@navy_title: กางเกงยุทธวิธี IX9 ยืดหยุ่น กันละอองน้ำ ทนทาน ใส่สบาย 👖👮‍♂️💂🧑‍🚒 #รบพิเศษ #หน่วยรบพิเศษ #specialforces #กางเกงคาร์โก้ #กางเกงยุทธวิธี #ทหาร #ตํารวจ #ร้านNavyHooyah #tiktokครีเอเตอร์ #tiktokshop

NavyHooyah
NavyHooyah
Open In TikTok:
Region: TH
Tuesday 16 January 2024 10:14:47 GMT
13485
114
7
13

Music

Download

Comments

user8033049818157
user8033049818157 :
กางเกงเท่มากค่ะ,สารพัดกระเป๋า
2024-12-03 16:13:24
0
rastaman374
Alee. narawun :
🥰
2025-07-03 16:06:10
0
user2196944840916
@Nic :
😁
2025-01-07 07:27:30
0
kamphan35
คำ ผาน :
มีโตอย่างบ่
2024-02-06 07:09:56
0
faisol_7.3.35
Faisol :
😂
2025-05-16 03:49:04
0
To see more videos from user @navy_title, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

KEBIASAAN BERBOHONG AKHIRNYA MENJADI HABIT Tidak ada manusia yang lahir dengan kebiasaan berbohong. Tapi sering kali, karena alasan sepele—takut dimarahi, ingin terlihat baik, atau menghindari masalah—seseorang mulai terbiasa mengucapkan kebohongan. Sekali dua kali mungkin terasa tidak berdampak, tetapi tanpa disadari, kebohongan yang diulang menjadi pola, dan pola itu membentuk karakter.   Apa yang dulu terasa salah, lama-lama terasa biasa. Dan itulah saat kebiasaan berbohong menjadi habit—kebiasaan yang mengakar dan sulit dilepaskan tanpa pertolongan Tuhan. 1. Bohong Dimulai dari Hal Kecil, Tapi Tidak Pernah Berhenti di Situ. Kebohongan jarang dimulai dari hal besar. Biasanya dari hal kecil—menutupi kesalahan, mempercantik cerita, atau menghindari konsekuensi. Namun, setiap kali kita memilih untuk berbohong, kita sedang “melatih” diri untuk membenarkan tindakan yang tidak benar. Dan tanpa sadar, kita membangun pola pikir bahwa kebenaran bisa dinegosiasikan. Alkitab berkata:
KEBIASAAN BERBOHONG AKHIRNYA MENJADI HABIT Tidak ada manusia yang lahir dengan kebiasaan berbohong. Tapi sering kali, karena alasan sepele—takut dimarahi, ingin terlihat baik, atau menghindari masalah—seseorang mulai terbiasa mengucapkan kebohongan. Sekali dua kali mungkin terasa tidak berdampak, tetapi tanpa disadari, kebohongan yang diulang menjadi pola, dan pola itu membentuk karakter. Apa yang dulu terasa salah, lama-lama terasa biasa. Dan itulah saat kebiasaan berbohong menjadi habit—kebiasaan yang mengakar dan sulit dilepaskan tanpa pertolongan Tuhan. 1. Bohong Dimulai dari Hal Kecil, Tapi Tidak Pernah Berhenti di Situ. Kebohongan jarang dimulai dari hal besar. Biasanya dari hal kecil—menutupi kesalahan, mempercantik cerita, atau menghindari konsekuensi. Namun, setiap kali kita memilih untuk berbohong, kita sedang “melatih” diri untuk membenarkan tindakan yang tidak benar. Dan tanpa sadar, kita membangun pola pikir bahwa kebenaran bisa dinegosiasikan. Alkitab berkata: "Orang yang setia dalam perkara kecil akan setia juga dalam perkara besar, dan orang yang tidak benar dalam perkara kecil, tidak benar juga dalam perkara besar." (Lukas 16:10) 2. Bohong Menghancurkan Hati Nurani Setiap kali seseorang berbohong, suara hati akan memberi peringatan. Tapi jika peringatan itu terus diabaikan, hati nurani akan mulai tumpul. Lama-kelamaan, kebohongan tidak lagi terasa salah, melainkan jadi cara hidup. Ini berbahaya karena seseorang bisa mulai membenarkan dosa sebagai sesuatu yang “wajar” atau “tidak seberapa.” Dalam 1 Timotius 4:2 dikatakan: "Hati nurani mereka menjadi tumpul seperti besi yang membakar." 3. Habit Berbohong Merusak Relasi dan Kepercayaan. Sekali kepercayaan rusak karena kebohongan, sulit untuk diperbaiki. Orang yang terbiasa berbohong tidak hanya menipu orang lain, tapi juga menciptakan realita palsu yang pada akhirnya menghancurkan hubungan—dalam keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan. Kebenaran bisa terasa menyakitkan, tapi hanya kebenaran yang bisa menjaga kepercayaan tetap hidup. 4. Kebohongan Melahirkan Kebohongan Baru. Bohong tidak pernah berdiri sendiri. Untuk menutupi satu kebohongan, seseorang harus menciptakan kebohongan berikutnya. Ini menciptakan lingkaran yang makin besar dan sulit dihentikan. Orang yang sudah terbiasa berbohong akan mulai berbohong bahkan saat tidak perlu, karena itu sudah menjadi pola refleks. 5. Tuhan Membenci Kebohongan Karena Ia Adalah Kebenaran Tuhan bukan hanya menyukai kejujuran—Dia adalah Kebenaran itu sendiri (Yohanes 14:6). Itu sebabnya dalam Amsal 12:22 dikatakan: "Bibir dusta adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya." Kebohongan bukan sekadar dosa sosial; itu adalah perlawanan terhadap sifat Allah sendiri. Maka, ketika seseorang menjadikan bohong sebagai kebiasaan, ia sedang menjauhkan diri dari karakter Tuhan. 6. Hanya pertobatan yang bisa menghentikan habit ini. Kebiasaan berdosa tidak bisa dilawan dengan kekuatan sendiri saja. Harus ada pertobatan yang sungguh-sungguh dan kerinduan untuk hidup dalam terang. Tuhan setia mengampuni, tetapi kita juga harus jujur di hadapan-Nya terlebih dahulu. Kata Alkitab 1 Yohanes 1:9: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil..." ■ Berbohong mungkin terlihat ringan, tapi jika dibiarkan, ia menjadi habit yang mengubah karakter, merusak hubungan, dan menjauhkan kita dari Tuhan. Kebenaran memang tidak selalu nyaman, tetapi hanya kebenaran yang bisa membebaskan (Yohanes 8:32). Karakter orang percaya dibentuk bukan dalam kemudahan, tapi dalam keputusan untuk tetap benar meski sulit. Tuhan Yesus memberkati #kataalkitab #firmantuhan #motivasikristen #kasihtuhan #pengikutkristus

About