sea. :
mulut sibuk berusaha menelan, air mata dengan kurang ajarnya terus menetes. dada yang tadinya tenang, sedikit demi sedikit sesak, hati sibuk bertanya tanya 'aku kurangnya dimana. sedangkan pikiran sibuk merekam kenangan kenangan yang pernah di lalui bersama. misalnya seperti —udah jam segini ya, biasanya jam segini aku udh ngobrol ngobrol sambil dengan bebas natap wajahnya. " eh tiba tiba aja esoknya semuanya berakhir, mau menyalahkan semesta, tapi ini adalah sebagian cara semesta membentuk diri kita lebih kuat. ingin meraung, namun berakhir menangis dalam diam.sibuk menyalahkan waktu yang rasanya berputar begitu lambat setelah tanpa dia, padahal waktu tetap berputar seperti biasanya, bedanya —yang biasanya di habisi berdua dengan dia, tiba tiba harus sendiri. sibuk menerka nerka sebenarnya apa yang terjadi, bukan karna tidak tau, tapi mencoba menyangkal semuanya. menyangkal kalau memang udah gabisa sama sama, menyangkal bahwa nantinya bakal ada orang lain yg dengan bebas buat meluk dia, natap wajahnya.
2025-12-08 08:31:43