@assyfaradibaa_: Always pake buna dressnya @Cuddes.id donggg😍 kemanapun dan dimanapunn🫶🏻

assyfaradibaa_real

Open In TikTok:

Region: ID

Tuesday 08 November 2022 14:50:11 GMT

159369

9917

175

257

Music

Download

No Watermark .mp4 (2.1MB) No Watermark(HD) .mp4 (1.32MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

mamak_danial :

masyaAllah cantik banget kakak..

2022-11-10 07:47:12

0

winarsih :

ok

2022-11-26 14:01:32

0

𝐑𝐄𝐙𝐀_𝐑𝐞𝐚𝐥🇲🇾 :

aceh. shah alam hadir

2022-11-08 15:07:35

0

@ :

masyallah

2022-11-08 23:13:20

0

azrulazmi25 :

cantik manis orangnya 🥰🥰

2022-11-26 15:33:44

1

AG🔰 :

neng🥺

2022-11-26 15:43:42

0

Firman S Lombok :

tan

2022-11-13 16:42:12

0

Ahlinoum :

nice😄😄

2022-11-09 02:51:38

0

Raden Ibhe :

idolaku

2022-11-27 06:17:31

0

Abdul Junaedi :

RM mana tuu?

2022-11-26 14:11:18

0

J A W A N E S I A 🍂 :

sharelok kak🤣

2022-11-11 16:08:42

0

Indr@ :

mnis a

2022-11-26 14:55:22

0

user20991681989 :

saya sebungkus

2022-11-26 12:59:28

0

Yusmardi Mardi821 :

cakep banget kakak

2022-11-26 14:11:31

0

𝓥𝓲𝓻𝓰𝓸 :

Mantap 👍

2022-11-26 12:36:52

1

Izak :

cantik maakk😆😁

2022-11-26 17:43:07

0

Nurjanah :

mauuu

2022-11-09 01:39:18

1

lakon :

manis lo

2022-11-26 13:20:27

0

E Di :

beugeot bekrou bu...

2022-11-26 16:15:41

0

cekyan :

knp bisa ikut senyum

2022-11-27 09:05:41

0

AL :

first comments

2022-11-08 14:53:15

0

zain_meutuah_808 :

kup mangat buuu🤣

2022-11-26 12:03:55

0

Muhammad Muradi :

senyum km manis banget

2022-11-26 20:00:07

0

Bahar_Zaraz :

slalu cantik setiap hari ..🥰

2022-11-08 15:04:15

0

RyandJeconiah :

maniss

2022-11-26 14:35:56

1

To see more videos from user @assyfaradibaa_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

100% Nag mamahalan 😌😅 @Niko Badayos @Perlasofficial #nikolas #nikobadayos #perlas #f #fyp #foryou #foryoupage #fy

100% Nag mamahalan 😌😅 @Niko Badayos @Perlasofficial #nikolas #nikobadayos #perlas #f #fyp #foryou #foryoupage #fy

#fyp #doll

“Polemik Sidang KIP Memuncak: Laskar Cinta Jokowi Laporkan Ketua Majelis Rospita Vici” Di tengah panasnya sidang sengketa informasi ijazah Presiden Joko Widodo di Komisi Informasi Pusat, sebuah ketegangan baru muncul. Bukan lagi sekadar soal dokumen atau data hukum — tetapi kini menyangkut sikap seorang pejabat publik di ruang sidang. Laskar Cinta Jokowi, salah satu kelompok relawan yang vokal, menyatakan akan melaporkan Ketua Majelis Komisioner KIP, Rospita Vici Paulyn, ke Bareskrim Polri. Tuduhannya berkisar pada dugaan ketidaknetralan dan keberpihakan selama memimpin sidang. Langkah ini langsung memancing perhatian publik, memecah opini, dan memunculkan kembali pertanyaan lama: Sejauh mana sebuah sidang informasi bisa benar-benar steril dari tekanan politik? Di satu sisi, pendukung pelaporan ini menilai Rospita telah menampilkan gestur dan keputusan yang dianggap membuka ruang kecurigaan. Mereka menuntut profesionalisme absolut, mengingat kasus yang disidangkan menyangkut nama seorang presiden. Namun di sisi lain, suara kritis menilai langkah Laskar Cinta Jokowi justru berpotensi menekan independensi KIP. Sebagian pengamat mengingatkan: jika setiap keputusan atau ekspresi majelis berujung ancaman laporan polisi, apakah ini tidak melemahkan lembaga yang seharusnya difungsikan sebagai penjaga keterbukaan informasi publik? Inilah simpul masalahnya — bukan semata tentang ijazah, tetapi tentang benturan dua prinsip: hak publik atas transparansi, dan kewibawaan lembaga yang memprosesnya. Ketegangan ini seperti menambah bab baru dalam drama politik yang terus bergulir. Sidang informasi yang seharusnya teknis dan prosedural, kini berubah menjadi panggung tarik-menarik kepentingan. Dan Rospita Vici Paulyn, figur yang biasanya bekerja jauh dari sorotan publik, kini menjadi pusat perhatian nasional. Pertanyaannya: Apakah laporan ini akan membuka jalan bagi penegakan etik? Atau justru menegaskan bahwa setiap proses hukum di negeri ini tak pernah benar-benar lepas dari bayang-bayang politik? Satu hal pasti — publik kembali diminta menyimak, menilai, dan bertanya lebih dalam: Apakah ini soal ketidaknetralan… atau justru ketidaknyamanan terhadap independensi? Drama sidang KIP belum selesai. Dan bab berikutnya mungkin lebih panas dari yang kita bayangkan. #jokowi #ijazahpalsu #fyp #beritaviral

