@filaretiki: Почему они не помогли?😱 инст: fullframefamily #социальныйролик #социалка #детитикток #семейныйтикток

Макс и Катя Филаретовы
Макс и Катя Филаретовы
Open In TikTok:
Region: RU
Friday 02 July 2021 17:04:30 GMT
10080360
220689
2152
2186

Music

Download

Comments

snegok367
snegok36 :
вот по этому нельзя подбирать чужие конфеты которые просто валяются на улице. мне вот сейчас 12 лет и живу в Ростове на Дону. и видел как валяются разные конфеты но я их не подбирал! а дальше. на 1k?
2025-04-25 22:46:01
6
_dinasti
Династия :
Как я хорошая девочка помогла ему ❤️❤️❤️🙏🙏, не то что эти взрослые которые всегда в телефонах😬
2021-07-02 17:42:54
65
emous_12
emous :
cudák
2021-07-04 19:24:06
7
romandmitrovitch
Родман Дмитрович :
верная подруга будет ему
2021-07-02 17:38:40
120
19lu20
user4853831972168 :
peligroso dejarlos solos siempre tiene que estar con alguien que los vigile
2021-07-02 19:03:30
25
skye_and_bella
skye_and_renesmee :
он съел плохую конфету и от этого у него болит живот, да?
2021-07-02 18:58:48
20
harrytassen2024
❤️Gutten til Kaja❤️ :
that little girl🥺🥺🥰🥰
2021-07-02 17:57:46
31
user722961743146
😻😻😻 :
це уч3
2025-08-25 19:09:47
1
dyrir9ng35si
ابو جود💪 :
اول عربي ههههه
2021-07-02 17:39:50
18
user5476530999552
علوش علوش :
xxxxxxxxxxx🥰🥰🥰🥺🥺🥺🥺
2021-07-03 02:54:36
2
yaguinhohenrique6
yaguinhohenrique6 :
SiM
2021-07-02 20:54:50
11
davidlucasmarques1
davidlucasmarques1 :
oi
2021-07-03 16:50:22
3
arrianashell0
Arriana Shell :
Don’t get it what’s going on
2021-07-02 17:38:02
26
ximena2015monsalvo
Ximena2015 Monsalvo :
Asey😞😞😞😞
2021-07-02 21:37:51
19
gulzadabekieva
умар .билал :
эта не провда онжив так не бывывайет
2021-07-02 21:49:18
20
amo__a_sebastian
★ఌ︎𝑨𝒏𝒈𝒆𝒍ఌ︎★ :
no es fresa ni es Cereza 🍒 es mi comentario que a nadie le interesa😂😂
2021-07-04 01:17:05
29
vanuy23
user4126460904532 :
Они не помогли потому что это постановкаи😂
2021-07-05 08:33:13
2
bongata81
user1841206898399 :
OH 🥺😭🥰
2021-07-04 09:22:51
4
dyyr6qdeqdq4
dyyr6qdeqdq4 :
🥺؟ ؟
2021-07-02 23:29:30
11
laymoreno2
laymoreno2 :
não pode deixar uma criança sozinha 😢
2021-07-02 22:53:04
55
snowkquan
🐺VOLK🐺 :
почему оператор не помог
2021-07-04 11:03:14
2
m1xhelle5
m1xhelle5 :
Early
2021-07-02 17:16:44
20
dyxuq58g32b8
ذءب الرياح :
@%re%
2021-07-02 20:47:56
20
megannanarutcaf
megannanarutcaf :
what's wrong?!
2021-07-04 09:17:48
8
To see more videos from user @filaretiki, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pendalaman Rumus Sufi 1. Menerima bahwa dukungan manusia itu terbatas Seorang sufi memandang bahwa manusia adalah makhluk lemah. Tidak ada yang bisa mendukungmu secara sempurna, bahkan keluarga sendiri. Jika Allah mengizinkan dukungan itu hilang, itu adalah tanda agar hatimu dipalingkan ke arah yang lebih kokoh: hanya kepada-Nya. “Cukuplah Allah sebagai Penolong, dan sebaik-baik sandaran adalah Dia.”* (QS. An-Nisa: 45) Keluarga yang menolak atau meremehkanmu bukanlah akhir segalanya, tapi sebuah undangan untuk bergeser: dari bergantung pada makhluk, menuju tawakkal penuh kepada Khaliq. 