@na.waksy: Ile dostajesz kieszonkowego miesięcznie? 💰💰💰#waksy #pieniadze #dc #fyp #zarobki @paulinasobon

WAKSY
WAKSY
Open In TikTok:
Region: PL
Thursday 09 June 2022 12:57:55 GMT
1458694
151698
809
1712

Music

Download

Comments

vibe_christmas2
❄Chrismes❄ :
kiedy obejżałaś prawo marcina😂
2022-06-09 13:42:38
2117
gwent4life_ttd
-𝐓𝐑𝐄𝐍𝐓𝐎𝐍 𝐒𝐓𝐀𝐍 [⭐️] :
jak by co to nie flex ale dostaje 200zł na miesiac
2022-06-09 13:35:01
445
okuni12
Okuni :
Ja, rocznik 94 nigdy nie dostawałam kieszonkowego... 🥺
2022-06-09 15:53:24
1
gost1q
gostiQ :
35% z 0 to nadal 0
2022-06-09 14:47:47
1894
user969347837
zuza :
oddaje córce całe 500 plus i mam spokój
2022-06-09 15:36:52
339
...paulek...06
Weronika Ograbek255 :
400 na miesiąc ale przez to ze jestem w internacie
2022-06-09 14:22:54
1
_.booktok_julia_
Julexczka 🔝😻 :
pov namawiasz mame na kolejne paletki teamu x
2022-06-09 14:19:28
1
haniak15
haniak15 :
każdy: *ileś tam* tymczasem ja: 0🥺
2022-06-09 14:20:18
604
czaszka.psa
Artur Ryszard :
imagine mieć kieszonkowe xd
2022-06-10 08:17:53
7
majkeluwka
Flora 🌈♾️ :
Dostaje za chodzenie do szkoły, na drugie śniadanie + czasami pracuje
2022-06-09 21:00:31
1
neymastar
Neymastar :
50 zł na miesiąc
2022-06-09 14:13:07
144
paulinaforeverandever
Pola :
jaś od piętnastego roku życia musiałam się całkowicie sama utrzymać 🥺 bardzo ciężko pracowałam, nikt mi grosza nie dal🥺
2022-06-09 18:34:30
1
le.m.o.n.i.a.da
Lemoniadka🍋 :
pov ha i moje 450/500 zł na miesiąc😂
2022-06-09 14:46:33
13
nusiaxxxx
idk :
tymczasem moje kieszonkowe: 10 zl (na jedzenie do szkoly)
2022-06-10 13:46:00
3
agatkabella
Agatka :
hii🥺
2022-06-09 14:19:24
2
_.stasiek._
nieważne :
100zł
2022-06-10 18:34:10
3
1mateu1
Jager :
dostaje 200/250 na miesiąc + jak coś sobie kupuje oprócz jedzenia i picia to rodzice dokładają
2022-06-09 19:42:20
3
zygzzzak
💀Tinka💀 :
ja dostaje 200 od rodziców i 100 od babci
2022-06-10 09:29:38
3
kajzarek
˚˖𓍢ִ ໋ . sienna 🐈‍⬛ :
Ja nie dostaje 🥺
2022-06-10 16:48:32
3
x_xmadziax_x
👹💀🌟 :
Dostaje na konto 500 plus I dodatkowe 200 kieszonkowego 😌😅 * nie chwalę się żeby nie bylo*
2022-06-10 15:19:17
3
_z_o_x_a_
XD :
to wy dostajecie kieszonkowe?
2022-06-10 13:39:13
3
kingaagnieszkasze
Agnes :
o ta pani brała udział w programie Bogaty i biedny dom 😬😬
2022-06-10 08:30:40
3
krystianmiszewski
Krystian Miszewski :
❤️Ale ja robię ❤️
2022-06-09 13:44:50
33
_tojadipex
_Ryzee :
Ile dostaje kieszonkowego 0
2022-06-10 17:37:08
3
__knopers
Relraviediev :
ja nie dostaje ani nic mi nie kupują, no jedzenie itp chyba że na urodziny 300zl dostanę to sobie mogę wydać więc chyba ok nwm xD
2022-06-10 12:45:16
3
To see more videos from user @na.waksy, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Think Health, Think Pharmacist: Saatnya Indonesia Berpikir Kesehatan = Apoteker Setiap 25 September, dunia memperingati World Pharmacists Day. Tahun 2025 ini temanya sederhana tapi dalam: “Think Health, Think Pharmacist.” Pesannya jelas—kalau bicara kesehatan, pikiran kita otomatis tertuju ke apoteker. Tapi di Indonesia, kenyataannya masih jauh panggang dari api. Sistem kesehatan kita memang makin canggih, tapi definisi, standar profesi, dan kewenangan apoteker masih seperti rumah tanpa fondasi. Apoteker itu ujung tombak keamanan obat, akses layanan, dan terapi pasien. Namun seringnya di lapangan kita masih dianggap “penyerah obat”—seolah cuma bagian dari logistik. Padahal pendidikan apoteker di Indonesia panjang, standar kompetensinya ketat, dan fungsinya vital: menjaga penggunaan obat agar aman, efektif, dan tepat sasaran. Tanpa apoteker, sistem kesehatan yang “resilient” cuma jargon di atas kertas. Tema global tahun ini jadi cermin buat kita. “Think Health, Think Pharmacist” bukan sekadar slogan, tapi tuntutan agar apoteker Indonesia punya definisi profesi yang jelas dan sah secara hukum. Kita butuh standar profesi yang kuat, bukan abu-abu. Kita butuh kewenangan yang pasti, bukan numpang lewat di regulasi