“Polemik Sidang KIP Memuncak: Laskar Cinta Jokowi Laporkan Ketua Majelis Rospita Vici” Di tengah panasnya sidang sengketa informasi ijazah Presiden Joko Widodo di Komisi Informasi Pusat, sebuah ketegangan baru muncul. Bukan lagi sekadar soal dokumen atau data hukum — tetapi kini menyangkut sikap seorang pejabat publik di ruang sidang. Laskar Cinta Jokowi, salah satu kelompok relawan yang vokal, menyatakan akan melaporkan Ketua Majelis Komisioner KIP, Rospita Vici Paulyn, ke Bareskrim Polri. Tuduhannya berkisar pada dugaan ketidaknetralan dan keberpihakan selama memimpin sidang. Langkah ini langsung memancing perhatian publik, memecah opini, dan memunculkan kembali pertanyaan lama: Sejauh mana sebuah sidang informasi bisa benar-benar steril dari tekanan politik? Di satu sisi, pendukung pelaporan ini menilai Rospita telah menampilkan gestur dan keputusan yang dianggap membuka ruang kecurigaan. Mereka menuntut profesionalisme absolut, mengingat kasus yang disidangkan menyangkut nama seorang presiden. Namun di sisi lain, suara kritis menilai langkah Laskar Cinta Jokowi justru berpotensi menekan independensi KIP. Sebagian pengamat mengingatkan: jika setiap keputusan atau ekspresi majelis berujung ancaman laporan polisi, apakah ini tidak melemahkan lembaga yang seharusnya difungsikan sebagai penjaga keterbukaan informasi publik? Inilah simpul masalahnya — bukan semata tentang ijazah, tetapi tentang benturan dua prinsip: hak publik atas transparansi, dan kewibawaan lembaga yang memprosesnya. Ketegangan ini seperti menambah bab baru dalam drama politik yang terus bergulir. Sidang informasi yang seharusnya teknis dan prosedural, kini berubah menjadi panggung tarik-menarik kepentingan. Dan Rospita Vici Paulyn, figur yang biasanya bekerja jauh dari sorotan publik, kini menjadi pusat perhatian nasional. Pertanyaannya: Apakah laporan ini akan membuka jalan bagi penegakan etik? Atau justru menegaskan bahwa setiap proses hukum di negeri ini tak pernah benar-benar lepas dari bayang-bayang politik? Satu hal pasti — publik kembali diminta menyimak, menilai, dan bertanya lebih dalam: Apakah ini soal ketidaknetralan… atau justru ketidaknyamanan terhadap independensi? Drama sidang KIP belum selesai. Dan bab berikutnya mungkin lebih panas dari yang kita bayangkan. #jokowi #ijazahpalsu #fyp #beritaviral

