@643.p: اشتقنا للمطر🥲🏃🏻‍♂️🤍 - #تصويري📸 #الطويلل🌨️⚡️ #الجوف #اكسبلورexplore #fyp #امطار

سلوم الشراري🤍.
سلوم الشراري🤍.
Open In TikTok:
Region: SA
Monday 22 January 2024 06:44:09 GMT
24375
687
6
67

Music

Download

Comments

g_08c
A :
انشهد
2024-01-22 07:12:19
1
baslwm
عاشق الحزن :
مشاء الله
2024-01-22 07:47:28
0
user6navw9rhhf
سحابه☁️✨ :
إبداع
2024-01-22 10:32:32
0
user88573936399445
حارث الطائي :
ماشاءالله
2024-01-23 08:18:46
0
nay5.09
نايف الــشَــراري 🤍✔️ :
💔
2024-01-23 09:40:43
0
To see more videos from user @643.p, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Angin malam berembus melalui celah jendela yang setengah terbuka, membawa aroma hujan yang tertahan di udara. Di balik jendela besar gedung pencakar langit, Jeongwoo berdiri mematung. Setelan jas hitam melekat sempurna di tubuh tegapnya, dan sebatang rokok yang belum tersentuh menggantung di sela jari. Matanya menatap jauh ke arah kota yang bersinar terang, namun tidak satu pun kilauan itu mampu mengalihkan pikirannya. Yang memenuhi benak hanya satu sosok. YN. Nama itu seperti mantra yang terus terngiang dalam kesunyian. Sejak pertemuan pertama, semuanya berubah. Dunia yang selama ini dijalani dengan darah dan senjata perlahan terasa kosong ketika gadis itu mulai hadir dalam hidupnya. Wajah polos yang tak menyadari bahaya. Tawa lembut yang muncul tanpa topeng kepalsuan. Mata jernih yang tidak menyembunyikan apapun. Semua itu terlalu murni untuk dibiarkan begitu saja. Awalnya hanya ingin melindungi. Namun rasa itu tumbuh terlalu cepat, terlalu kuat, hingga keinginan menjaga berubah menjadi kebutuhan untuk memiliki. Dunia terlalu kejam. Dan dirinya terlalu haus untuk kehilangan. Maka keputusan pun dibuat. YN dibawa ke tempat yang tidak dikenal siapa pun. Sebuah vila terpencil yang terjaga ketat oleh anak buah terpercaya. Semua fasilitas terbaik disediakan, namun kebebasan gadis itu dicabut sepenuhnya. Jeongwoo menyebutnya
Angin malam berembus melalui celah jendela yang setengah terbuka, membawa aroma hujan yang tertahan di udara. Di balik jendela besar gedung pencakar langit, Jeongwoo berdiri mematung. Setelan jas hitam melekat sempurna di tubuh tegapnya, dan sebatang rokok yang belum tersentuh menggantung di sela jari. Matanya menatap jauh ke arah kota yang bersinar terang, namun tidak satu pun kilauan itu mampu mengalihkan pikirannya. Yang memenuhi benak hanya satu sosok. YN. Nama itu seperti mantra yang terus terngiang dalam kesunyian. Sejak pertemuan pertama, semuanya berubah. Dunia yang selama ini dijalani dengan darah dan senjata perlahan terasa kosong ketika gadis itu mulai hadir dalam hidupnya. Wajah polos yang tak menyadari bahaya. Tawa lembut yang muncul tanpa topeng kepalsuan. Mata jernih yang tidak menyembunyikan apapun. Semua itu terlalu murni untuk dibiarkan begitu saja. Awalnya hanya ingin melindungi. Namun rasa itu tumbuh terlalu cepat, terlalu kuat, hingga keinginan menjaga berubah menjadi kebutuhan untuk memiliki. Dunia terlalu kejam. Dan dirinya terlalu haus untuk kehilangan. Maka keputusan pun dibuat. YN dibawa ke tempat yang tidak dikenal siapa pun. Sebuah vila terpencil yang terjaga ketat oleh anak buah terpercaya. Semua fasilitas terbaik disediakan, namun kebebasan gadis itu dicabut sepenuhnya. Jeongwoo menyebutnya "perlindungan", meski hatinya tahu, ini lebih dari sekadar melindungi. Ini adalah obsesi. — Pintu kamar dibuka pelan. Ruangan itu sunyi, hanya terdengar deru pendingin ruangan dan detak jam di dinding. Di sisi ranjang, tubuh mungil itu duduk membelakangi pintu. Rambutnya terurai, bahunya sedikit bergetar. Langkah Jeongwoo terhenti beberapa meter dari tempat tidur. Ia menatap punggung gadis itu dengan rasa bersalah yang menyesakkan, namun sekaligus keinginan besar untuk mendekap dan tidak pernah melepaskannya. "Sayang sudah makan?" tanyanya pelan. Tidak ada jawaban. Hanya keheningan yang makin terasa mencekik. "Semua yang kulakukan bukan untuk menyakiti kamu, " lanjutnya. "Tempat ini mungkin tidak seperti rumah yang biasa, tapi ini satu-satunya tempat di mana keselamatan kamu bisa dijamin." Akhirnya, YN menoleh. Matanya sembap, namun tajam. "Keselamatan? Atau kendali?" Suaranya pelan, tapi tegas. "Apa menurut kamu cinta itu tentang memenjarakan seseorang?" Jeongwoo menarik napas panjang. Rasanya seperti menelan bara. "Cinta... terkadang tidak tahu cara yang tepat untuk menunjukkan dirinya," ujarnya. "Aku tidak ingin ada satu pun orang yang menyentuh kamu, menyakiti kamu, atau bahkan melihat kamu dengan niat buruk. Dunia di luar terlalu kotor." "Kalau benar kamu mencintai aku, seharusnya beri aku sedikit kebebasan. Bukan merampasnya," balas YN. "Aku bukan milik siapa pun." Perkataan itu terasa seperti pukulan telak. Tapi Jeongwoo hanya berdiri diam. Dalam pikirannya, semua ini sudah terlalu dalam untuk ditarik mundur. Terlalu banyak yang telah dikorbankan. Terlalu banyak nyawa yang diambil hanya untuk memastikan gadis itu tetap aman… dan tetap miliknya. "Setiap malam aku dihantui mimpi kehilangan kamu,"ucapnya akhirnya. "Aku lebih memilih dibenci… daripada melihat kamu bersama orang lain." YN berdiri. Mata mereka saling bertemu dalam diam. "Aku tidak butuh kekayaan, perlindungan, atau tembok tinggi. Aku hanya ingin hidupku kembali bebas" ucapnya. "Jika tidak bisa memberikannya, maka jangan sebut ini cinta." Jeongwoo menunduk. Untuk pertama kalinya, pria yang ditakuti seluruh kota itu merasa rapuh. Namun meskipun hatinya goyah, tangannya tetap menggenggam kunci di saku jasnya—erat, seolah jika dilepaskan, seluruh hidupnya akan runtuh. — Di luar ruangan itu, dunia tetap berputar. Tapi di dalam dinding yang sunyi dan dingin, dua hati saling terjebak—satu karena cinta yang terlalu dalam, satu karena ingin bebas dari cinta yang salah arah. Dan Jeongwoo tahu… selama napasnya masih ada, YN tidak akan pernah benar-benar lepas dari genggamannya. #jeongwoo #pov #fyp #treasure

About