@nickviall: 🎧Ep 482… you can’t prevent every problem that will happen. #podcast #relationshipadvice #datingadvice #single #hookingup #definetherelationship #breakupadvice

Nick Viall
Nick Viall
Open In TikTok:
Region: US
Tuesday 14 March 2023 15:18:08 GMT
33722
363
2
5

Music

Download

Comments

user8192540279415
Lenche :
Your absolutely right and Nick and his fiancé make the cutest couple ever
2023-03-25 17:11:19
6
nickviall
Nick Viall :
Leave your tips for long distance ⬇️
2023-03-14 15:18:28
0
To see more videos from user @nickviall, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Hormon sangat mempengaruhi proses pemulihan dari GERD, anxiety, dan psikosomatis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan hormon-hormon tertentu bisa membantu tubuh pulih, menenangkan sistem saraf, serta menurunkan gejala fisik. Berikut penjelasannya : 🌿 Hormon yang Berperan dalam Pemulihan GERD, Anxiety & Psikosomatis 1. Kortisol (Hormon Stres) Peran: Kortisol meningkat saat kita cemas, stres, atau overthinking. Masalah: Jika kortisol tinggi terus-menerus, bisa menyebabkan peradangan lambung, ketegangan otot, jantung berdebar, susah tidur, bahkan menekan sistem imun. Pemulihan: Saat seseorang belajar tenang, menerima, atau rajin relaksasi (misalnya dengan napas dalam, dzikir, atau grounding), kadar kortisol perlahan menurun, dan gejala fisik ikut mereda. 🧠 Pengalaman banyak penyintas menunjukkan, saat bisa lebih ikhlas dan tenang, sensasi di tubuh seperti sesak atau mual pun ikut berkurang — ini karena kortisol mulai turun. 2. Serotonin (Hormon Tenang & Bahagia) Peran: 90% serotonin diproduksi di usus, dan sangat memengaruhi mood, rasa nyaman, dan bahkan sistem pencernaan. Masalah: Saat cemas dan depresi, serotonin bisa rendah. Ini bikin lambung makin sensitif dan bisa memicu GERD atau ketidaknyamanan di perut. Pemulihan: Meningkat saat kita merasa disayangi, bersyukur, berolahraga ringan, atau makan sehat (misalnya makanan kaya triptofan seperti pisang, oatmeal, dan telur). 💡 Makanya, seringkali setelah olahraga ringan atau habis ngobrol dengan orang yang mendukung, kita merasa lebih
Hormon sangat mempengaruhi proses pemulihan dari GERD, anxiety, dan psikosomatis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan hormon-hormon tertentu bisa membantu tubuh pulih, menenangkan sistem saraf, serta menurunkan gejala fisik. Berikut penjelasannya : 🌿 Hormon yang Berperan dalam Pemulihan GERD, Anxiety & Psikosomatis 1. Kortisol (Hormon Stres) Peran: Kortisol meningkat saat kita cemas, stres, atau overthinking. Masalah: Jika kortisol tinggi terus-menerus, bisa menyebabkan peradangan lambung, ketegangan otot, jantung berdebar, susah tidur, bahkan menekan sistem imun. Pemulihan: Saat seseorang belajar tenang, menerima, atau rajin relaksasi (misalnya dengan napas dalam, dzikir, atau grounding), kadar kortisol perlahan menurun, dan gejala fisik ikut mereda. 🧠 Pengalaman banyak penyintas menunjukkan, saat bisa lebih ikhlas dan tenang, sensasi di tubuh seperti sesak atau mual pun ikut berkurang — ini karena kortisol mulai turun. 2. Serotonin (Hormon Tenang & Bahagia) Peran: 90% serotonin diproduksi di usus, dan sangat memengaruhi mood, rasa nyaman, dan bahkan sistem pencernaan. Masalah: Saat cemas dan depresi, serotonin bisa rendah. Ini bikin lambung makin sensitif dan bisa memicu GERD atau ketidaknyamanan di perut. Pemulihan: Meningkat saat kita merasa disayangi, bersyukur, berolahraga ringan, atau makan sehat (misalnya makanan kaya triptofan seperti pisang, oatmeal, dan telur). 💡 Makanya, seringkali setelah olahraga ringan atau habis ngobrol dengan orang yang mendukung, kita merasa lebih "lega", karena serotonin naik. 3. Dopamin (Hormon Motivasi dan Rasa Puas) Peran: Meningkatkan semangat, motivasi, dan fokus. Masalah: Jika dopamine rendah, kita merasa tidak berdaya, lesu, dan makin sensitif terhadap rasa sakit atau sensasi tubuh. Pemulihan: Meningkat saat kita menyelesaikan tugas kecil (contoh: mandi, beberes), saat merasa dihargai, atau saat merawat diri sendiri. ✨ Maka dari itu, rutinitas harian yang teratur dan pencapaian kecil bisa sangat membantu proses pemulihan psikosomatis. 4. Oksitosin (Hormon Cinta dan Koneksi) Peran: Membuat kita merasa tenang, terhubung, dan dicintai. Sangat penting untuk healing! Pemulihan: Naik saat kita peluk anak, pelihara hewan, ngobrol dari hati ke hati, atau berdoa dengan khusyuk. 🌷 Penelitian menunjukkan, oksitosin bisa menurunkan ketegangan otot dan memperlambat detak jantung — membuat kita lebih rileks. 5. GABA (Gamma Aminobutyric Acid) – Neurotransmitter Penenang Peran: GABA adalah zat kimia di otak yang bekerja seperti “rem”, menenangkan aktivitas saraf berlebihan. Masalah: Saat GABA rendah, kita lebih mudah panik, overthinking, dan tubuh tegang terus-menerus. Pemulihan: GABA bisa ditingkatkan dengan latihan pernapasan, dzikir, minum herbal seperti chamomile atau magnesium, dan latihan kesadaran (mindfulness). 😌 Banyak orang merasakan tubuh lebih ringan dan nyaman setelah melakukannya — itu tanda sistem saraf mulai tenang karena GABA meningkat. 6. Hormon Lambung & Pencernaan (Ghrelin, Gastrin, dll) Cemas dan stres bisa mengganggu hormon-hormon pencernaan → menyebabkan asam lambung tidak seimbang. Dengan pemulihan emosi, pola makan teratur, dan pikiran yang lebih tenang, hormon ini bisa kembali seimbang dan meredakan GERD. 🔄 Bagaimana Proses Fisiologisnya? Secara sederhana: 1. Stres atau trauma → meningkatkan kortisol, menurunkan serotonin/GABA. 2. Ini menyebabkan: otot tegang, lambung sensitif, jantung berdebar, sulit tidur → muncullah gejala psikosomatis. 3. Saat mulai pulih (misal lewat relaksasi, dzikir, aktivitas positif): -Kortisol menurun, -Serotonin, dopamin, GABA, dan oksitosin meningkat, -Sistem saraf parasimpatis (penenang) aktif → tubuh mulai pulih. 📌 Kesimpulan Pemulihan bukan hanya soal fisik, tapi juga soal psikis/mental, hormon dan saraf. Hormon akan seimbang jika kita: -Belajar mengelola pikiran dan emosi -Rutin beraktivitas ringan -Menjaga koneksi sosial dan spiritual -Merawat tubuh dan batin dengan lembut #psikosomatik #gerd #anxietydisorder #MentalHealth #asamlambung #gangguanmental #panicattack

About