@pomskypomchilove: #mommaofPomchi&Lucy #40'sbelike

OscarLucyPomchi❤️

Open In TikTok:

Region: US

Friday 01 April 2022 07:05:51 GMT

202

63

0

0

Music

Download

No Watermark .mp4 (1.68MB) No Watermark(HD) .mp4 (1.68MB) Watermark .mp4 (1.79MB) Music .mp3

Comments

There are no more comments for this video.

To see more videos from user @pomskypomchilove, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

bài j cuốn vch #xuhuong #fyp

bài j cuốn vch #xuhuong #fyp

Umamusume Broken Legs#fyp #fypシ #game #umamusume #cygames

Umamusume Broken Legs#fyp #fypシ #game #umamusume #cygames

Now this makes is even more excited to see Jesse McCartney on tour 🥹 @Jesse McCartney @Sienna Leone - #jessemccartney #jessemccartneysong #tour #allswellep #allswell #beautifulsoul #newmusic #nostalgia #nostalgic #fyp

Now this makes is even more excited to see Jesse McCartney on tour 🥹 @Jesse McCartney @Sienna Leone - #jessemccartney #jessemccartneysong #tour #allswellep #allswell #beautifulsoul #newmusic #nostalgia #nostalgic #fyp

Nana be like🥶😱🫣 #MLBBALLSTAR #MLBBDINOPLANET #MLBB

Nana be like🥶😱🫣 #MLBBALLSTAR #MLBBDINOPLANET #MLBB

—Untuk Raisa Marie, perempuan yang pernah aku sakiti, dan masih dengan berani menatapku, meski dengan hati yang gemetar. Aku tidak tahu harus mulai dari mana, karena tidak ada kalimat pembuka yang cukup baik untuk seseorang yang pernah aku khianati, yang pernah aku tinggal saat ia paling butuh aku tinggal. Raisa, jika kau tanya apa yang membuatku kembali, jawabannya sederhana karena aku tidak pernah benar-benar pergi. Bahkan ketika tubuhku memilih jalan yang lain, hatiku tetap diam-diam menunggumu di tempat yang sama. Tempat di mana kita saling menyebut nama dengan lembut, bukan dengan luka. Aku tahu, meminta maaf saja tidak akan cukup. Luka yang kutinggalkan padamu tidak seperti goresan di kulit yang bisa sembuh dengan waktu—luka itu seperti retakan di kaca: tetap terlihat, meski tidak lagi terasa. Dan aku sadar, tidak ada cinta yang bisa tumbuh dari kebohongan, dari pelarian, dari sikapku yang terlalu pengecut untuk memilih dengan jujur. Waktu itu, aku merasa tertekan—oleh dunia, oleh ekspektasi, oleh dirimu yang terus melaju dengan ambisi, sementara aku tertinggal dalam ketidakmampuanku sendiri. Tapi aku salah, Raisa. Sangat salah. Aku mencari kenyamanan di tempat yang seharusnya tidak pernah aku datangi, dan aku kehilangan dirimu… kehilangan segalanya. Namun, saat hidup mulai menghukumku dengan cara paling kejam, satu-satunya nama yang terlintas di kepalaku adalah kamu. Dan saat kau membuka pintumu lagi—meski hanya untuk memelukku sejenak—aku tahu

—Untuk Raisa Marie, perempuan yang pernah aku sakiti, dan masih dengan berani menatapku, meski dengan hati yang gemetar. Aku tidak tahu harus mulai dari mana, karena tidak ada kalimat pembuka yang cukup baik untuk seseorang yang pernah aku khianati, yang pernah aku tinggal saat ia paling butuh aku tinggal. Raisa, jika kau tanya apa yang membuatku kembali, jawabannya sederhana karena aku tidak pernah benar-benar pergi. Bahkan ketika tubuhku memilih jalan yang lain, hatiku tetap diam-diam menunggumu di tempat yang sama. Tempat di mana kita saling menyebut nama dengan lembut, bukan dengan luka. Aku tahu, meminta maaf saja tidak akan cukup. Luka yang kutinggalkan padamu tidak seperti goresan di kulit yang bisa sembuh dengan waktu—luka itu seperti retakan di kaca: tetap terlihat, meski tidak lagi terasa. Dan aku sadar, tidak ada cinta yang bisa tumbuh dari kebohongan, dari pelarian, dari sikapku yang terlalu pengecut untuk memilih dengan jujur. Waktu itu, aku merasa tertekan—oleh dunia, oleh ekspektasi, oleh dirimu yang terus melaju dengan ambisi, sementara aku tertinggal dalam ketidakmampuanku sendiri. Tapi aku salah, Raisa. Sangat salah. Aku mencari kenyamanan di tempat yang seharusnya tidak pernah aku datangi, dan aku kehilangan dirimu… kehilangan segalanya. Namun, saat hidup mulai menghukumku dengan cara paling kejam, satu-satunya nama yang terlintas di kepalaku adalah kamu. Dan saat kau membuka pintumu lagi—meski hanya untuk memelukku sejenak—aku tahu "kamu bukan rumah sementara, kamu rumah yang tak pernah bisa digantikan." Raisa, aku tidak meminta kamu untuk langsung percaya. Aku tidak meminta kamu melupakan semuanya dalam semalam. Yang aku mohon hanyalah satu, izinkan aku membuktikan bahwa aku kembali bukan untuk singgah, tapi untuk tinggal. Aku ingin mencintaimu bukan karena kamu kuat, tapi karena kamu memilih bertahan saat aku bahkan tak layak dicintai. Aku ingin membangun ulang kepercayaan itu—meski batu demi batu, luka demi luka. Jika kamu masih menyisakan ruang kecil saja untukku, aku akan menunggu. Dengan sabar. Dengan seluruh hati yang telah belajar, dan tak ingin kehilanganmu... sekali lagi. Dengan penyesalan, harapan, dan cinta yang tumbuh dari luka, —Arya Mohan. #aryamohan #raisamariee #asmaragenzsctv #MoRa #mora #sinemart #sctv #asmaragenz

About

Robot

Legal

Privacy Policy