@daffayazaaa: tanda hadir #romiandthejahats #rockin2025 #rockinsurabaya #supermusic #surabaya

paa dapa
paa dapa
Open In TikTok:
Region: ID
Saturday 06 December 2025 21:01:42 GMT
3403
192
4
56

Music

Download

Comments

secfhr1xyz_
𝗙𝗮𝗵𝗿𝗶𝗶𝗶 :
Ahoyyy
2025-12-07 06:23:01
1
sikampride_
𝕱errr :
Ahoy 🫵
2025-12-07 05:25:01
1
To see more videos from user @daffayazaaa, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

,💦 Kisah heroik Fikri anak besitang yang selamat berkat pertolongan tak terduga  🌊 7 Jam Paling Menegangkan dalam Hidupku ​Aceh Tamiang— ​Aku masih tidak percaya aku selamat. Tujuh jam. Bayangkan, tujuh jam memeluk tiang beton ini, tiang beton dingin yang sekarang kurasakan seperti sahabat terbaikku. ​Semuanya terjadi begitu cepat. Banjir datang lagi, meluap dengan ganasnya di Aceh Tamiang. Airnya... bukan air biasa. Cokelat pekat, meninggi dengan cepat, dan arusnya... Ya Tuhan, arusnya seperti raksasa yang lapar, mencoba menarik apa pun yang dilaluinya. ​Aku terjebak. Tiba-tiba aku menemukan diriku di tengah aliran sungai yang sudah meluap, airnya setinggi dada, lalu makin tinggi. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah meraih tiang beton ini, satu-satunya benda tegak dan kokoh di tengah kekacauan itu. ​Aku memeluknya. Sangat erat. ​Selama tujuh jam, aku hanya bisa melihat. Melihat air itu terus mengalir, mendengarkan gemuruhnya yang menakutkan, dan merasakan tiang itu bergetar karena hantaman arus. Setiap detik terasa seperti satu jam. Aku kedinginan, tenagaku terkuras, dan di dalam hati, aku mulai berpikir,
,💦 Kisah heroik Fikri anak besitang yang selamat berkat pertolongan tak terduga 🌊 7 Jam Paling Menegangkan dalam Hidupku ​Aceh Tamiang— ​Aku masih tidak percaya aku selamat. Tujuh jam. Bayangkan, tujuh jam memeluk tiang beton ini, tiang beton dingin yang sekarang kurasakan seperti sahabat terbaikku. ​Semuanya terjadi begitu cepat. Banjir datang lagi, meluap dengan ganasnya di Aceh Tamiang. Airnya... bukan air biasa. Cokelat pekat, meninggi dengan cepat, dan arusnya... Ya Tuhan, arusnya seperti raksasa yang lapar, mencoba menarik apa pun yang dilaluinya. ​Aku terjebak. Tiba-tiba aku menemukan diriku di tengah aliran sungai yang sudah meluap, airnya setinggi dada, lalu makin tinggi. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah meraih tiang beton ini, satu-satunya benda tegak dan kokoh di tengah kekacauan itu. ​Aku memeluknya. Sangat erat. ​Selama tujuh jam, aku hanya bisa melihat. Melihat air itu terus mengalir, mendengarkan gemuruhnya yang menakutkan, dan merasakan tiang itu bergetar karena hantaman arus. Setiap detik terasa seperti satu jam. Aku kedinginan, tenagaku terkuras, dan di dalam hati, aku mulai berpikir, "Ini akhirnya." Aku terus berdoa. Aku terus memeluknya, tak berani melepaskan. Aku tahu, sekali aku lepas, aku akan hilang. ​Aku melihat mereka. Tim penyelamat, para tetangga, warga. Aku melihat upaya berani mereka. Mereka mempertaruhkan diri mereka sendiri untukku. Setiap percobaan evakuasi terasa begitu dramatis. Arus yang terlalu kuat, jarak yang sulit dijangkau. Aku melihat frustrasi di wajah mereka, tetapi juga tekad yang tak padam. ​Lalu, tiba saatnya. Entah bagaimana, dengan keberanian dan kerja sama yang luar biasa, mereka berhasil menjangkauku. ​Saat tangan-tangan kuat itu menarikku, saat kakiku akhirnya menjejak tempat yang aman, saat kulihat wajah-wajah haru dan lega di sekitarku... aku tak bisa menahan air mata. Itu bukan lagi air mata ketakutan, tapi air mata syukur. Aku mendengar tangisan haru dari warga. Itu adalah suara kehidupan yang kembali kurasakan. ​Aku selamat. ​Kepada semua yang telah menolong, tim penyelamat, tetanggaku, warga, aku tidak punya kata-kata yang cukup untuk mengucapkan terima kasih. Kalian adalah pahlawan sejati. Dan kepada tiang beton ini... yah, aku berutang nyawa padanya. ​Aku bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Banjir ini memang melumpuhkan rumah dan aktivitas kami di Aceh Tamiang, tapi hari ini, aku mendapatkan pelajaran terpenting: keajaiban pertolongan dan harapan itu selalu ada. itukah basarnas yg tugasnya menolong korban bencana tp malah di abaikan, sehat sehat kaloan ya #timsar #basarnas #banjir #sumut #aceh

About