@adivasihaircare1:

ADIKESH ADIVASI HAIR CARE
ADIKESH ADIVASI HAIR CARE
Open In TikTok:
Region: AE
Thursday 19 January 2023 14:18:44 GMT
1799327
20335
842
2610

Music

Download

Comments

fatumanakato1
fatumahnakato912 :
nice
2023-01-20 14:59:55
1
umu.miqdhaam
umu miqdhaam :
how much
2023-01-20 20:00:25
1
mrthankslk168
Mr Thanks you :
i want Ethiopian
2023-01-20 18:08:11
1
aychoucha13429152
@aycha_aychoucha :
بكم السعر
2023-01-20 06:44:51
1
julietlanoi
julietlanoi :
I need please
2023-01-20 19:36:43
1
user6875915928146
wilma2023 :
Qatar have how much
2023-01-21 13:47:47
1
meymunaashcal
maymunash🥰 :
🥰🥰🥰 nice
2023-01-20 15:02:10
1
janenzaro
janenzaro :
I. want
2023-01-20 14:19:46
1
fulaniwoman
Fulaniqueen :
hi
2023-01-20 19:05:49
1
nuneti
user8233750315977 :
i need that how I can order
2023-01-20 14:17:32
1
.mylovs1
MyLovs :
Hi
2023-01-22 02:17:21
1
fwfh01
ازل𓆩 :
اكوو توصيل عراق
2023-01-23 09:35:03
2
weynameleku
weynameleku :
wen mahl
2023-01-20 14:31:17
1
nimcocabdi283
Nimoa :
I need please its
2023-01-20 17:21:31
1
user1821346362182
اسماء باركلله :
موريتان
2023-01-20 17:56:19
1
hadhaa.tariku
haadha Tariku🌳🐎 :
Hi
2023-01-20 17:33:14
1
pujagirikharal
puja Girl Kharel :
pp
2023-01-21 16:02:38
1
najat71942
Najat :
kem
2023-01-20 15:28:43
1
valuca_lungu0
valuca_lungu0 :
vreau și eu
2023-01-20 15:40:52
1
zainabz298
zainab :
tmn
2023-01-20 21:14:57
1
lacordobesa_montero1
montero vargas la cordobesa :
q uno
2023-01-20 16:12:36
1
_marita05
♡_Marita_♡ :
الجزائر بكام
2023-01-20 15:40:30
1
preciosa962
preciosa :
Beautiful ha ir👍😊😊😊😊
2023-01-21 21:56:50
1
as_0o_7
أسوو حبيب ماما :
اكو توصيل بغداد
2023-01-23 06:13:47
2
simisiji
simisiji :
Kuwait available ano how moch
2023-01-21 11:05:53
3
To see more videos from user @adivasihaircare1, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Oleh Iwan Fajar Batam, wbnnews – Penangkapan ribuan botol liquid vape mengandung etomidate oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepulauan Riau bukan sekadar pengungkapan kasus peredaran cairan rokok elektrik. Kasus ini membuka tabir gelap: pelabuhan internasional yang mestinya steril, ternyata disusupi jaringan narkotika lintas negara. Dan kapal penumpang komersial, secara diam-diam, menjadi kurir yang senyap. Barang haram itu diamankan di salah satu apartemen di kawasan Lubuk Baja, Batam, pada Jumat dini hari, 29Juni 2025. Dalam satu koper hitam, petugas menemukan 3.200 botol liquid yang seluruhnya diduga mengandung etomidate—zat anestesi yang tergolong narkotika. Rekaman CCTV memperlihatkan koper tersebut diambil langsung oleh inisial A dari kapal( agen kapal Ferry)didampingi W Honor KSOP) dan dititipkan dikantor agen kapal Ferry, Namun keterlibatan A dan W masih senyap. Dalam laporan resmi dari direktur Reserse Narkoba Polda Kepri. “Awalnya kami mendapat informasi dari masyarakat pada Minggu dini hari, bahwa ada seseorang yang membawa liquid vape mencurigakan di parkiran Redfox Greenland,” ujar  Kombes Pol Anggoro Wicaksono, dalam konferensi pers, Jumat (4/7). Setelah penggerebekan pertama terhadap seorang pria berinisial MSI, polisi melacak jalur distribusi barang itu hingga ke Apartemen Citra Plaza. Di sana, petugas menangkap dua warga negara Singapura—ZD dan MF—serta seorang perempuan lokal berinisial ADP. Dari hasil interogasi, terungkap bahwa barang-barang tersebut dibawa dari Johor, Malaysia, melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre. “Barang tersebut berhasil masuk karena dibantu oleh seorang staf KSOP berinisial EMS, yang bertugas di pelabuhan dan meloloskan koper itu dari pemeriksaan,” kata Anggoro. Setelah keluar dari pelabuhan, koper dijemput oleh JS, yang kemudian mengantarnya ke Apartemen Citra Nagoya Plaza.  