@tabathasingletary: #mind #goodday #yougotthis #inspiration #motivation #weightlosstips #SmellLikeIrishSpring #GameTok

Tabatha Singletary
Tabatha Singletary
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 31 March 2022 15:26:57 GMT
89
25
6
0

Music

Download

Comments

sabrinapyl2
sabriyl2 :
Yes!!
2022-03-31 15:54:33
1
.angel_ella
Angel Ella|Mom + Life🤍 :
This is the one 🥰🥰
2022-04-01 00:58:32
1
To see more videos from user @tabathasingletary, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#RIN; Aku nggak tahu harus mulai dari mana, karena jujur, semuanya terasa seperti benang kusut dalam hatiku yang selama ini aku simpan baik-baik. Tapi satu hal yang pasti: aku mencintaimu. Aku menyayangimu. Lebih dari yang pernah kubayangkan bisa aku rasakan terhadap seseorang. Setiap hari aku memikirkanmu. Kadang bukan karena aku sengaja, tapi karena hatiku seperti tertarik ke arahmu tanpa bisa kutahan. Bahkan ketika aku lagi sibuk, ketika aku mencoba fokus pada hal lain, kamu tetap muncul di pikiranku seperti matahari yang muncul di balik awan—hangat, tak terhindarkan, dan selalu memberi cahaya. Aku sayang kamu... dengan cara yang mungkin nggak bisa dijelaskan dengan kata-kata biasa. Ini bukan sekadar “suka” yang ringan. Ini bukan cuma perasaan sementara yang datang karena kesepian. Ini perasaan yang tumbuh pelan-pelan, yang melekat karena aku mulai mengenal siapa kamu sebenarnya. Karena aku melihatmu bukan hanya dari luar, tapi dari dalam. Dari hal-hal kecil yang orang lain mungkin nggak sadar, tapi aku simpan diam-diam dalam memoriku. Aku menyayangimu karena kamu jadi versi dirimu yang paling jujur. Karena kamu jadi kamu. Dan entah kenapa, setiap kali aku melihat kamu jadi dirimu sendiri, aku justru makin tenggelam. Aku mencintai caramu tertawa, caramu menunjukkan perhatian tanpa banyak bicara, caramu menenangkan diri di tengah badai. Aku mencintai caramu menjalani hidup dengan gigih, dengan diam-diam kuat. Bahkan saat kamu rapuh, aku tetap mencintaimu. Mungkin justru saat itu aku mencintaimu lebih dalam lagi. Aku pernah takut mencintai. Takut terluka, takut berharap terlalu banyak, takut perasaanku cuma bertepuk sebelah tangan. Tapi saat aku menyayangimu, semua ketakutan itu tetap ada... hanya saja sekarang aku merasa rela. Kalau harus terluka, setidaknya aku terluka karena mencintai seseorang yang begitu berarti bagiku. Kamu tahu nggak? Kadang aku iri pada orang-orang yang bisa bebas memelukmu, ngobrol panjang denganmu, atau sekadar duduk di sampingmu tanpa ada jarak. Karena aku cuma bisa mencintaimu dari kejauhan. Tapi meski jarak memisahkan, perasaanku tetap utuh. Karena sayangku ke kamu bukan soal kedekatan fisik, tapi soal ikatan emosional yang nggak bisa dijelaskan dengan logika. Aku ingin kamu tahu, aku ada. Mungkin diam-diam, mungkin nggak selalu terlihat, tapi aku ada. Aku menyayangimu dalam doa-doaku yang paling rahasia. Dalam keheningan malam saat aku bertanya pada semesta, apakah kamu juga pernah merasa hal yang sama? Mungkin aku nggak akan pernah cukup bagimu. Mungkin kamu nggak akan pernah tahu sejauh mana aku menyayangimu. Tapi jika aku diberi kesempatan untuk memilih, aku tetap akan memilih jatuh cinta padamu. Bahkan jika aku tahu akhirnya adalah luka, aku akan tetap melangkah ke arahmu. Karena dalam dirimu, aku menemukan sesuatu yang belum pernah aku temukan sebelumnya. Rasa nyaman. Rasa ingin menjaga. Rasa ingin tetap di dekatmu... meski cuma sebagai seseorang yang peduli dari jauh. Kadang aku menangis hanya karena rindu. Kadang aku senyum sendiri hanya karena mengingat percakapan singkat kita. Kadang aku merasa kuat hanya karena tahu kamu ada di dunia ini. Lucu ya? Kamu bahkan nggak tahu seberapa besar kamu mempengaruhi hidupku. Aku ingin jadi orang yang bisa kamu andalkan. Yang bisa menemanimu di saat semua orang pergi. Aku ingin jadi rumah bagimu—tempat di mana kamu bisa kembali ketika lelah. Tempat yang nggak menuntut kamu harus sempurna. Tempat yang mencintaimu... sepenuhnya. Aku menyayangimu dalam keheningan, dalam ketulusan, dan dalam harapan. Dalam segala bentuk rasa yang hanya bisa dirasakan, bukan diungkapkan. Dan andai kamu membaca ini—entah kapan, entah bagaimana—aku harap kamu tahu: ada satu hati yang benar-benar mencintaimu, tanpa syarat, tanpa pamrih. Satu hati yang tidak mencari pengakuan, tapi hanya ingin kamu bahagia. Meski bahagiamu mungkin bukan bersamaku. Kalau suatu hari kamu merasa sendiri, ingatlah bahwa pernah ada seseorang yang menyayangimu sebesar ini. Dan perasaan itu nyata.
