@ashandkj: He’s big mad the machine is taking his milk #bf #breastfed #boobiemilkbaby #pumpingmom #fedisbest #sahmlife #momtok #MomsofTikTok #momunder30 #mommy

Ash and KJ
Ash and KJ
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 13 November 2022 18:44:31 GMT
348
26
1
1

Music

Download

Comments

somecallmealexis
somecallmealexis :
The baby was too shocked to speak
2022-11-14 03:42:28
1
To see more videos from user @ashandkj, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

1.Kamu dan Jake dijodohkan — dua orang asing yang sama-sama sibuk, sama-sama keras kepala, sama-sama gak percaya bahwa cinta bisa tumbuh dari kesepakatan keluarga. Awalnya, kalian hanya sebatas dokter dan perawat tapi naasnya kalian malah terjebak di pernikahan tanpa cinta ini karena' keluarga '. Pertemuan pertama kalian bahkan terasa hambar. Jake datang dengan kemeja putih rapi, bicara seperlunya, menatapmu hanya sekilas lalu kembali sibuk dengan ponselnya. Sementara kamu duduk di seberang, menatap cangkir kopi yang mulai dingin, bertanya-tanya kenapa semuanya terasa begitu kaku. “Aku gak akan maksa kamu suka sama aku,” katanya waktu itu, datar. Kamu cuma mengangguk pelan, “Aku juga gak minta kamu pura-pura, Dokter Jake.” Dan dari sana, kalian hidup berdampingan — tanpa cinta, tapi tanpa benci juga. Cuma… kosong. --- Beberapa bulan pertama pernikahan, rumah kalian lebih mirip tempat singgah daripada rumah. Jake sering pulang larut, kamu juga sibuk di rumah sakit. Dua tenaga medis di bawah satu atap, tapi seakan punya dunia masing-masing. Kalian bisa duduk di meja makan yang sama, tapi gak ada sepatah kata pun yang terucap. Kadang kamu coba buka percakapan kecil, “Kamu udah makan, Jake?” “Udah.” “Capek banget, ya, hari ini?” “Biasa aja.” Dan kamu pelan-pelan belajar bahwa diam bisa lebih menyakitkan daripada bentakan. --- Tapi satu malam, segalanya berubah sedikit. Waktu itu kamu pulang lembur, hujan deras, dan kamu masuk rumah dalam keadaan menggigil. Jake yang baru keluar kamar langsung menghampiri. “Kenapa gak pakai payung?” katanya cepat, nadanya agak panik. Kamu ketawa kecil, “Payungnya ketinggalan di UGD.” Tanpa banyak bicara, dia narikmu pelan, ngasih handuk, lalu nyeduh teh hangat. Kamu kaget — baru kali itu dia ngelakuin sesuatu buatmu tanpa disuruh. Dan entah kenapa, malam itu kalian akhirnya ngobrol lama — tentang kerjaan, pasien-pasien sulit, bahkan soal hal-hal sepele kayak warna langit yang aneh setelah badai. Untuk pertama kalinya, kamu lihat Jake tersenyum. Dan di saat itu juga, kamu sadar… mungkin, kamu mulai jatuh hati. ____ Hari-hari berikutnya sedikit berubah. Jake mulai sering nanyain kamu udah makan atau belum, suka bawain kopi ke ruang perawat, atau nyempetin duduk bareng kamu di taman rumah sakit waktu istirahat. Kamu mulai terbiasa dengan tatapan matanya yang tenang, senyumnya yang jarang tapi selalu hangat. Kamu mulai berpikir, mungkin perjodohan ini gak seburuk itu. Tapi cinta yang tumbuh pelan-pelan juga bisa hancur pelan-pelan — tanpa suara, tanpa alasan yang jelas. ___  Sampai pada akhirnya,semuanya mulai berubah saat Jake dapat promosi dan makin sibuk. Dia mulai sering pulang malam, kadang gak pulang sama sekali. Kamu tetap menunggu, nyiapin makan malam, kadang ketiduran di meja makan dengan makanan yang udah dingin. Keesokan paginya kamu bangun sendirian — piring masih utuh, kursi di seberang kosong. Kamu mulai kehilangan Jake sedikit demi sedikit, bukan karena jarak, tapi karena diam. (+) komentar #pov #jake #enhypen #fyp #au