2. Tetap menjaga adab, meski hatimu luka Sufi mengajarkan bahwa adab lebih tinggi daripada sekadar perasaan. Meski kau tidak didukung, jangan sampai hatimu keruh dan lisanmu tajam pada keluarga. Contoh terbaik adalah Nabi Ibrahim, yang tetap berkata lembut kepada ayahnya yang menolak iman: “Wahai ayahku, janganlah engkau menyembah setan...” (QS. Maryam: 44) Adabmu adalah benteng kehormatanmu. Dengan adab, hatimu tetap jernih meski tidak mendapat pengakuan. 3. Melihat penolakan sebagai jalan Allah untuk membentuk kemandirian spiritual Dalam tasawuf, ada istilah tajrid (pengosongan). Kadang Allah mengosongkan kita dari sandaran manusia agar jiwa kita kokoh berdiri di hadapan-Nya. Jika semua orang mendukung, mungkin hatimu akan lalai, sibuk mencari tepukan punggung, bukan ridha-Nya. Ketika keluarga tidak mendukungmu, sebenarnya Allah sedang mendidikmu: Apakah kau akan tetap melangkah karena-Nya, atau berhenti karena manusia? 4. Mencari “keluarga ruhani” yang Allah pilihkan Keluarga biologis bisa menolak, tapi Allah sering mengirim keluarga ruhani — orang-orang asing yang justru memberi semangat, sahabat yang memahami visi, atau guru yang membimbing. Inilah yang dialami Rasulullah ﷺ: ketika keluarganya di Mekkah menolak, Allah kirim kaum Anshar di Madinah. Artinya, jangan terpaku pada pintu yang tertutup. Lihatlah siapa yang Allah hadirkan sebagai penopang perjalananmu. 5. Menjadikan luka sebagai bahan bakar spiritual Dalam suluk (perjalanan sufi), luka bukan untuk dikeluhkan, tapi untuk diubah menjadi kekuatan. Rasa sakit karena tidak didukung bisa menjadi doa yang lebih dalam, dzikir yang lebih khusyuk, dan tekad yang lebih kuat. Setiap penolakan adalah peluang untuk berkata kepada Allah: “Ya Allah, jika Engkau cukup bagiku, biarlah semua selain-Mu menjauh. Aku ridha.” Di titik itu, luka berubah jadi cahaya, dan kamu naik ke maqam yang lebih tinggi. 6. Tetap melangkah meski sendirian Sufi memahami bahwa jalan kebenaran memang sering sepi. Tidak semua orang, bahkan keluarga, mampu memahami jalanmu. Tetapi seorang salik tidak berhenti hanya karena sunyi. “Jika engkau berjalan sendirian di jalan kebenaran, jangan merasa sendiri. Karena yang bersamamu adalah Allah dan seluruh malaikat yang mendukungmu.” Diam-diam, langkah kecilmu sedang dicatat di Lauhul Mahfudz sebagai bukti cinta dan keberanian. Kesimpulan Ketika keluarga tidak mendukungmu: Ikhlaskan, karena mereka hanya makhluk. Hormati, karena adab adalah cermin jiwa. Tawakkal, karena Allah cukup bagimu. Cari keluarga ruhani, karena Allah selalu membuka pintu lain. Terus melangkah, karena ridha-Nya lebih agung daripada pengakuan manusia. 👉 Seorang sufi akan berkata:
