@wigalutfiana: Mendengarkan lagu @idgitaf kali ini bayangannya auto ke hutan Indonesia dan saudara di Sumatera yang sedang tertimpa bencana. POV: "AKU" adalah pohon (hutan) Sehingga “Sedia Aku Sebelum Hujan” adalah jeritan hutan yang sudah terlalu lama memberi, tapi justru menjadi korban paling sunyi ketika bencana datang. “Sedia aku sebelum hujan…” itu bukan janji cinta— itu adalah ratapan terakhir dari hutan yang selama ini menjadi tameng dunia. Karena sebelum hujan turun, hutanlah yang pertama kali menahan amarah langit. Akar-akar yang mencengkeram tanah, batang yang memeluk bumi, dedaunan yang menepis angin. Ia menahan beban yang tak terlihat oleh mata manusia. Ia sudah lama bersedia. Sudah lama berjaga. Sudah lama menjadi “rumah aman” bagi semua yang hidup di bawahnya. Tapi tidak ada yang benar-benar melihatnya. Lalu kini — ketika bencana menerjang: Tanah yang retak. Bukit yang longsor. Rumah-rumah hanyut. Sungai meluap membawa lumpur hitam. Orang-orang menyebutnya musibah, bencana, takdir alam. Padahal… sebelum itu semua terjadi, ada satu sosok yang sebenarnya telah berbisik: “Siapkan bekalmu di peperangan…” “Apa yang kau butuh… kuberikan…” Hutan sudah mengingatkan. Hutan sudah siap. Hutan sudah memberikan segalanya. Namun manusia lupa bahwa perlindungan punya batas. Bahkan penjaga pun bisa roboh ketika dikebiri dari dalam. Ketika pohon ditebang, akar dicabut, tanah dilukai, hutan kehilangan suaranya. Dan saat hujan turun terlalu deras — bukan lagi hutan yang menahan, melainkan lubang-lubang luka yang akhirnya melepaskan bencana. ============= Lekas membaik Sumatera. Lekas membaik hutan Indonesia. Buat kak @idgitaf , keren lagunya. Ditunggu karya-karya indah berikutnya.

Wiga.Lutfiana

Open In TikTok:

Region: ID

Tuesday 02 December 2025 16:56:05 GMT