan mata, menangis penuh dramatis. Heeseung mengangkat alis. “Masih mau besok-besok ngerjain saya kayak gini, hm?” Tangismu langsung berhenti begitu saja. Kamu menoleh pelan, masih dengan ekspresi dramatismu yang lebay. Heeseung menahan tawa, mengusap air matamu dengan tangannya sendiri. “Kamu kalau kayak gini makin lucu. Saya malah makin suka, y/n. Bukan ilfeel.” Kamu menunduk, suaramu mengecil. “Yaudah pulang ya, om… please…” Heeseung menatapmu lama, lalu menggeleng pelan. “Kalau saya bilang nggak mau?” Kamu spontan memegang lengannya yang kekar, menggoyang-goyangkannya sambil memohon. “Please om… aku mau pulang… please banget…” Heeseung menatap tanganmu di lengannya, lalu kembali menatapmu dengan senyum samar. “Kamu udah dewasa, kan? Harusnya tahu apa yang harus kamu lakuin setelah bikin masalah kayak gini.” Kamu terdiam menunduk, menelan ludah. “M-maaf…” gumammu pelan. Heeseung sedikit mendekat, mencondongkan kepalanya. “Ulang. Saya nggak denger.” Kamu menggigit bibir, malu. “M-maaf… om.” Heeseung tersenyum tipis, lalu kembali menyalakan mobil tanpa komentar. Kamu langsung panik. “Loh? Mau kemana lagi sih—” Heeseung tak menjawab. Membuat kamu semakin panik kelabakan. Kamu kembali merengek. “Om Hee, aku mau pul—” “Diem dulu.” Nadanya pelan, tapi tegas. Kamu langsung terdiam, memalingkan wajah dengan penuh rasa malu. Hingga mobil melaju, meninggalkan restoran mewah itu.  ••• Mobil kembali berhenti di mall terbesar di kota. Kamu menoleh ke arah Heeseung, ingin bertanya. Tapi ia lebih dulu melepas seatbeltnya. “Tunggu di sini. Jangan kemana-mana.” Suaranya lembut, tapi jelas tidak memberi ruang untukmu membantah. Heeseung turun dan menghilang ke dalam mall. Kamu langsung menutup wajahmu dengan kedua tangan, merasakan malu yang tak terbendung. “Sebenarnya gue ngapain sih…” gumammu frustasi. ••• Dua puluh menit kemudian, pintu mobil terbuka. Heeseung kembali dengan beberapa paper bag branded di tangannya. Kamu hanya diam. Bingung. Heeseung duduk kembali, lalu menoleh dengan senyum samar. “Ganti semuanya. Dandan yang cantik buat saya.” Ia menyerahkan paper bag itu ke pangkuanmu. Kamu membukanya paper bag itu perlahan. Didalamnya terdapat dress, alat make up lengkap, dan heels baru. Mulutmu ternganga tak percaya. “O-om ngapain beli—” “Don’t ask too many questions.” Ia menyela lembut.  “Semua ini buat kamu. Jangan nangis lagi. Ganti semuanya, oke?” Kamu tercekat. “A-aku ganti baju di sini…?” Heeseung mengangkat alis. “Emang kamu berani keluar mobil dengan keadaan kayak gini?” Kamu langsung terdiam. Menunduk. Heeseung sedikit mendekat, menatap matamu. “Nggak berani kan? Jadi ganti di sini.” Kamu mendengus kesal. “Tapi nanti om ngintip?!” Heeseung langsung tertawa. “Tenang. Saya tunggu dari luar. Silahkan bereskan diri kamu.” Lalu ia turun dari mobil, membiarkan pintu tertutup pelan. Kamu menatap punggungnya dari dalam mobil, berpikir—mungkin Heeseung tidak seburuk itu.  ••• Setelah makan malam selesai, Heeseung kembali mengantarmu pulang. Begitu mobil berhenti tepat di depan rumah, kamu buru-buru membuka seatbelt dan hendak keluar. Tapi suara Heeseung menahanmu. “Y/n. Ada yang ketinggalan.” Kamu menoleh cepat. “Hah? Apa?” Ia tersenyum samae. “Lipbalm kamu.” Kamu langsung menunduk, mencari di sekitar kursi dan lantai mobil. Tapi tidak ada apa-apa. Heeseung hanya menatapmu, menahan tawa melihatmu panik dan heboh sendiri. “Bukan lipbalm itu, manis.” Ucapnya pelan. Kamu mengerutkan kening. “Lah? Terus?” Heeseung mengangkat tangan, menunjuk bibirnya. Kamu reflek terpaku, bingung sekaligus panik. “A-apaansih om, becanda mulu—” Baru hendak membuka pintu, Heeseung dengan cepat menarik lenganmu kembali ke kursi. Lalu ia mendekat cepat, dan—Cup. Satu Kecupan singkat mendarat dibib1rmu. (+kom ) #pov #heeseung #heeseungedit #fypage #heeseungenhypen