Belakangan, JS juga ditangkap di lobi apartemen.Dalam intrograsi  “ZD mengeluarkan Rp20 juta sebagai upah—Rp15 juta untuk EMS, dan Rp5 juta untuk JS,” ujar Anggoro. “EMS kemudian membagi lagi Rp2 juta kepada JS sebagai fee tambahan.” Polisi juga menemukan keterlibatan seorang WN Malaysia berinisial D, yang kini buron dan diduga sebagai pemilik sekaligus pengendali pengiriman. Rencananya, sebagian besar liquid akan diedarkan ke Pekanbaru, dan sebagian dijual di Batam. Seorang petugas Pelabuhan Batam Centre berinisial DS saat  ditemui dikantornya lantai tiga mengaku tak heran dengan lolosnya barang-barang itu. “Sudah lama kami khawatir soal akses pelabuhan yang terlalu longgar,” katanya. “Banyak pihak tidak berwenang yang bisa keluar-masuk area terbatas tanpa pengawasan.” Ia menyebut sejak pergantian pengelola, pengawasan cenderung melemah. “Seharusnya hanya orang tertentu yang bisa berada di zona kritis. Tapi kenyataannya, siapa saja bisa lewat. Ini celah besar,” ucapnya. Wajahbatamnews berusaha menghubungi Direktur PT Metro Nusantara Bahari, pengelola Pelabuhan Batam Centre. Namun hingga laporan ini terbit, pertanyaan seputar pengawasan internal belum direspons. Praktisi hukum dan penasihat Solidaritas Wartawan Batam, Jacobus Silaban,S.H, menilai ada potensi keterlibatan sistemik. “Bukan sekadar kelalaian. Ini indikasi bahwa pelabuhan resmi telah dibobol dari dalam,” ujarnya.  “Kalau sistem pengawasan bisa dilumpuhkan hanya dengan uang, artinya ada kebocoran struktural. Bahkan bisa jadi ada tameng korporasi di baliknya.” Ia mendesak agar aparat tidak berhenti pada penangkapan individu. “Penyidik harus menyisir seluruh ekosistem pelabuhan, termasuk operator kapal Ferry, KSOP, dan perusahaan pengelola. Audit menyeluruh atas arus barang dan izin operasional harus segera dilakukan,” kata Jacobus. Catatan Redaksi: Perang terhadap narkotika kini bukan lagi sekadar memburu kurir dan bandar. Jika pelabuhan internasional bisa dibobol dengan satu koper hitam, maka sistemlah yang perlu dibongkar. Jalur laut seharusnya tak menjadi kanal bagi narkoba cair menyusup senyap ke negeri ini.
Oleh Iwan Fajar Batam, wbnnews – Penangkapan ribuan botol liquid vape mengandung etomidate oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepulauan Riau bukan sekadar pengungkapan kasus peredaran cairan rokok elektrik. Kasus ini membuka tabir gelap: pelabuhan internasional yang mestinya steril, ternyata disusupi jaringan narkotika lintas negara. Dan kapal penumpang komersial, secara diam-diam, menjadi kurir yang senyap. Barang haram itu diamankan di salah satu apartemen di kawasan Lubuk Baja, Batam, pada Jumat dini hari, 29Juni 2025. Dalam satu koper hitam, petugas menemukan 3.200 botol liquid yang seluruhnya diduga mengandung etomidate—zat anestesi yang tergolong narkotika. Rekaman CCTV memperlihatkan koper tersebut