Nhảy i nhảy i 🙄🙄🙄 #muahacuoicung #jaysonlei #fyp

Nhảy i nhảy i 🙄🙄🙄 #muahacuoicung #jaysonlei #fyp

#centae40 #centaurus #e40 #kece #fyp

#centae40 #centaurus #e40 #kece #fyp

Breaking news ! : Laskar Cinta Jokowi Akan Laporkan Ketua Majelis Komisioner KIP ke Bareskrim Jakarta – Ketegangan terkait polemik ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali memanas. Koordinator Laskar Cinta Jokowi, Suhandono Baskoro, menyatakan bahwa pihaknya akan melaporkan Ketua Majelis Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP), Rospita Vici Paulyn, ke Bareskrim Polri. Menurut Suhandono, Rospita telah menunjukkan sikap tidak netral dan dianggap mencederai proses persidangan sengketa informasi terkait ijazah Jokowi. Dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (18/11/2025), Suhandono menuding Rospita membiarkan pihak pemohon informasi—yang dipimpin mantan Menpora Roy Suryo—menciptakan kegaduhan di ruang sidang. Ia menilai hal tersebut tidak hanya melanggar etika persidangan, tetapi juga membuka ruang framing negatif terhadap Jokowi, KPUD Surakarta, serta Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pihak termohon. > “Sidang yang seharusnya berjalan tertib justru terlihat seperti panggung provokasi,” ujar Suhandono. > “Rospita membiarkan Roy Suryo dan kelompoknya bersorak, tertawa, dan memprovokasi opini publik. Ini sangat tidak pantas bagi seorang ketua majelis,” tambahnya. Menurut Laskar Cinta Jokowi, sidang sengketa informasi seharusnya steril dari tekanan massa dan perilaku yang dapat memengaruhi jalannya pembuktian. Mereka menilai Rospita gagal mengendalikan forum, sehingga memberi ruang bagi narasi bahwa ijazah Jokowi palsu atau bermasalah—isu yang berkali-kali telah dibantah oleh institusi resmi. > “Sebagai pejabat publik, Rospita seharusnya memahami bahwa sikap permisif terhadap kegaduhan dapat memengaruhi persepsi publik. Ini bukan hanya soal etika, tetapi integritas lembaga negara,” tegas Suhandono Lebih jauh, Suhandono menduga bahwa pertanyaan, sikap, dan sejumlah keputusan majelis terlihat tidak proporsional dan dinilai mempersulit KPUD Surakarta serta UGM. > “Yang terjadi bukan sekadar sidang sengketa informasi, tetapi upaya membangun narasi bahwa Jokowi, KPUD Surakarta, dan UGM seolah menyembunyikan sesuatu. Itu pembusukan reputasi,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa KIP seharusnya menjunjung netralitas dan profesionalisme, bukan menjadi ruang bagi pernyataan-pernyataan yang dapat merusak nama baik seseorang. Atas dasar itu, Laskar Cinta Jokowi menyatakan akan segera mendatangi Bareskrim Polri untuk membuat laporan resmi. Suhandono mengatakan terdapat dugaan pelanggaran etik hingga potensi tindak pidana yang merugikan nama baik mantan presiden tersebut. > “Kami sudah menyiapkan dokumen dan bukti rekaman sidang. Kami ingin proses ini terang benderang dan tidak ada pejabat negara yang melampaui kewenangannya,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa laporan ini bukan untuk menghambat proses hukum, melainkan memastikan persidangan informasi berjalan sesuai prinsip keadilan, bukan sekadar penggiringan opini. Hingga berita ini disusun, baik KIP maupun Rospita Vici Paulyn belum memberikan tanggapan resmi atas rencana pelaporan tersebut. Sejumlah pengamat hukum informasi publik menilai bahwa netralitas majelis komisioner merupakan aspek krusial dalam penyelesaian sengketa informasi. Polemik ijazah Jokowi kembali mencuat setelah beberapa pihak, termasuk Roy Suryo, meminta KIP memerintahkan KPUD Surakarta dan UGM membuka dokumen akademik Jokowi. Meski telah berulang kali dibantah oleh lembaga terkait, isu tersebut terus dimanfaatkan sebagai komoditas politik. Laskar Cinta Jokowi menilai isu ijazah sengaja dihidupkan kembali untuk menyerang reputasi Jokowi di tengah dinamika politik nasional. > “Kami ingin hukum ditegakkan tanpa intervensi, tanpa provokasi, dan tanpa framing. Itu saja,” tutup Suhandono. Sumber: MoneyTalk #LaskarCintaJokowi #KIP #Bareskrim #RoySuryo #Jokowi