Pendalaman Rumus Sufi 1. Menerima bahwa dukungan manusia itu terbatas Seorang sufi memandang bahwa manusia adalah makhluk lemah. Tidak ada yang bisa mendukungmu secara sempurna, bahkan keluarga sendiri. Jika Allah mengizinkan dukungan itu hilang, itu adalah tanda agar hatimu dipalingkan ke arah yang lebih kokoh: hanya kepada-Nya. “Cukuplah Allah sebagai Penolong, dan sebaik-baik sandaran adalah Dia.”* (QS. An-Nisa: 45) Keluarga yang menolak atau meremehkanmu bukanlah akhir segalanya, tapi sebuah undangan untuk bergeser: dari bergantung pada makhluk, menuju tawakkal penuh kepada Khaliq. 2. Tetap menjaga adab, meski hatimu luka Sufi mengajarkan bahwa adab lebih tinggi daripada sekadar perasaan. Meski kau tidak didukung, jangan sampai hatimu keruh dan lisanmu tajam pada keluarga. Contoh terbaik adalah Nabi Ibrahim, yang tetap berkata lembut kepada ayahnya yang menolak iman: “Wahai ayahku, janganlah engkau menyembah setan...” (QS. Maryam: 44) Adabmu adalah benteng kehormatanmu. Dengan adab, hatimu tetap jernih meski tidak mendapat pengakuan. 3. Melihat penolakan sebagai jalan Allah untuk membentuk kemandirian spiritual Dalam tasawuf, ada istilah tajrid (pengosongan). Kadang Allah mengosongkan kita dari sandaran manusia agar jiwa kita kokoh berdiri di hadapan-Nya. Jika semua orang mendukung, mungkin hatimu akan lalai, sibuk mencari tepukan punggung, bukan ridha-Nya. Ketika keluarga tidak mendukungmu, sebenarnya Allah sedang mendidikmu: Apakah kau akan tetap melangkah karena-Nya, atau berhenti karena manusia? 4. Mencari “keluarga ruhani” yang Allah pilihkan Keluarga biologis bisa menolak, tapi Allah sering mengirim keluarga ruhani — orang-orang asing yang justru memberi semangat, sahabat yang memahami visi, atau guru yang membimbing. Inilah yang dialami Rasulullah ﷺ: ketika keluarganya di Mekkah menolak, Allah kirim kaum Anshar di Madinah. Artinya, jangan terpaku pada pintu yang tertutup. Lihatlah siapa yang Allah hadirkan sebagai penopang perjalananmu. 5. Menjadikan luka sebagai bahan bakar spiritual Dalam suluk (perjalanan sufi), luka bukan untuk dikeluhkan, tapi untuk diubah menjadi kekuatan. Rasa sakit karena tidak didukung bisa menjadi doa yang lebih dalam, dzikir yang lebih khusyuk, dan tekad yang lebih kuat. Setiap penolakan adalah peluang untuk berkata kepada Allah: “Ya Allah, jika Engkau cukup bagiku, biarlah semua selain-Mu menjauh. Aku ridha.” Di titik itu, luka berubah jadi cahaya, dan kamu naik ke maqam yang lebih tinggi. 6. Tetap melangkah meski sendirian Sufi memahami bahwa jalan kebenaran memang sering sepi. Tidak semua orang, bahkan keluarga, mampu memahami jalanmu. Tetapi seorang salik tidak berhenti hanya karena sunyi. “Jika engkau berjalan sendirian di jalan kebenaran, jangan merasa sendiri. Karena yang bersamamu adalah Allah dan seluruh malaikat yang mendukungmu.” Diam-diam, langkah kecilmu sedang dicatat di Lauhul Mahfudz sebagai bukti cinta dan keberanian. Kesimpulan Ketika keluarga tidak mendukungmu: Ikhlaskan, karena mereka hanya makhluk. Hormati, karena adab adalah cermin jiwa. Tawakkal, karena Allah cukup bagimu. Cari keluarga ruhani, karena Allah selalu membuka pintu lain. Terus melangkah, karena ridha-Nya lebih agung daripada pengakuan manusia. 👉 Seorang sufi akan berkata: "Bila manusia berpaling darimu, jangan sedih. Karena boleh jadi itu cara Allah membuatmu berpaling hanya kepada-Nya." --- #suluksalik #motivation #inspiration

About