POV 3 | Heeseung refleks mendekat saat melihat kamu menangis seperti anak kecil. Ia terlihat panik, tapi jelas menahan tawa. Apalagi melihat ekspresimu, dan make up konyolmu yang sudah belepotan. “Om… aku mau pulang…” Kamu memejamkan mata, menangis penuh dramatis. Heeseung mengangkat alis. “Masih mau besok-besok ngerjain saya kayak gini, hm?” Tangismu langsung berhenti begitu saja. Kamu menoleh pelan, masih dengan ekspresi dramatismu yang lebay. Heeseung menahan tawa, mengusap air matamu dengan tangannya sendiri. “Kamu kalau kayak gini makin lucu. Saya malah makin suka, y/n. Bukan ilfeel.” Kamu menunduk, suaramu mengecil. “Yaudah pulang ya, om… please…” Heeseung menatapmu lama, lalu menggeleng pelan. “Kalau saya bilang nggak mau?” Kamu spontan memegang lengannya yang kekar, menggoyang-goyangkannya sambil memohon. “Please om… aku mau pulang… please banget…” Heeseung menatap tanganmu di lengannya, lalu kembali menatapmu dengan senyum samar. “Kamu udah dewasa, kan? Harusnya tahu apa yang harus kamu lakuin setelah bikin masalah kayak gini.” Kamu terdiam menunduk, menelan ludah. “M-maaf…” gumammu pelan. Heeseung sedikit mendekat, mencondongkan kepalanya. “Ulang. Saya nggak denger.” Kamu menggigit bibir, malu. “M-maaf… om.” Heeseung tersenyum tipis, lalu kembali menyalakan mobil tanpa komentar. Kamu langsung panik. “Loh? Mau kemana lagi sih—” Heeseung tak menjawab. Membuat kamu semakin panik kelabakan. Kamu kembali merengek. “Om Hee, aku mau pul—” “Diem dulu.” Nadanya pelan, tapi tegas. Kamu langsung terdiam, memalingkan wajah dengan penuh rasa malu. Hingga mobil melaju, meninggalkan restoran mewah itu. ••• Mobil kembali berhenti di mall terbesar di kota. Kamu menoleh ke arah Heeseung, ingin bertanya. Tapi ia lebih dulu melepas seatbeltnya. “Tunggu di sini. Jangan kemana-mana.” Suaranya lembut, tapi jelas tidak memberi ruang untukmu membantah. Heeseung turun dan menghilang ke dalam mall. Kamu langsung menutup wajahmu dengan kedua tangan, merasakan malu yang tak terbendung. “Sebenarnya gue ngapain sih…” gumammu frustasi. ••• Dua puluh menit kemudian, pintu mobil terbuka. Heeseung kembali dengan beberapa paper bag branded di tangannya. Kamu hanya diam. Bingung. Heeseung duduk kembali, lalu menoleh dengan senyum samar. “Ganti semuanya. Dandan yang cantik buat saya.” Ia menyerahkan paper bag itu ke pangkuanmu. Kamu membukanya paper bag itu perlahan. Didalamnya terdapat dress, alat make up lengkap, dan heels baru. Mulutmu ternganga tak percaya. “O-om ngapain beli—” “Don’t ask too many questions.” Ia menyela lembut. “Semua ini buat kamu. Jangan nangis lagi. Ganti semuanya, oke?” Kamu tercekat. “A-aku ganti baju di sini…?” Heeseung mengangkat alis. “Emang kamu berani keluar mobil dengan keadaan kayak gini?” Kamu langsung terdiam. Menunduk. Heeseung sedikit mendekat, menatap matamu. “Nggak berani kan? Jadi ganti di sini.” Kamu mendengus kesal. “Tapi nanti om ngintip?!” Heeseung langsung tertawa. “Tenang. Saya tunggu dari luar. Silahkan bereskan diri kamu.” Lalu ia turun dari mobil, membiarkan pintu tertutup pelan. Kamu menatap punggungnya dari dalam mobil, berpikir—mungkin Heeseung tidak seburuk itu. ••• Setelah makan malam selesai, Heeseung kembali mengantarmu pulang. Begitu mobil berhenti tepat di depan rumah, kamu buru-buru membuka seatbelt dan hendak keluar. Tapi suara Heeseung menahanmu. “Y/n. Ada yang ketinggalan.” Kamu menoleh cepat. “Hah? Apa?” Ia tersenyum samae. “Lipbalm kamu.” Kamu langsung menunduk, mencari di sekitar kursi dan lantai mobil. Tapi tidak ada apa-apa. Heeseung hanya menatapmu, menahan tawa melihatmu panik dan heboh sendiri. “Bukan lipbalm itu, manis.” Ucapnya pelan. Kamu mengerutkan kening. “Lah? Terus?” Heeseung mengangkat tangan, menunjuk bibirnya. Kamu reflek terpaku, bingung sekaligus panik. “A-apaansih om, becanda mulu—” Baru hendak membuka pintu, Heeseung dengan cepat menarik lenganmu kembali ke kursi. Lalu ia mendekat cepat, dan—Cup. Satu Kecupan singkat mendarat dibib1rmu. (+kom ) #pov #heeseung #heeseungedit #fypage #heeseungenhypen

About