Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar🥹 Pulang kampung kali ini banyak pelajaran terutama soal kemanusiaan & kesabaran🥹💔 Tepat sehari sampai di Takengon, besoknya listrik mati, jaringan off, bertanya-tanya kenapa seharian masih belum hidup listrik, kok jaringan juga gak ada, suami ku di Medan gmna kabarnya🥲 Qadarullah lihat dari atas loteng, gunung di seberang longsor (banjir bandang) sampai menutupi jalan & cafe Horas😭 suaranya kayak petir tapi tanpa kilat🥺 gimana kabar orang yg dsna ya Allah💔 Dengar kabar lagi daerah Takengon di Mendale, Toweren, Paya Reje, Nosar, Kenawat, dan masih bayak lagi, terdampak banjir bandang dengan desa/kecamatan yang berbeda-beda 😭 Selang berapa lama di belakang rumah juga longsor (video). Allahu Akbar ampunilah kami😭 10 hari di Takengon dengan keadaan terisolir karena banyak akses jalan Lintas yg terputus, mati listrik, BBM langka, sembako langka, jaringan off kecuali daerah tertentu. Gotong-royong antar bapak-bapak untuk air bersih, bersyukur masih di kasi mata air, untuk kebutuhan di kampungku & sekitarnya🥹 Masak dengan kayu bakar, bak kembali ke zaman dulu. Adik bungsu kami yg pulang dari pesantren Rakal dengan jalan kaki selama 7 jam hingga jalanan yang bisa dilalui kendaraan. Melewati tebing longsor daerah Enang-enang Bener Meriah, dengan banyak cerita dibaliknya🥹 4 Desember pulang ke Medan via udara. Dengan keadaan jaringan yg normal di Medan, lihat medsos isinya kabar duka banjir di kota lain, innalillahi wainna ilaihi rojiun, makin menyayat hati gak sanggup lihat ya Allah😭 seolah sedang ngeliat Tsunami kedua untuk wilayah Aceh Tamiang dan sekitarnya💔 Sampai di rumah juga dengan kondisi pasca banjir di daerah Medan yang belum usai🥹 Alhamdulillah masih dikasi Allah kesempatan untuk berbenah & berkumpul dengan keluarga😭 Segera pulih Sumatera 🤲🏻 Aceh, Gayoku sayang🥹 segera membaik insya Allah🫂 Medan-Takengon 24/11 - 4/12 yg penuh pembelajaran~ - @anggi.zr