@scorpiooo20__: Hey ladies jngn mau dibilang lemah🥰#rossa #lestykejora #rizkybillar #leslarlovers #nathalieholscher14 #ayudewi #wendyguevara

Adindahsnh🎧✨
Adindahsnh🎧✨
Open In TikTok:
Region: ID
Saturday 01 October 2022 10:16:06 GMT
71425
1560
4
260

Music

Download

Comments

vv.qszhra
vv.qszh🇵🇸 :
@fgxbsbsgshdh😞
2024-05-18 03:42:39
0
aliqa956
Hilyanaa urfa :
🥰
2025-05-31 03:50:50
0
lonenebulla
나비라 :
😭😭😭
2024-10-06 15:06:51
0
To see more videos from user @scorpiooo20__, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Di sebuah rumah kontrakan sederhana di Kemiling, Bandar Lampung, tangis seorang ibu pecah di depan kamera. Tangis itu bukan karena lapar… bukan karena lelah… tapi karena harapan kecilnya untuk sang anak kini hancur. Namanya Ibu Misna, seorang ibu tunggal yang hidup dari hasil memulung. Anaknya, Gina, masih duduk di bangku SMP — tapi kini harus berhenti sekolah. Bukan karena malas, bukan karena nakal… melainkan karena dibully teman-temannya, diejek karena pekerjaan ibunya yang hanya tukang rongsokan. Yang lebih menyayat hati, pihak sekolah justru mengeluarkan Gina. Alasannya, supaya tidak terjadi keributan dengan murid lain. Padahal sekolah seharusnya jadi tempat berlindung, bukan tempat membuang anak yang butuh perlindungan. Kini, Gina hanya bisa menunduk di rumah, menahan tangis dan rasa malu. Sementara sang ibu terus berjuang, mengais rezeki dari barang bekas, dengan penghasilan tak sampai Rp600 ribu sebulan. “Saya cuma pengen anak saya sekolah, Pak… biar jadi orang… jangan kayak mamanya yang gak bisa baca nulis,” ucap Ibu Misna sambil terisak. Lebih miris lagi, anak bungsunya belum bisa sekolah karena kesulitan membuat akta kelahiran. Padahal seharusnya, urusan seperti ini bisa mudah jika pemerintah benar-benar hadir membantu rakyat kecil. “Katanya harus ada buku nikah, ini itu… padahal saya cuma mau anak saya bisa sekolah,” lanjutnya. Ibu Misna hanya berharap, pemerintah turun tangan membantu, agar proses pembuatan akta dan pendidikan anaknya tidak lagi dipersulit. Karena setiap anak — tanpa peduli dari keluarga mana — berhak punya masa depan dan kesempatan yang sama untuk sekolah. 🎥 Source : LampungMelihat  #LampungCityInfo #BeritaLampung #BandarLampung #Kemiling #BeritaViral
Di sebuah rumah kontrakan sederhana di Kemiling, Bandar Lampung, tangis seorang ibu pecah di depan kamera. Tangis itu bukan karena lapar… bukan karena lelah… tapi karena harapan kecilnya untuk sang anak kini hancur. Namanya Ibu Misna, seorang ibu tunggal yang hidup dari hasil memulung. Anaknya, Gina, masih duduk di bangku SMP — tapi kini harus berhenti sekolah. Bukan karena malas, bukan karena nakal… melainkan karena dibully teman-temannya, diejek karena pekerjaan ibunya yang hanya tukang rongsokan. Yang lebih menyayat hati, pihak sekolah justru mengeluarkan Gina. Alasannya, supaya tidak terjadi keributan dengan murid lain. Padahal sekolah seharusnya jadi tempat berlindung, bukan tempat membuang anak yang butuh perlindungan. Kini, Gina hanya bisa menunduk di rumah, menahan tangis dan rasa malu. Sementara sang ibu terus berjuang, mengais rezeki dari barang bekas, dengan penghasilan tak sampai Rp600 ribu sebulan. “Saya cuma pengen anak saya sekolah, Pak… biar jadi orang… jangan kayak mamanya yang gak bisa baca nulis,” ucap Ibu Misna sambil terisak. Lebih miris lagi, anak bungsunya belum bisa sekolah karena kesulitan membuat akta kelahiran. Padahal seharusnya, urusan seperti ini bisa mudah jika pemerintah benar-benar hadir membantu rakyat kecil. “Katanya harus ada buku nikah, ini itu… padahal saya cuma mau anak saya bisa sekolah,” lanjutnya. Ibu Misna hanya berharap, pemerintah turun tangan membantu, agar proses pembuatan akta dan pendidikan anaknya tidak lagi dipersulit. Karena setiap anak — tanpa peduli dari keluarga mana — berhak punya masa depan dan kesempatan yang sama untuk sekolah. 🎥 Source : LampungMelihat #LampungCityInfo #BeritaLampung #BandarLampung #Kemiling #BeritaViral

About