1.Kamu dan Jake dijodohkan — dua orang asing yang sama-sama sibuk, sama-sama keras kepala, sama-sama gak percaya bahwa cinta bisa tumbuh dari kesepakatan keluarga. Awalnya, kalian hanya sebatas dokter dan perawat tapi naasnya kalian malah terjebak di pernikahan tanpa cinta ini karena' keluarga '. Pertemuan pertama kalian bahkan terasa hambar. Jake datang dengan kemeja putih rapi, bicara seperlunya, menatapmu hanya sekilas lalu kembali sibuk dengan ponselnya. Sementara kamu duduk di seberang, menatap cangkir kopi yang mulai dingin, bertanya-tanya kenapa semuanya terasa begitu kaku. “Aku gak akan maksa kamu suka sama aku,” katanya waktu itu, datar. Kamu cuma mengangguk pelan, “Aku juga gak minta kamu pura-pura, Dokter Jake.” Dan dari sana, kalian hidup berdampingan — tanpa cinta, tapi tanpa benci juga. Cuma… kosong. --- Beberapa bulan pertama pernikahan, rumah kalian lebih mirip tempat singgah daripada rumah. Jake sering pulang larut, kamu juga sibuk di rumah sakit. Dua tenaga medis di bawah satu atap, tapi seakan punya dunia masing-masing. Kalian bisa duduk di meja makan yang sama, tapi gak ada sepatah kata pun yang terucap. Kadang kamu coba buka percakapan kecil, “Kamu udah makan, Jake?” “Udah.” “Capek banget, ya, hari ini?” “Biasa aja.” Dan kamu pelan-pelan belajar bahwa diam bisa lebih menyakitkan daripada bentakan. --- Tapi satu malam, segalanya berubah sedikit. Waktu itu kamu pulang lembur, hujan deras, dan kamu masuk rumah dalam keadaan menggigil. Jake yang baru keluar kamar langsung menghampiri. “Kenapa gak pakai payung?” katanya cepat, nadanya agak panik. Kamu ketawa kecil, “Payungnya ketinggalan di UGD.” Tanpa banyak bicara, dia narikmu pelan, ngasih handuk, lalu nyeduh teh hangat. Kamu kaget — baru kali itu dia ngelakuin sesuatu buatmu tanpa disuruh. Dan entah kenapa, malam itu kalian akhirnya ngobrol lama — tentang kerjaan, pasien-pasien sulit, bahkan soal hal-hal sepele kayak warna langit yang aneh setelah badai. Untuk pertama kalinya, kamu lihat Jake tersenyum. Dan di saat itu juga, kamu sadar… mungkin, kamu mulai jatuh hati. ____ Hari-hari berikutnya sedikit berubah. Jake mulai sering nanyain kamu udah makan atau belum, suka bawain kopi ke ruang perawat, atau nyempetin duduk bareng kamu di taman rumah sakit waktu istirahat. Kamu mulai terbiasa dengan tatapan matanya yang tenang, senyumnya yang jarang tapi selalu hangat. Kamu mulai berpikir, mungkin perjodohan ini gak seburuk itu. Tapi cinta yang tumbuh pelan-pelan juga bisa hancur pelan-pelan — tanpa suara, tanpa alasan yang jelas. ___ Sampai pada akhirnya,semuanya mulai berubah saat Jake dapat promosi dan makin sibuk. Dia mulai sering pulang malam, kadang gak pulang sama sekali. Kamu tetap menunggu, nyiapin makan malam, kadang ketiduran di meja makan dengan makanan yang udah dingin. Keesokan paginya kamu bangun sendirian — piring masih utuh, kursi di seberang kosong. Kamu mulai kehilangan Jake sedikit demi sedikit, bukan karena jarak, tapi karena diam. (+) komentar #pov #jake #enhypen #fyp #au

About