@eltestdeturing: UNA #IA china 4000 veces más inteligente que #ChatGPT crea un procesador

El Test de Turing
El Test de Turing
Open In TikTok:
Region: ES
Friday 14 July 2023 12:18:25 GMT
32
1
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @eltestdeturing, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Di usia 50-an, seorang Muslim umumnya sudah memasuki fase hidup yang lebih tenang, reflektif, dan ingin memperdalam makna iman serta bekal akhirat. Karena itu, arah mengaji dan kitab yang dipelajari idealnya bukan lagi sekadar hafalan atau fiqh teknis saja, tapi juga pencerahan hati dan penguatan amal. Berikut beberapa arah kajian dan kitab yang cocok untuk usia 50-an 👇 --- 🌿 1. Mengaji tentang Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa) Pada usia ini, yang paling penting adalah menjaga kebersihan hati dari iri, sombong, ujub, dan cinta dunia berlebihan. Kitab yang cocok: Risalah al-Mustarshidin karya Imam al-Harits al-Muhasibi — panduan untuk orang yang ingin menjadi hamba yang ikhlas. Ihya’ Ulumiddin karya Imam al-Ghazali — sangat pas untuk usia matang; membahas amal lahir dan batin dengan mendalam. Bidayatul Hidayah (juga karya al-Ghazali) — cocok untuk pengajian rutin karena bahasanya sederhana dan praktis. --- 📖 2. Mengaji Tafsir dan Tadabbur Al-Qur’an Di usia 50-an, yang dibutuhkan bukan sekadar membaca, tapi menyelami makna dan menghubungkannya dengan pengalaman hidup. Kitab yang bisa dikaji: Tafsir al-Misbah (Quraish Shihab) — modern, kontekstual, cocok untuk pembelajaran reflektif. Tafsir al-Jalalain — jika ingin belajar tafsir klasik dan bahasa Arab. Kajian tematik seperti Tafsir ayat-ayat tentang sabar, syukur, dan kematian juga sangat menyentuh hati. --- 🕌 3. Mengaji Hadis dan Akhlak Fokus pada adab, amal keseharian, dan persiapan akhirat. Kitab yang cocok: Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi — klasik, mudah dicerna, dan penuh hikmah. Al-Adab al-Mufrad karya Imam al-Bukhari — membahas akhlak sosial dan keluarga. 40 Hadis Nawawi — dasar penting untuk menguatkan amal ibadah dan niat. --- 💫 4. Mengaji tentang Fiqih Ibadah dan Muamalah Tujuannya bukan sekadar tahu hukum, tapi supaya ibadah semakin sahih dan menenangkan hati. Kitab pilihan: Fathul Qarib (fiqih madzhab Syafi’i yang ringan) Safinatun Najah — ringkas dan banyak dipakai di pesantren. Fiqh Sunnah (Sayyid Sabiq) — penjelasan praktis dan moderat. --- ❤️ 5. Mengaji tentang Makna Hidup dan Kematian Pada usia 50-an, topik ini justru memberi ketenangan dan semangat beramal. Kitab dan tema yang sesuai: At-Tazkirah fi Ahwalil Mauta wal Akhirah karya Imam al-Qurthubi Kajian Yaumil Akhir (hari akhir), hisab amal, dan taubat nasuha. Buku-buku kontemporer seperti La Tahzan (Aidh al-Qarni) bisa jadi bacaan ringan penguat hati. --- 🌸 6. Kalau ingin rute sederhana untuk “ngaji harian” di usia 50-an: 1. Al-Qur’an — 1 halaman sehari + tadabbur singkat. 2. Hadis — 1 hadis dari Riyadhus Shalihin tiap malam. 3. Akhlak — baca Bidayatul Hidayah atau La Tahzan untuk refleksi. 4. Fiqih ringan — bahas topik praktis seperti thaharah, sedekah, zakat, dan hak keluarga. #fyp #motivasidiri #inspirasi
Di usia 50-an, seorang Muslim umumnya sudah memasuki fase hidup yang lebih tenang, reflektif, dan ingin memperdalam makna iman serta bekal akhirat. Karena itu, arah mengaji dan kitab yang dipelajari idealnya bukan lagi sekadar hafalan atau fiqh teknis saja, tapi juga pencerahan hati dan penguatan amal. Berikut beberapa arah kajian dan kitab yang cocok untuk usia 50-an 👇 --- 🌿 1. Mengaji tentang Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa) Pada usia ini, yang paling penting adalah menjaga kebersihan hati dari iri, sombong, ujub, dan cinta dunia berlebihan. Kitab yang cocok: Risalah al-Mustarshidin karya Imam al-Harits al-Muhasibi — panduan untuk orang yang ingin menjadi hamba yang ikhlas. Ihya’ Ulumiddin karya Imam al-Ghazali — sangat pas untuk usia matang; membahas amal lahir dan batin dengan mendalam. Bidayatul Hidayah (juga karya al-Ghazali) — cocok untuk pengajian rutin karena bahasanya sederhana dan praktis. --- 📖 2. Mengaji Tafsir dan Tadabbur Al-Qur’an Di usia 50-an, yang dibutuhkan bukan sekadar membaca, tapi menyelami makna dan menghubungkannya dengan pengalaman hidup. Kitab yang bisa dikaji: Tafsir al-Misbah (Quraish Shihab) — modern, kontekstual, cocok untuk pembelajaran reflektif. Tafsir al-Jalalain — jika ingin belajar tafsir klasik dan bahasa Arab. Kajian tematik seperti Tafsir ayat-ayat tentang sabar, syukur, dan kematian juga sangat menyentuh hati. --- 🕌 3. Mengaji Hadis dan Akhlak Fokus pada adab, amal keseharian, dan persiapan akhirat. Kitab yang cocok: Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi — klasik, mudah dicerna, dan penuh hikmah. Al-Adab al-Mufrad karya Imam al-Bukhari — membahas akhlak sosial dan keluarga. 40 Hadis Nawawi — dasar penting untuk menguatkan amal ibadah dan niat. --- 💫 4. Mengaji tentang Fiqih Ibadah dan Muamalah Tujuannya bukan sekadar tahu hukum, tapi supaya ibadah semakin sahih dan menenangkan hati. Kitab pilihan: Fathul Qarib (fiqih madzhab Syafi’i yang ringan) Safinatun Najah — ringkas dan banyak dipakai di pesantren. Fiqh Sunnah (Sayyid Sabiq) — penjelasan praktis dan moderat. --- ❤️ 5. Mengaji tentang Makna Hidup dan Kematian Pada usia 50-an, topik ini justru memberi ketenangan dan semangat beramal. Kitab dan tema yang sesuai: At-Tazkirah fi Ahwalil Mauta wal Akhirah karya Imam al-Qurthubi Kajian Yaumil Akhir (hari akhir), hisab amal, dan taubat nasuha. Buku-buku kontemporer seperti La Tahzan (Aidh al-Qarni) bisa jadi bacaan ringan penguat hati. --- 🌸 6. Kalau ingin rute sederhana untuk “ngaji harian” di usia 50-an: 1. Al-Qur’an — 1 halaman sehari + tadabbur singkat. 2. Hadis — 1 hadis dari Riyadhus Shalihin tiap malam. 3. Akhlak — baca Bidayatul Hidayah atau La Tahzan untuk refleksi. 4. Fiqih ringan — bahas topik praktis seperti thaharah, sedekah, zakat, dan hak keluarga. #fyp #motivasidiri #inspirasi

About