@beautifulereicoliliana: #losmato😈

💋👑EREICO LILIANA👑💋
💋👑EREICO LILIANA👑💋
Open In TikTok:
Region: PE
Wednesday 18 May 2022 22:39:40 GMT
48743
2883
80
22

Music

Download

Comments

josemb54
J〇⟆ᕮ Ⲙᗷ :
hola inbox
2022-05-19 11:14:07
0
cckvchrischato
el dominio 😈 :
Hola k tal amiga
2022-05-20 01:16:20
4
jamesaroste
JamesAroste :
Hermosa bb😘😘
2022-05-19 02:59:43
4
danypoma1992
Dany Po :
preciosa🥰🥰🥰🥰
2022-05-18 23:32:25
4
jhonpaulsotodias
Jhon Paul Soto Dias :
preciosa 🥰🥰
2022-05-21 12:19:02
3
sant1994
sant1994 :
espectacular
2022-05-20 13:20:37
3
fernandochavez391
Fernando Chavez4395 :
jajaja graciosa🥰 linda
2022-05-19 12:42:40
3
nick_jc53
nick53 :
saludos bb esas un amor🥰
2022-05-19 03:18:34
3
cristian._.ff69
❤️😊ᴄʀɪꜱᴛɪᴀɴ😊❤ :
bella 🥰
2022-05-18 23:22:30
3
j_jmusicj_j
✌️J_JMUSICJ_J✌️ :
hello mi amor😍😍😍😍
2022-05-18 23:32:17
2
elvisrivasgomez81
ElvisRivas🇬🇹 :
saludos hermosa
2022-05-18 23:42:25
1
neal95
Neal Garcia :
creo que todos mueren con todo eso 😳
2022-05-18 23:34:36
1
osderove98076436678
Osderove :
Diosa😏😏
2022-05-18 22:42:07
1
juanmendoza3250
J.M :
preciosa
2022-08-10 20:45:04
0
piscis805
user9036914187419 :
dulzura🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2022-06-21 13:00:04
0
franciscoguillerm262
Francisco guillermo Medina Condo :
lo w tú digas bellesa
2022-06-19 13:32:03
0
vegeta_aragon
Elver Aguilar :
Esta hermoso 🥰
2022-06-14 01:37:08
0
carlospc50
Carlos PC :
-Hola bb😌
2022-05-31 20:27:43
0
yonas_peru1
Yonasperu1 :
Que hermosa estas
2022-05-26 22:19:38
0
alonsovera29
alonso vera :
hermosa se le puede conocer 🥰🥰
2022-05-23 02:51:45
0
pochitobellako
pochito bellako :
guapa 😉😘
2022-05-21 17:21:02
0
piero.stefano2002
Pierito.tierno :
linda chinita 🥰🥰🥰
2022-05-21 19:30:10
0
bytesql
Brandon lit killah :
conera ag :v
2022-05-21 14:01:14
0
luispio61
Luis Pio :
Hola preciosa mujer soy tu nuevo seguidor😲😲😍😍🥰🥰😍😘😘😘
2022-05-21 14:58:24
0
To see more videos from user @beautifulereicoliliana, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Jakarta, Tahun ke-7 setelah perpisahan Setelah hari itu, setelah pertemuan di galeri yang penuh aroma vanila dan perasaan tak tersampaikan, aku berjalan pulang sendirian. Bukan hanya dari tempat itu, tapi dari mimpi yang selama tujuh tahun kubiarkan tetap hidup. Jeonghan bilang dia akan menikah. Dan aku—akhirnya membiarkan cinta itu pergi. Tidak dengan marah, tidak juga dengan putus asa. Tapi dengan pelan. Seperti melepas balon yang kau tahu tak akan pernah bisa kau kejar lagi. Dan hidup pun berjalan. --- Setahun Setelahnya Aku menikah. Bukan karena ingin melupakan Jeonghan, tapi karena aku ingin hidup. Laki-laki itu baik. Ia bukan Jeonghan, tapi ia hadir di hari-hari ketika aku belajar tertawa lagi. Ia tidak pernah menuntut untuk menggantikan siapa pun, dan mungkin justru karena itu... aku bisa perlahan membuka ruang baru di hati yang dulu nyaris beku. Kami punya satu anak perempuan. Namanya: Jeeha. Aku nyaris menamai dia