diambil langsung oleh inisial A dari kapal( agen kapal Ferry)didampingi W Honor KSOP) dan dititipkan dikantor agen kapal Ferry, Namun keterlibatan A dan W masih senyap. Dalam laporan resmi dari direktur Reserse Narkoba Polda Kepri. “Awalnya kami mendapat informasi dari masyarakat pada Minggu dini hari, bahwa ada seseorang yang membawa liquid vape mencurigakan di parkiran Redfox Greenland,” ujar Kombes Pol Anggoro Wicaksono, dalam konferensi pers, Jumat (4/7). Setelah penggerebekan pertama terhadap seorang pria berinisial MSI, polisi melacak jalur distribusi barang itu hingga ke Apartemen Citra Plaza. Di sana, petugas menangkap dua warga negara Singapura—ZD dan MF—serta seorang perempuan lokal berinisial ADP. Dari hasil interogasi, terungkap bahwa barang-barang tersebut dibawa dari Johor, Malaysia, melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre. “Barang tersebut berhasil masuk karena dibantu oleh seorang staf KSOP berinisial EMS, yang bertugas di pelabuhan dan meloloskan koper itu dari pemeriksaan,” kata Anggoro. Setelah keluar dari pelabuhan, koper dijemput oleh JS, yang kemudian mengantarnya ke Apartemen Citra Nagoya Plaza. Belakangan, JS juga ditangkap di lobi apartemen.Dalam intrograsi “ZD mengeluarkan Rp20 juta sebagai upah—Rp15 juta untuk EMS, dan Rp5 juta untuk JS,” ujar Anggoro. “EMS kemudian membagi lagi Rp2 juta kepada JS sebagai fee tambahan.” Polisi juga menemukan keterlibatan seorang WN Malaysia berinisial D, yang kini buron dan diduga sebagai pemilik sekaligus pengendali pengiriman. Rencananya, sebagian besar liquid akan diedarkan ke Pekanbaru, dan sebagian dijual di Batam. Seorang petugas Pelabuhan Batam Centre berinisial DS saat ditemui dikantornya lantai tiga mengaku tak heran dengan lolosnya barang-barang itu. “Sudah lama kami khawatir soal akses pelabuhan yang terlalu longgar,” katanya. “Banyak pihak tidak berwenang yang bisa keluar-masuk area terbatas tanpa pengawasan.” Ia menyebut sejak pergantian pengelola, pengawasan cenderung melemah. “Seharusnya hanya orang tertentu yang bisa berada di zona kritis. Tapi kenyataannya, siapa saja bisa lewat. Ini celah besar,” ucapnya. Wajahbatamnews berusaha menghubungi Direktur PT Metro Nusantara Bahari, pengelola Pelabuhan Batam Centre. Namun hingga laporan ini terbit, pertanyaan seputar pengawasan internal belum direspons. Praktisi hukum dan penasihat Solidaritas Wartawan Batam, Jacobus Silaban,S.H, menilai ada potensi keterlibatan sistemik. “Bukan sekadar kelalaian. Ini indikasi bahwa pelabuhan resmi telah dibobol dari dalam,” ujarnya. “Kalau sistem pengawasan bisa dilumpuhkan hanya dengan uang, artinya ada kebocoran struktural. Bahkan bisa jadi ada tameng korporasi di baliknya.” Ia mendesak agar aparat tidak berhenti pada penangkapan individu. “Penyidik harus menyisir seluruh ekosistem pelabuhan, termasuk operator kapal Ferry, KSOP, dan perusahaan pengelola. Audit menyeluruh atas arus barang dan izin operasional harus segera dilakukan,” kata Jacobus. Catatan Redaksi: Perang terhadap narkotika kini bukan lagi sekadar memburu kurir dan bandar. Jika pelabuhan internasional bisa dibobol dengan satu koper hitam, maka sistemlah yang perlu dibongkar. Jalur laut seharusnya tak menjadi kanal bagi narkoba cair menyusup senyap ke negeri ini.

About