#RIN; Aku nggak tahu harus mulai dari mana, karena jujur, semuanya terasa seperti benang kusut dalam hatiku yang selama ini aku simpan baik-baik. Tapi satu hal yang pasti: aku mencintaimu. Aku menyayangimu. Lebih dari yang pernah kubayangkan bisa aku rasakan terhadap seseorang. Setiap hari aku memikirkanmu. Kadang bukan karena aku sengaja, tapi karena hatiku seperti tertarik ke arahmu tanpa bisa kutahan. Bahkan ketika aku lagi sibuk, ketika aku mencoba fokus pada hal lain, kamu tetap muncul di pikiranku seperti matahari yang muncul di balik awan—hangat, tak terhindarkan, dan selalu memberi cahaya. Aku sayang kamu... dengan cara yang mungkin nggak bisa dijelaskan dengan kata-kata biasa. Ini bukan sekadar “suka” yang ringan. Ini bukan cuma perasaan sementara yang datang karena kesepian. Ini perasaan yang tumbuh pelan-pelan, yang melekat karena aku mulai mengenal siapa kamu sebenarnya. Karena aku melihatmu bukan hanya dari luar, tapi dari dalam. Dari hal-hal kecil yang orang lain mungkin nggak sadar, tapi aku simpan diam-diam dalam memoriku. Aku menyayangimu karena kamu jadi versi dirimu yang paling jujur. Karena kamu jadi kamu. Dan entah kenapa, setiap kali aku melihat kamu jadi dirimu sendiri, aku justru makin tenggelam. Aku mencintai caramu tertawa, caramu menunjukkan perhatian tanpa banyak bicara, caramu menenangkan diri di tengah badai. Aku mencintai caramu menjalani hidup dengan gigih, dengan diam-diam kuat. Bahkan saat kamu rapuh, aku tetap mencintaimu. Mungkin justru saat itu aku mencintaimu lebih dalam lagi. Aku pernah takut mencintai. Takut terluka, takut berharap terlalu banyak, takut perasaanku cuma bertepuk sebelah tangan. Tapi saat aku menyayangimu, semua ketakutan itu tetap ada... hanya saja sekarang aku merasa rela. Kalau harus terluka, setidaknya aku terluka karena mencintai seseorang yang begitu berarti bagiku. Kamu tahu nggak? Kadang aku iri pada orang-orang yang bisa bebas memelukmu, ngobrol panjang denganmu, atau sekadar duduk di sampingmu tanpa ada jarak. Karena aku cuma bisa mencintaimu dari kejauhan. Tapi meski jarak memisahkan, perasaanku tetap utuh. Karena sayangku ke kamu bukan soal kedekatan fisik, tapi soal ikatan emosional yang nggak bisa dijelaskan dengan logika. Aku ingin kamu tahu, aku ada. Mungkin diam-diam, mungkin nggak selalu terlihat, tapi aku ada. Aku menyayangimu dalam doa-doaku yang paling rahasia. Dalam keheningan malam saat aku bertanya pada semesta, apakah kamu juga pernah merasa hal yang sama? Mungkin aku nggak akan pernah cukup bagimu. Mungkin kamu nggak akan pernah tahu sejauh mana aku menyayangimu. Tapi jika aku diberi kesempatan untuk memilih, aku tetap akan memilih jatuh cinta padamu. Bahkan jika aku tahu akhirnya adalah luka, aku akan tetap melangkah ke arahmu. Karena dalam dirimu, aku menemukan sesuatu yang belum pernah aku temukan sebelumnya. Rasa nyaman. Rasa ingin menjaga. Rasa ingin tetap di dekatmu... meski cuma sebagai seseorang yang peduli dari jauh. Kadang aku menangis hanya karena rindu. Kadang aku senyum sendiri hanya karena mengingat percakapan singkat kita. Kadang aku merasa kuat hanya karena tahu kamu ada di dunia ini. Lucu ya? Kamu bahkan nggak tahu seberapa besar kamu mempengaruhi hidupku. Aku ingin jadi orang yang bisa kamu andalkan. Yang bisa menemanimu di saat semua orang pergi. Aku ingin jadi rumah bagimu—tempat di mana kamu bisa kembali ketika lelah. Tempat yang nggak menuntut kamu harus sempurna. Tempat yang mencintaimu... sepenuhnya. Aku menyayangimu dalam keheningan, dalam ketulusan, dan dalam harapan. Dalam segala bentuk rasa yang hanya bisa dirasakan, bukan diungkapkan. Dan andai kamu membaca ini—entah kapan, entah bagaimana—aku harap kamu tahu: ada satu hati yang benar-benar mencintaimu, tanpa syarat, tanpa pamrih. Satu hati yang tidak mencari pengakuan, tapi hanya ingin kamu bahagia. Meski bahagiamu mungkin bukan bersamaku. Kalau suatu hari kamu merasa sendiri, ingatlah bahwa pernah ada seseorang yang menyayangimu sebesar ini. Dan perasaan itu nyata.

About