@the.tiser: Johnny Depp’s lawyer Camille Vasquez admits to their 'touch feely' relationship #fyp #johnnydepp #amberheard #camillevasquez #deppvheard #trending

The Advertiser
The Advertiser
Open In TikTok:
Region: AU
Friday 29 July 2022 02:16:53 GMT
30971
518
15
2

Music

Download

Comments

hakunamasala
hakunamasala :
i don't think an average run of the mill man could be excused with just naturally being touchy feely.
2025-04-14 14:53:07
0
triggerpoints
Know everything :
Ben chew also had touchy relationships with Johnny , hugging rubbing padding at back, etc why no one asked him if he had relationship with Johnny ?
2022-07-29 08:24:00
5
sando1818
Sando1818 :
Like her cross examination full stop. But her flirting is so obvious in court . Does she do that to other clients ? Caring ? Call that caring ? 😳😂
2022-07-29 06:44:17
5
user554567788
user876543322228 :
çause johnny is a lovely guy you can put your hand on him .. You did a great job in defending him camilla . you are a genuine person l
2022-07-29 07:58:33
2
charlexi1
charlexi :
she's so dmittrn with Johnny
2022-07-29 16:14:11
0
carmenaviles48
Carmen 222426🌺🇵🇷🌺 :
☺️🫂🫂👏
2022-07-31 16:44:21
0
To see more videos from user @the.tiser, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

uang triliunan itu selama ini hanya mengalir diam-diam ke ruang rapat yang hening tapi penuh kesepakatan rahasia—bukan Untuk kesejahteraan rakyatnya#kangdedimulyadi #jawabarat #eddysaja108 #kpk #korupsi Satu langkah kecil dilakukan seorang pejabat besar—Kang Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, mendatangi langsung Gedung Merah Putih KPK. Tapi bukan karena panggilan... melainkan inisiatif. Bukan untuk klarifikasi... tapi untuk kolaborasi. Beliau datang untuk bicara pencegahan korupsi.#viral  Uang triliunan—bukan angka kecil. Tapi itulah yang ingin ia efisiensikan. Dipotong dari belanja daerah yang tak relevan, seperti perjalanan dinas yang hanya melahirkan laporan, bukan perubahan. Dan uang itu?#fyp Dialihkan untuk kebutuhan Dan manfaat yang sudah bertahun-tahun jadi kuburan harapan rakyat kecil. Tapi sayangnya… tak semua pejabat berpikir seperti Kang Dedi. Ada yang sibuk ketok palu di ruangan tertutup… bukan demi rakyat, tapi untuk sahabat proyek. Ada yang saat kampanye teriak “pro rakyat,” tapi setelah menjabat… justru sibuk menyusun anggaran “antar-kelompok.” Mereka diam. Tapi suara rakyat tidak. Mereka pura-pura hadir. Tapi hati-nya... mangkir tanpa alasan. Mereka bukan karena sibuk membela rakyat, tapi karena tak sudi mendengar jeritan rakyat. Kepada semua pejabat, belajarlah dari Kang Dedi. Berani transparan. Berani efisiensi. Berani berpihak bukan pada kelompok, tapi pada rakyat.#dprd  Karena jabatan itu bukan warisan. Bukan juga harta karun. Itu amanah. Dan amanah itu bukan milik kalian—tapi milik rakyat. Jika Anda rakyat biasa—suaramu penting. Jangan diam. Jika Anda pejabat—teladanmu menentukan. Jangan khianati kepercayaan. Karena sejarah akan mencatat, siapa yang benar-benar berjuang untuk rakyat… dan siapa yang hanya menjual namanya.#tiktok
uang triliunan itu selama ini hanya mengalir diam-diam ke ruang rapat yang hening tapi penuh kesepakatan rahasia—bukan Untuk kesejahteraan rakyatnya#kangdedimulyadi #jawabarat #eddysaja108 #kpk #korupsi Satu langkah kecil dilakukan seorang pejabat besar—Kang Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, mendatangi langsung Gedung Merah Putih KPK. Tapi bukan karena panggilan... melainkan inisiatif. Bukan untuk klarifikasi... tapi untuk kolaborasi. Beliau datang untuk bicara pencegahan korupsi.#viral Uang triliunan—bukan angka kecil. Tapi itulah yang ingin ia efisiensikan. Dipotong dari belanja daerah yang tak relevan, seperti perjalanan dinas yang hanya melahirkan laporan, bukan perubahan. Dan uang itu?#fyp Dialihkan untuk kebutuhan Dan manfaat yang sudah bertahun-tahun jadi kuburan harapan rakyat kecil. Tapi sayangnya… tak semua pejabat berpikir seperti Kang Dedi. Ada yang sibuk ketok palu di ruangan tertutup… bukan demi rakyat, tapi untuk sahabat proyek. Ada yang saat kampanye teriak “pro rakyat,” tapi setelah menjabat… justru sibuk menyusun anggaran “antar-kelompok.” Mereka diam. Tapi suara rakyat tidak. Mereka pura-pura hadir. Tapi hati-nya... mangkir tanpa alasan. Mereka bukan karena sibuk membela rakyat, tapi karena tak sudi mendengar jeritan rakyat. Kepada semua pejabat, belajarlah dari Kang Dedi. Berani transparan. Berani efisiensi. Berani berpihak bukan pada kelompok, tapi pada rakyat.#dprd Karena jabatan itu bukan warisan. Bukan juga harta karun. Itu amanah. Dan amanah itu bukan milik kalian—tapi milik rakyat. Jika Anda rakyat biasa—suaramu penting. Jangan diam. Jika Anda pejabat—teladanmu menentukan. Jangan khianati kepercayaan. Karena sejarah akan mencatat, siapa yang benar-benar berjuang untuk rakyat… dan siapa yang hanya menjual namanya.#tiktok

About