Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@franksanchezrios24: 💚
fr@nchez
Open In TikTok:
Region: PE
Thursday 22 February 2024 02:28:20 GMT
234
21
0
0
Music
Download
No Watermark .mp4 (
1.95MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
1.95MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @franksanchezrios24, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
Pov: Satu sekolah tahu kamu dan Jay berpacaran. Bahkan mungkin satu dunia tahu. Tapi bukan karena kalian suka pamer atau berlebihan di depan umum. Kalian bukan tipe pasangan yang peluk-pelukan di lorong sekolah atau saling suap makanan di kantin. Gaya pacaran kalian… beda. Di sekolah, kalian terlihat seperti dua teman yang sekadar saling kenal. Jarak kalian cukup jauh, bahkan kadang nggak terlihat ngobrol sama sekali. Jay sibuk dengan band-nya, latihan setiap sore. Kamu sibuk membantu Bu Rika, guru Bahasa yang sering kehabisan tenaga menghadapi tumpukan kertas ulangan dan jadwal mengajar padat. Tapi semua orang tahu: kamu milik Jay. Dan Jay milik kamu. Ada hal-hal yang tidak perlu dijelaskan. Karena caranya Jay menatap kamu dari jauh itu sudah cukup bilang ke dunia: "Dia punya gue." Hari itu mendung, hawa sekolah terasa aneh sejak pagi. Jam istirahat baru saja berakhir saat keributan mulai terdengar dari arah gerbang. Terjadi begitu cepat. Sekelompok siswa dari sekolah lain menyerbu. Bukan sekadar tawuran biasa—ini brutal. Ada oknum-oknum dewasa yang terlihat seperti sengaja menyulut kekacauan. Suara jeritan, pecahan kaca, dan... tembakan. Guru-guru sibuk mengamankan siswa. Beberapa kelas berhasil dikunci. Kamu yang saat itu sedang membantu Bu Rika membawa kertas ulangan ke ruang guru, buru-buru lari ke toilet. Naluri pertamamu: sembunyi. Kamu masuk ke bilik paling ujung. Mengunci pintu. Menahan napas. Lututmu gemetar. Tangisanmu keluar tanpa kamu sadari. "Ya Tuhan..." bisikmu, mencoba tetap diam, mencoba agar siapa pun di luar sana tidak tahu kamu ada di situ. Kacau. Suara di luar makin gila. Jeritan siswa, suara kursi dibanting, kaca pecah… semua bercampur jadi satu. Beberapa menit kamu hanya bisa menangis diam-diam di sana. Menyebut nama Jay dalam hati. Bertanya-tanya dia di mana. Bertanya-tanya apa dia baik-baik saja. Lalu… langkah kaki. Berat. Tergesa-gesa. Suara napas orang. Bukan satu. Lebih dari dua. Kamu membungkam dirimu. Menahan isak. Tapi suara langkah itu berhenti tepat di depan pintu toilet. BRAAAK! Pintu dibuka paksa. “Kita nemu satu!” suara asing terdengar. Suara yang tidak pernah kamu dengar sebelumnya. Suara siswa dari luar. Senyum mereka dingin. Tatapan mereka liar. “Sendirian, ya? Lucu juga,” kata salah satu dari mereka, menarik kerah seragammu. “Kita ajak main sebentar, yuk.” Kamu langsung mundur sampai tubuhmu menempel di dinding. Kamu menjerit, meronta, tapi tenaga mereka jauh lebih kuat. Mereka menyeretmu keluar. Tubuhmu dihempaskan begitu saja ke lantai koridor yang penuh pecahan kaca dan debu. Lututmu luka. Tangisanmu pecah. “Kita bawa aja yuk, seru nih.” “Jangan ganggu aku… tolong…” suaramu kecil, nyaris tak terdengar. Tapi mereka tertawa. Menikmati ketakutanmu. Kamu menutup wajah, tubuhmu gemetar hebat, sampai suara berat dan tajam terdengar dari belakang mereka. “LEPASIN DIA.” Kamu membuka mata perlahan. Suara itu… kamu kenal. "Jay..." Dia berdiri di ujung koridor. Wajahnya gelap. Matanya merah, tapi bukan karena menangis. Karena murka. Tangannya terkepal. Nafasnya tidak beraturan. Jay melangkah cepat. Kamu melihat dia mendekatimu terlebih dulu, berlutut, menyentuh pipimu dengan lembut. “Sayang, lihat aku.” Kamu menggigit bibirmu, masih menangis. Tapi kamu menatapnya. “Sayang… aku di sini, ya. Kamu aman sekarang.” Suaramu gemetar, “Jay… mereka…” Dia menyeka air matamu dengan ibu jarinya. “Ssshh… tenang. Tapi aku butuh kamu kuat sebentar. Kasih aku waktu, ya?” Kamu mengangguk pelan. Jay berdiri. Berbalik menghadap mereka. “Gue kasih peringatan terakhir,” katanya pelan. “Denger baik-baik,” katanya pelan. Tapi dingin. Dan dalam. “Jangan pernah… SEKALI PUN... sentuh dia.” Yang lain tertawa mengejek. "Siapa lo? Pacarnya? Cih, gaya lo." Jay mendengus. "Lo semua pikir ini lucu?” Dia membuka jaketnya, melempar ke lantai. Dan tanpa aba-aba, Jay menerjang mereka seperti kesetanan. ( Lanjut di komentar ) #pov #enhypen #jay #foryoupage #fyp #fypage #foryou
Shana🗿 #shanputha #rap #wadan #srilanka #sinhala #tiktok #fyp #trending #new #foryou #viral
🇸🇻🇸🇻🇸🇻 #houstontexas #salvadoreño #elsalvador #fyp #parati
😂😂😂😂 #tiktok #fyp #parati #humor
About
Robot
Legal
Privacy Policy