@antifanbaokhuyen: Su Rùa đã xinh gái còn giỏi thể thao

Su rùa đầu to 🐢
Su rùa đầu to 🐢
Open In TikTok:
Region: VN
Sunday 30 November 2025 07:14:14 GMT
325705
38379
115
2842

Music

Download

Comments

baokhuyensusan
Bảo Khuyên :
Quá Vuýp mà thua xa t
2025-11-30 14:11:50
452
dangrangto7613
GThanhh :
Bảo khuyên nét còn đẹp hơn cơ 🤗
2025-11-30 07:20:10
318
ui.zai6
️quyettamroi :
Đi hồ bơi k ướt tóc 🥰
2025-11-30 07:40:55
60
tutihehe2310
𝙏𝙪𝙩𝙞 •ᴗ• :
Xin vía xih như bả💖
2025-12-02 15:47:11
1
buithixuan52
️ :
tóc cj đẹp thế
2025-11-30 07:30:57
81
minh.anh.trn.nguy8
Đậu🫛 :
xinh quá chị ơiii
2025-12-02 15:08:54
0
duong2507209
Lốp Trưởng :
K bằng bảo khuyên
2025-12-01 04:44:39
0
hieuho.19
Hiếu Ho :
Chiến v
2025-12-02 04:13:04
0
pon.elsu
. :
ủa chị ơi cho em hỏi chỗ trượt này ở đâu v ạ
2025-12-02 11:04:21
0
hathetin
🌜thích quả Hê🌛 :
Này này
2025-12-02 06:28:00
0
odfknfnfnfn
Zzzzzzz :
mupvl
2025-11-30 11:21:42
0
july_niee
nu❤️‍🩹 :
Sớm aa
2025-11-30 07:18:15
0
jayken.badminton
JayKen chưa biết ve cầu🥲🏸 :
bảo khuyên kh có có tuổi luôn 🤣🤣🤣
2025-11-30 10:29:35
0
nguyn.th.cm.ly771
ly play together 🦀🦀 :
chj rep em ik
2025-12-01 04:40:38
0
59.tamago
59-TAMAGO :
khét luôn 😳👍
2025-12-02 02:21:18
0
hoangtuhoakhanh
Hoàng Tử Hòa Khánh :
chuyển nhượng bạn gái k :)))
2025-12-01 15:03:48
0
hehe_imducbeo
Tập tành edit :
Su rùa vs bảo khuyên là một mà
2025-12-01 01:18:26
0
cotcutethe
min :
còn sớm ko v💔
2025-11-30 08:55:29
0
ct_2k14
️CT_2314 :
Sớm
2025-11-30 07:36:30
0
datco335
datco335 :
Làm ơn đi tôi cạn kiệt tt rồi, tôi mà bị vô sinh là tôi kiện máy người đó
2025-11-30 09:50:24
0
tuong4nangt
Ánh Mắt Bùn! :
chỉ cần em thở thui cũng đã hơn pé Bảo Khuyên rồi!🤭
2025-11-30 11:25:00
4
bibodethuogvl
thận ơi anh xin lỗi :
làm sao để bl chị này vậy
2025-11-30 15:13:10
0
lvup123456
lvup123456 :
nghệ thế
2025-11-30 10:40:06
0
lamtri147258
Sa lâm trí :
quá đã chị ơi
2025-11-30 12:50:24
0
tunganh33330
Tanh :
ai cho chj quyến rủ e🤣
2025-11-30 08:08:19
0
To see more videos from user @antifanbaokhuyen, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Keluarga terdakwa berinisial BDM bersuara lantang soal dugaan ketidakadilan dalam kasus pencabulan anak yang kini disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Kendari. Mereka menilai banyak kejanggalan sejak awal kasus diangkat, termasuk bukti yang tak pernah ditampilkan hingga dugaan intervensi oknum aparat penegak hukum. Keponakan terdakwa inisial IF menjelaskan bahwa peristiwa yang dituduhkan terjadi pada 21 November 2024 di sebuah acara yasinan di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurutnya, tuduhan yang dialamatkan kepada pamannya tidak masuk akal dan tidak didukung bukti kuat. “Om saya dituduh secara sepihak, padahal bukti tidak cukup kuat. Kami sudah minta menampilkan bukti seperti hasil visum, tetapi tidak mau ditampilkan di persidangan,” ujar IF saat dikonfirmasi Kendariinfo, Sabtu (29/11). Ia menilai ada indikasi upaya menutupi fakta sebenarnya. Keluarga bahkan khawatir kasus ini hanya alat untuk mengalihkan perhatian dari persoalan lain. “Yang kami takutkan, kasus ini cuma cara untuk