Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@luckpantherfactory01: How to make a pair of yoga pants?#garment #factorywork #womenfashion #wholesale #manufacturer #yogapants #jiejinfactory
Luckpantherfactory01
Open In TikTok:
Region: US
Wednesday 31 August 2022 02:32:31 GMT
806
3
0
0
Music
Download
No Watermark .mp4 (
4.38MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
4.38MB
)
Watermark .mp4 (
4.48MB
)
Music .mp3
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @luckpantherfactory01, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
#CapCut ℹ️ Потеряв ребёнка, пара через пять лет пришла в детдом, но застыли от шока найдя там...
#bobmarley + #thebeatles mashup Full length mashup available to stream and download on our Patreon, link in bio ♥️ #mashup #mashupsong #coversong @Bob Marley @The Beatles @Paul McCartney @Xoel Diamante @pablomirmir @euan.forbes.bass @Ramona Blue
Anggur jawa 🤣
#dance #sakdaina_ni_feri_💗🔥 #creatorsearchinsights #loosingsupport🥺💔 #copylink @Babe...💋💐🧿 @pabeena
#pov “Tapi yang deketin dia tuh banyak loh. Cakep-cakep pula,” bisik Lana sambil nyenggol lenganmu waktu kalian duduk di tangga gedung FISIP, ngeliatin satu sosok yang baru keluar dari ruang BEM. Kamu angkat dagu sedikit. “Jejerin semua. Nggak takut aku.” Lana langsung mendengus. “Sumpah, mimpi kamu ketinggian.” Tapi kamu nggak dengerin. Fokusmu cuma satu—Lee Heeseung. Ketua BEM baru yang bahkan senior-senior pun bisa mendadak belagak manis kalo dia lewat. Dan parahnya, dia tadi sempat senyum tipis ke kamu. Senyum tipis itu cukup buat hatimu porak-poranda. Kamu berdiri sambil merapikan tas. “Aku mau daftar BEM.” Lana langsung melongo. “HAH?!” Kamu cuma senyum—senyum ala Y/n yang penuh percaya diri sekaligus penuh harapan palsu. “Dekatkanlah hambamu dengan calon jodoh, Tuhan” gumammu sambil melangkah ke meja pendaftaran. Dan jauh di sana, Heeseung ngelirik kearahmu sebentar. Cukup buat kamu GR seminggu penuh. ______ Ruang BEM siang itu rame, tapi kamu tetap masuk dengan percaya diri. Kamu baru maju dua langkah, tiba-tiba seseorang membuka pintu dari dalam. Dan kamu—langsung nabrak dada seseorang. Kamu hampir jatuh, tapi ada tangan cepat yang otomatis nangkep siku kamu. “Eh, hati-hati,” suara itu dalam, tenang. Kamu ngangkat kepala. Heeseung. Aroma parfumnya masuk duluan ke otak kamu, bikin semua kemampuan berpikir langsung shutdown. Kamu cuma berdiri kaku. Dia senyum kecil, tangan masih nahan lenganmu. “Kamu anak baru, ya?” Kamu berusaha jawab. Tapi yang keluar cuma, “Ehm… i-iya… aku baru… mahasiswa… baru… mahasiswa…” Heeseung ngedip pelan, nahan ketawa. “Oh, aku denger kok.” Kamu langsung tepok jidat—dalam hati. Heeseung lalu menurunkan tangan dari lenganmu, tapi tetap berdiri dekat. “Kamu mau daftar BEM?” Kamu refleks jawab cepat— “IYA! Maksudnya… iya… aku… daftar BEM… karena… karena…” Otakmu blank, dan kamu memilih mati saja. Heeseung akhirnya tertawa kecil. “Oke,” katanya sambil melangkah ke samping untuk memberi jalan. “Daftarnya di meja kanan. Kalau butuh bantuan, panggil aja aku.” “Kak Heeseung?” kamu tanya pelan. Dia menoleh. “Hmm?” Kamu langsung salting dan menunduk. “Engg—nggak apa-apa, Kak.” Heeseung tersenyum lagi sebelum pergi, dan itu bukan senyum ramah biasa, tapi senyum yang bikin dadamu kebakar sampai ke telapak kaki. Begitu pintu nutup di belakangnya, kamu langsung tarik napas panjang. Kemudian kamu bisik ke diri sendiri, “Ya Tuhan… aku beneran mau dia.” ______ Lorong depan ruang wawancara sudah kayak antrean CPNS. Semua orang rapi, tegang, dan kelihatan siap tempur. Panitia memanggil nama kamu. “Kandidat berikutnya, silakan masuk.” Kamu buka pintu pelan dan melangkah masuk. Begitu melihat Heeseung, kamu otomatis refleks untuk, senyum manis. Yang kamu latih lima kali di cermin tadi pagi. Heeseung balas senyum, lembut. “Silakan duduk, Y/n.” Cara dia nyebut nama kamu—aduh. Heeseung mulai duluan. “Baik. Kita mulai, ya?” Matanya naik sedikit menatapmu. “Santai aja. Nggak usah tegang.” Kamu mengangguk pelan, lalu jawab dengan suara yang kamu halusin dikit, “Kalau Kak Heeseung yang wawancara, saya malah susah santai.” “Gitu ya?” katanya pelan, nada suaranya berubah sedikit lebih hangat. “Tenang, aku nggak gigit kok.” Kamu membalas, sengaja nakal dikit: “Tapi serem…bikin deg-degan.” Heeseung akhirnya tertawa tipis. “Oke,” katanya sambil merapikan kertas. “Pertanyaan pertama… Kenapa kamu pilih divisi acara?” Kamu bersandar sedikit ke depan—jarakmu mendekat, tapi tetap sopan. “Karena aku suka kerja di balik panggung, Kak.” Kamu senyum. “Dan aku suka kerja bareng orang-orang yang… inspiratif.” Tatapanmu sengaja turun sebentar ke name tag Heeseung. Lalu naik lagi ke matanya. “Hmm… begitu ya.” Pertanyaan kedua datang. “Kalo sudah capek dan tertekan, biasanya kamu gimana?” Kamu mainin ujung pulpen sebentar, lalu jawab jujur tapi ada flirty halus, “Aku tipe yang tetep usaha. Apalagi kalau aku suka sama sesuatu—” Kamu berhenti sebentar, matamu menatap Heeseung lebih lama. “—atau seseorang.” (Lanjutan di komen) #heeseung #enhypen #enhypenpov
#fypシ゚ #fypage #xybca #matirasa
About
Robot
Legal
Privacy Policy