Jakarta, Tahun ke-7 setelah perpisahan Setelah hari itu, setelah pertemuan di galeri yang penuh aroma vanila dan perasaan tak tersampaikan, aku berjalan pulang sendirian. Bukan hanya dari tempat itu, tapi dari mimpi yang selama tujuh tahun kubiarkan tetap hidup. Jeonghan bilang dia akan menikah. Dan aku—akhirnya membiarkan cinta itu pergi. Tidak dengan marah, tidak juga dengan putus asa. Tapi dengan pelan. Seperti melepas balon yang kau tahu tak akan pernah bisa kau kejar lagi. Dan hidup pun berjalan. --- Setahun Setelahnya Aku menikah. Bukan karena ingin melupakan Jeonghan, tapi karena aku ingin hidup. Laki-laki itu baik. Ia bukan Jeonghan, tapi ia hadir di hari-hari ketika aku belajar tertawa lagi. Ia tidak pernah menuntut untuk menggantikan siapa pun, dan mungkin justru karena itu... aku bisa perlahan membuka ruang baru di hati yang dulu nyaris beku. Kami punya satu anak perempuan. Namanya: Jeeha. Aku nyaris menamai dia "Hayne", tapi kurasa Tuhan tahu aku belum benar-benar siap. Aku hidup tenang. Tapi di beberapa malam yang sunyi, ketika anakku sudah tidur dan suamiku terlelap, aku masih menulis nama itu di belakang amplop kosong, di buku harian, atau hanya dalam kepala: Jeonghan. --- Dua Puluh Tahun Kemudian Waktu terus berjalan. Rambutku mulai memutih di tepi, dan mata mulai lelah membaca huruf kecil. Suamiku berpulang lebih dulu. Tenang, dalam tidur. Dan rumah jadi lebih sunyi dari biasanya. Kadang aku duduk di ruang keluarga dengan teh manis yang sedikit terlalu hangat dan memandangi langit senja. Aku tidak pernah membalas pesan terakhir Jeonghan. "Beberapa cinta memang tidak ditakdirkan untuk dimiliki. Tapi itu tidak membuatnya kurang berharga." Itu balasan terpendek sekaligus terjujur yang bisa aku kirimkan. Setelah itu... tidak ada lagi. Dia menikah, aku tahu. Aku tidak hadir. Tapi aku tersenyum melihat foto-fotonya yang dikirimkan oleh teman lama. Dia tampak bahagia. Atau setidaknya... belajar untuk terlihat begitu. Sama sepertiku. Usia 68 Tahun Aku sudah sering sakit. Paru-paru dan jantungku sudah tidak bersahabat. Tapi aku tetap menulis. Selalu ada kata-kata yang tidak ingin kubawa ke liang kubur. Suatu malam, Jeeha—anakku—menemukanku duduk di kamar kerja kecil, di hadapan mesin ketik tua, tertidur dengan selimut di pundak. Di mejaku, ada secarik kertas berisi tulisan terakhir yang aku ketik dengan jari yang sudah gemetar. “Jeonghan, Jika surat ini tak pernah sampai padamu, tak apa. Karena kutulis ini bukan untuk dibaca… tapi untuk melepaskan.” “Aku bahagia. Tapi kamu tetap bagian dari hidupku. Bagian yang tidak diulang, tidak dilanjutkan, tapi tetap kuingat setiap kali senja jatuh di jendela.” “Aku mencintaimu. Dengan caraku. Dalam waktu yang tidak tepat. Dalam dunia yang tidak mengizinkan. Tapi sungguh… aku mencintaimu.” “Dan jika kelak kita bertemu di kehidupan berikutnya, kumohon… jemput aku. Jangan biarkan aku jalan sendiri lagi.” --- Malam Itu Aku merasa tenang. Seperti air yang akhirnya mencapai muara. Tidak ada tangis. Tidak ada sesal yang membakar. Hanya sebuah perasaan… cukup. Aku berbaring. Kupandangi langit-langit kamarku. Kupanggil satu nama, pelan. Hanya dalam hati. Tapi kurasa semesta mendengarnya. Jeonghan. Lalu aku menutup mata. Dengan damai. Dengan cinta yang tidak pernah pergi. --- TBC #fyp #svt #AU #jeonghan #POV

About