orang lain. Karena standar dan kewenangan yang jelas bikin layanan lebih bermutu, pasien lebih terlindungi, dan sistem kesehatan lebih tahan banting. Multi-Bar: Arah Baru Perjuangan Indonesia sedang memasuki era baru organisasi profesi. Sejak lahirnya sistem multi-bar, apoteker punya peluang lebih luas untuk memilih rumah perjuangannya. Multi-bar bukan sekadar kompetisi antarorganisasi, tapi juga momentum untuk menguji gagasan, keberanian, dan fokus advokasi. Selama puluhan tahun kita hidup dalam bayangan organisasi tunggal. Kini, apoteker bisa lebih bebas menentukan visi profesinya: apakah mau jadi sekadar pengikut arus atau perintis arah baru. Arah baru perjuangan ini harus jelas: dari sekadar reaktif jadi proaktif, dari sekadar simbolik jadi substansial. Multi-bar memungkinkan lahirnya variasi strategi—dari organisasi yang fokus pada praktik mandiri, riset dan kebijakan, edukasi publik, hingga pemberdayaan ekonomi apoteker. Tapi kebebasan ini juga membawa risiko: suara yang tercerai-berai. Karena itu, setiap organisasi harus berani mengerucutkan fokusnya. Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul
Think Health, Think Pharmacist: Saatnya Indonesia Berpikir Kesehatan = Apoteker Setiap 25 September, dunia memperingati World Pharmacists Day. Tahun 2025 ini temanya sederhana tapi dalam: “Think Health, Think Pharmacist.” Pesannya jelas—kalau bicara kesehatan, pikiran kita otomatis tertuju ke apoteker. Tapi di Indonesia, kenyataannya masih jauh panggang dari api. Sistem kesehatan kita memang makin canggih, tapi definisi, standar profesi, dan kewenangan apoteker masih seperti rumah tanpa fondasi. Apoteker itu ujung tombak keamanan obat, akses layanan, dan terapi pasien. Namun seringnya di lapangan kita masih dianggap “penyerah obat”—seolah cuma bagian dari logistik. Padahal pendidikan apoteker di Indonesia panjang, standar kompetensinya ketat, dan fungsinya vital: menjaga penggunaan obat agar aman, efektif, dan tepat sasaran. Tanpa apoteker, sistem kesehatan yang “resilient” cuma jargon di atas kertas. Tema global tahun ini jadi cermin buat kita. “Think Health, Think Pharmacist” bukan sekadar slogan, tapi tuntutan agar apoteker Indonesia punya definisi profesi yang jelas dan sah secara hukum. Kita butuh standar profesi yang kuat, bukan abu-abu. Kita butuh kewenangan yang pasti, bukan numpang lewat di regulasi orang lain. Karena standar dan kewenangan yang jelas bikin layanan lebih bermutu, pasien lebih terlindungi, dan sistem kesehatan lebih tahan banting. Multi-Bar: Arah Baru Perjuangan Indonesia sedang memasuki era baru organisasi profesi. Sejak lahirnya sistem multi-bar, apoteker punya peluang lebih luas untuk memilih rumah perjuangannya. Multi-bar bukan sekadar kompetisi antarorganisasi, tapi juga momentum untuk menguji gagasan, keberanian, dan fokus advokasi. Selama puluhan tahun kita hidup dalam bayangan organisasi tunggal. Kini, apoteker bisa lebih bebas menentukan visi profesinya: apakah mau jadi sekadar pengikut arus atau perintis arah baru. Arah baru perjuangan ini harus jelas: dari sekadar reaktif jadi proaktif, dari sekadar simbolik jadi substansial. Multi-bar memungkinkan lahirnya variasi strategi—dari organisasi yang fokus pada praktik mandiri, riset dan kebijakan, edukasi publik, hingga pemberdayaan ekonomi apoteker. Tapi kebebasan ini juga membawa risiko: suara yang tercerai-berai. Karena itu, setiap organisasi harus berani mengerucutkan fokusnya. Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Think Health, Think Pharmacist : Saatnya Indonesia Berpikir Kesehatan = Apoteker", Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/abualfazid9957/68c6040e34777c702804e042/think-health-think-pharmacist-saatnya-indonesia-berpikir-kesehatan-apoteker Kreator: Apoteker Ilham Hidayat Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com#apoteker #apotekerindonesia #farmasisindonesiabersatu #worldpharmacistday2025

About