Breaking news ! : Laskar Cinta Jokowi Akan Laporkan Ketua Majelis Komisioner KIP ke Bareskrim Jakarta – Ketegangan terkait polemik ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali memanas. Koordinator Laskar Cinta Jokowi, Suhandono Baskoro, menyatakan bahwa pihaknya akan melaporkan Ketua Majelis Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP), Rospita Vici Paulyn, ke Bareskrim Polri. Menurut Suhandono, Rospita telah menunjukkan sikap tidak netral dan dianggap mencederai proses persidangan sengketa informasi terkait ijazah Jokowi. Dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (18/11/2025), Suhandono menuding Rospita membiarkan pihak pemohon informasi—yang dipimpin mantan Menpora Roy Suryo—menciptakan kegaduhan di ruang sidang. Ia menilai hal tersebut tidak hanya melanggar etika persidangan, tetapi juga membuka ruang framing negatif terhadap Jokowi, KPUD Surakarta, serta Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pihak termohon. > “Sidang yang seharusnya berjalan tertib justru terlihat seperti panggung provokasi,” ujar Suhandono. > “Rospita membiarkan Roy Suryo dan kelompoknya bersorak, tertawa, dan memprovokasi opini publik. Ini sangat tidak pantas bagi seorang ketua majelis,” tambahnya. Menurut Laskar Cinta Jokowi, sidang sengketa informasi seharusnya steril dari tekanan massa dan perilaku yang dapat memengaruhi jalannya pembuktian. Mereka menilai Rospita gagal mengendalikan forum, sehingga memberi ruang bagi narasi bahwa ijazah Jokowi palsu atau bermasalah—isu yang berkali-kali telah dibantah oleh institusi resmi. > “Sebagai pejabat publik, Rospita seharusnya memahami bahwa sikap permisif terhadap kegaduhan dapat memengaruhi persepsi publik. Ini bukan hanya soal etika, tetapi integritas lembaga negara,” tegas Suhandono Lebih jauh, Suhandono menduga bahwa pertanyaan, sikap, dan sejumlah keputusan majelis terlihat tidak proporsional dan dinilai mempersulit KPUD Surakarta serta UGM. > “Yang terjadi bukan sekadar sidang sengketa informasi, tetapi upaya membangun narasi bahwa Jokowi, KPUD Surakarta, dan UGM seolah menyembunyikan sesuatu. Itu pembusukan reputasi,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa KIP seharusnya menjunjung netralitas dan profesionalisme, bukan menjadi ruang bagi pernyataan-pernyataan yang dapat merusak nama baik seseorang. Atas dasar itu, Laskar Cinta Jokowi menyatakan akan segera mendatangi Bareskrim Polri untuk membuat laporan resmi. Suhandono mengatakan terdapat dugaan pelanggaran etik hingga potensi tindak pidana yang merugikan nama baik mantan presiden tersebut. > “Kami sudah menyiapkan dokumen dan bukti rekaman sidang. Kami ingin proses ini terang benderang dan tidak ada pejabat negara yang melampaui kewenangannya,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa laporan ini bukan untuk menghambat proses hukum, melainkan memastikan persidangan informasi berjalan sesuai prinsip keadilan, bukan sekadar penggiringan opini. Hingga berita ini disusun, baik KIP maupun Rospita Vici Paulyn belum memberikan tanggapan resmi atas rencana pelaporan tersebut. Sejumlah pengamat hukum informasi publik menilai bahwa netralitas majelis komisioner merupakan aspek krusial dalam penyelesaian sengketa informasi. Polemik ijazah Jokowi kembali mencuat setelah beberapa pihak, termasuk Roy Suryo, meminta KIP memerintahkan KPUD Surakarta dan UGM membuka dokumen akademik Jokowi. Meski telah berulang kali dibantah oleh lembaga terkait, isu tersebut terus dimanfaatkan sebagai komoditas politik. Laskar Cinta Jokowi menilai isu ijazah sengaja dihidupkan kembali untuk menyerang reputasi Jokowi di tengah dinamika politik nasional. > “Kami ingin hukum ditegakkan tanpa intervensi, tanpa provokasi, dan tanpa framing. Itu saja,” tutup Suhandono. Sumber: MoneyTalk #LaskarCintaJokowi #KIP #Bareskrim #RoySuryo #Jokowi

About

Robot

Legal

Privacy Policy