menutupi kasus lain,” lanjutnya. IF menyebut proses hukum yang berjalan sangat tidak jelas. BDM telah ditahan empat bulan, tetapi bukti yang ada dinilai tidak memenuhi unsur untuk menetapkannya sebagai tersangka. “Kami bukan membela karena keluarga. Kalau memang salah, silakan ditindak. Tetapi jangan sampai kasusnya terkesan diada-adakan,” tegasnya. Ia juga menyinggung adanya hubungan keluarga korban dengan seorang jaksa di lingkungan pengadilan yang sama. Hal ini membuat keluarga makin mencurigai adanya keberpihakan dalam penanganan perkara. “Apalagi om dari korban ini salah satu jaksa di pengadilan tersebut,” ungkapnya. Karena merasa tidak mendapatkan kejelasan, keluarga dan pendukung terdakwa menggelar aksi protes di depan PN Kendari, Jumat (28/11). Mereka menuntut transparansi, terutama terkait bukti visum yang sampai hari ini tidak pernah ditunjukkan dalam sidang. “Kami hanya ingin proses hukum ini bersih. Tampilkan bukti, jangan sembunyikan,” tutup IF. #Kendariinfo #Kendari #sulawesitenggara #sultra
Keluarga terdakwa berinisial BDM bersuara lantang soal dugaan ketidakadilan dalam kasus pencabulan anak yang kini disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Kendari. Mereka menilai banyak kejanggalan sejak awal kasus diangkat, termasuk bukti yang tak pernah ditampilkan hingga dugaan intervensi oknum aparat penegak hukum. Keponakan terdakwa inisial IF menjelaskan bahwa peristiwa yang dituduhkan terjadi pada 21 November 2024 di sebuah acara yasinan di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurutnya, tuduhan yang dialamatkan kepada pamannya tidak masuk akal dan tidak didukung bukti kuat. “Om saya dituduh secara sepihak, padahal bukti tidak cukup kuat. Kami sudah minta menampilkan bukti seperti hasil visum, tetapi tidak mau ditampilkan di persidangan,” ujar IF saat dikonfirmasi Kendariinfo, Sabtu (29/11). Ia menilai ada indikasi upaya menutupi fakta sebenarnya. Keluarga bahkan khawatir kasus ini hanya alat untuk mengalihkan perhatian dari persoalan lain. “Yang kami takutkan, kasus ini cuma cara untuk menutupi kasus lain,” lanjutnya. IF menyebut proses hukum yang berjalan sangat tidak jelas. BDM telah ditahan empat bulan, tetapi bukti yang ada dinilai tidak memenuhi unsur untuk menetapkannya sebagai tersangka. “Kami bukan membela karena keluarga. Kalau memang salah, silakan ditindak. Tetapi jangan sampai kasusnya terkesan diada-adakan,” tegasnya. Ia juga menyinggung adanya hubungan keluarga korban dengan seorang jaksa di lingkungan pengadilan yang sama. Hal ini membuat keluarga makin mencurigai adanya keberpihakan dalam penanganan perkara. “Apalagi om dari korban ini salah satu jaksa di pengadilan tersebut,” ungkapnya. Karena merasa tidak mendapatkan kejelasan, keluarga dan pendukung terdakwa menggelar aksi protes di depan PN Kendari, Jumat (28/11). Mereka menuntut transparansi, terutama terkait bukti visum yang sampai hari ini tidak pernah ditunjukkan dalam sidang. “Kami hanya ingin proses hukum ini bersih. Tampilkan bukti, jangan sembunyikan,” tutup IF. #Kendariinfo #Kendari #sulawesitenggara #sultra

About