♊IA :
Sejarah Lembah Bujang itu menarik karena menunjukkan interaksi awal antara Melayu dan India Selatan. Aksara Pallava, arca Hindu, gaya candi, dan catatan kerajaan Chola semuanya menunjukkan bahwa pengaruh awalnya berasal dari Tamil–India Selatan. Ini tidak merendahkan Melayu justru membuktikan Semenanjung sudah menjadi pelabuhan besar yang dikunjungi bangsa luar sejak abad ke-2 M. Lembah Bujang itu memang tamadun awal daripada Sriwijaya tapi pengaruhnya jelas datang dari India Selatan terutama Tamil. Pedagang Tamil–India telah datang ke Semenanjung jauh sebelum munculnya istilah “Melayu”. Buktinya arca, candi, aksara Pallava, dan catatan dagang Chola. Tapi Melayu bukan keturunan India, peradabannya saja Hindu–Buddha karena yang masuk ke Semenanjung lebih awal memang berasal dari pedagang dan pendeta Tamil. Ini fakta arkeologi, bukan pendapat. Seperti ditemukannya
- Aksara Pallava (asal Tamil Nadu)
- Arca Wisnu & Ganesha gaya India Selatan
- Catatan hubungan Kedah–Chola
- Struktur candi yang mengikuti arsitektur Dravida
- Temuan manik-manik dan peralatan logam dari India
Jadi, pengaruh Hindu di Kedah bukan muncul sendiri, tetapi dibawa oleh pedagang dan pendeta Tamil. Nama “Malaya” pertama kali muncul dalam teks dan naskah India Kuno (bahasa Sanskerta), terutama dari pedagang dan penulis India Selatan (Tamil, Kerala). Mereka menyebut Semenanjung itu sebagai:
Malaya-dvipa = Pulau/daerah Malaya
Malaya = kawasan bergunung-gunung di semenanjung selatan.
Jadi, pencipta awal istilah “Malaya” adalah peradaban India, bukan orang Melayu, bukan orang Austronesia, dan bukan kolonial.
2025-12-05 01:55:17