Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@lyvresinart: Porta-copos feitos com resina! #resina #mesaposta
Resina para iniciantes.
Open In TikTok:
Region: BR
Friday 05 August 2022 15:04:09 GMT
6078
88
2
1
Music
Download
No Watermark .mp4 (
2.81MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
2.81MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
Ednara :
Olá eu sou Angolana e quero muito aprender a trabalhar com resina.
2022-10-23 20:07:26
1
To see more videos from user @lyvresinart, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
#ក្មេងរោងចក្រ😔✌️✨
Are you looking for beginner-friendly gel eyeliner? Try Judydoll Gel Eyeliner! The 45° angle makes the difference! It's smudgeproof too! ✅️ Click link in video to get yours today! #judydoll #Eyeliner #sgbeauty @judydoll_singapore
@Runna progressive long run day #halfmarathontraining #marathontraining
Bisalah diatur🔥#storytime #storyjanda #singlemom #storytelling
Ada masa dalam hidup ketika kita selalu ingin menolong siapa pun yang sedang kesulitan. Rasanya mulia, penuh makna, dan memberi kebanggaan tersendiri saat bisa menjadi “penyelamat” bagi orang lain. Namun seiring waktu, kita sadar bahwa tidak semua orang ingin diselamatkan, dan tidak semua yang kita bantu benar-benar ingin berubah. Dari situ, hati perlahan belajar untuk berhenti menjadi pahlawan bagi semua orang, agar bisa menyelamatkan diri sendiri lebih dulu. 1. Kamu Tidak Lagi Cepat Merespons Saat Diminta Bantuan Bukan karena egois, tapi karena mulai paham batas. Dulu, kamu akan langsung turun tangan begitu mendengar orang kesulitan. Kini, kamu berpikir dulu: apakah ini tanggung jawabmu, atau hanya bentuk ketergantungan orang lain yang tidak sehat. 2. Kamu Tidak Lagi Merasa Bersalah Saat Menolak Sebelumnya, kata “tidak” terasa jahat. Sekarang, kamu mengucapkannya dengan tenang. Kamu tahu, menjaga energi bukan dosa, dan tidak semua permintaan harus dipenuhi. Menolak berarti menghargai dirimu yang juga punya batas dan kebutuhan. 3. Kamu Menyadari Bahwa Niat Baik Tidak Selalu Diterima dengan Baik Ada saat ketika pertolongan justru dianggap campur tangan. Kamu pernah disalahpahami, bahkan disalahkan, padahal niatmu tulus. Dari pengalaman itu, kamu belajar: tidak semua orang butuh diselamatkan, sebagian hanya ingin dimengerti. 4. Kamu Tidak Lagi Mencoba Meyakinkan Orang yang Tak Mau Mendengar Kamu pernah berusaha keras membuka mata seseorang dari kesalahannya, tapi berulang kali ditolak. Kini kamu memilih diam. Kamu sadar, perubahan tidak bisa dipaksakan; hanya mereka yang siap yang bisa disadarkan. 5. Kamu Belajar Membedakan Empati dan Pengorbanan Diri Dulu kamu mengira keduanya sama. Kini kamu tahu, empati berarti memahami, sementara pengorbanan diri berarti hilang arah. Kamu tetap peduli, tapi tidak lagi menempatkan kebahagiaan orang lain di atas ketenangan dirimu sendiri. 6. Kamu Tidak Lagi Ingin Dianggap “Baik” oleh Semua Orang Dulu kamu takut dicap tidak peduli. Sekarang, kamu tahu bahwa kebaikan sejati tidak perlu diumumkan atau selalu disetujui. Kadang, menjadi “jahat” di mata orang lain justru tanda bahwa kamu mulai hidup dengan lebih jujur. 7. Kamu Menyadari Bahwa Menolong Diri Sendiri Adalah Bentuk Kepahlawanan yang Paling Nyata Setelah lama mengulurkan tangan ke luar, kamu kini belajar mengulurkan tangan ke dalam untuk menenangkan luka, memperbaiki diri, dan memberi cinta pada hati yang dulu lelah menolong tanpa henti. Kamu tidak berhenti jadi pahlawan; kamu hanya mengganti arah perjuangannya. _______ Tidak semua orang layak diselamatkan, tapi dirimu selalu layak diperjuangkan. Kadang, keputusan paling dewasa bukanlah terus menolong, melainkan tahu kapan harus berhenti. Karena pahlawan sejati pun butuh pulang, untuk menyembuhkan diri sebelum kembali menebar kebaikan.
About
Robot
Legal
Privacy Policy