@noa.shalem2: חולים על חפלות #שלםאימפריה

N.S👄
N.S👄
Open In TikTok:
Region: IL
Monday 29 April 2024 01:16:09 GMT
126482
12009
185
401

Music

Download

Comments

laron_mizrahi
Laron_mizrahi :
חתן ממשפחה כזאת אמן
2024-04-30 13:23:42
323
noyaa_5
noya_💋 :
רק אצלי משעממים
2024-04-29 09:10:57
450
hila12_
hilashalem :
המפשחהההה הכי זורמתתתת❤️❤️
2024-04-29 14:31:12
0
romiii_shalem
Romina :
אין עלינו
2024-04-29 06:07:25
0
sara.ayallew
sara.ayallew :
איך מתקבלים למשפחה?
2024-04-29 10:00:52
193
nooaaa__098765
Noa :
אלופים איזה כיף שיש משפחה גדולה 💪🥳
2024-04-29 10:40:00
71
mordrori2
mordrori2 :
ממש נאמנות
2024-04-29 08:35:33
7
moria_drori4
מוריה :
האהובים עליי
2025-08-17 02:53:45
0
yonatan_shefker.10
שפקריניו❤️ :
איזה משפחה קטלנית באמא 😂
2024-04-29 12:15:15
8
reybarbiegirl
Rey_barbiegirl :
חחחח המשפחה מסתכמת בי ובאמא שלי.. איך אתם משפחות גדולות? 😂 זה נראה ממש כיףףף
2024-04-30 22:42:32
0
hanicohensaadon
hanicohensaadon :
מהממים עד 120 שתחגגו ככה
2024-05-02 08:26:27
0
odel.lugasi
Odel lugasi🤍 :
מלון אגמים😍
2024-06-20 07:26:11
0
hodayadirbov_1
אילנה דוידוב :
חתן ממשפחה כזאת
2024-05-01 02:11:53
0
talyaelyaa
talyaelya :
וואי הכי כיף
2024-05-01 12:38:56
0
usertp04qtuauu
סתם :
😍😍😍איזה כיף
2024-07-18 20:52:02
0
alin_roif
_ALINROIF_ :
הסרטון הראשון זה ממלון אגמים באילת נכון?
2024-07-13 11:01:03
0
noam_dadon_10
🖤💛Noam _dadon_10💙❤️ :
לא ביקשתי הרבה רק משפחה כמו שלך ושמחת חיים כמו שלכם
2024-12-03 17:29:31
0
lielkalman1
liel kalman1🤍 :
חחחחחחחחחחחחחחחח ה׳ ישמור אתכם לנצח
2024-05-09 23:53:02
8
hila_moyal1
🤍 :
החלום שליי
2024-05-04 07:16:08
1
ilay.buganim
ILAY🖤 :
רק אצלי כולם מבוגרים צריכים חלקי חילוף
2024-07-18 23:13:04
0
user6170369817961
נטלי זרקון :
חמסה חמסה איזה משפחה! שתמיד תהיו בחםלות ובשמחה אמן! 🥰🥰🥰🥰
2024-07-15 11:06:55
0
moranrotblat6
מורן רוטבלט-מאמנת NLP לשמחה✨ :
שתמיד תחגגו! אשריכם❤️🙏
2024-04-30 20:14:53
1
talya..zinati
talya..zinati :
איך מתקבלים למשפחה?
2024-05-02 11:45:52
0
shahar_perez1
Shaharperez1 :
אין משפחה כזאת לא מחליפה אף אחד❤️❤️❤️
2024-04-29 15:58:17
0
To see more videos from user @noa.shalem2, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#pov : [2] Namun sebelum kamu selesai bicara, Jake menarik tanganmu kasar, menyeretmu ke arah mobil hitam yang terparkir di tepi jalan. Kamu menjerit pelan, mencoba melepaskan diri. “Jake, lepaskan! Aku tidak mau ikut denganmu!” Kamu berusaha menendang kakinya, tapi Jake menangkis dengan cepat. “Diam, Yn. Kau sudah membuatku kehilangan kesabaran.” Nada suaranya rendah, hampir seperti ancaman, dan kamu bisa melihat kilatan emosi di matanya. Kamu terus memberontak. “Jake, tolong! Aku tidak mau kembali padamu! Itu sudah berlalu!” Jake berhenti sejenak, menatapmu dalam. “Kau berhutang padaku… bukan hanya uang, tapi juga dirimu.” Tubuhmu bergetar. Kamu tahu Jake dulu mencintaimu, tapi kini cinta itu berubah menjadi sesuatu yang lain—obsesi. Kamu menggigit bibirmu keras-keras, air mata hampir jatuh, namun kamu menahannya. Dalam hati kamu bertekad, kamu tak akan membiarkan siapapun lagi mengikatmu. Tidak orang tuamu, tidak Jake, tidak siapa pun. Kamu menendang keras lutut Jake, membuat pria itu terhuyung mundur dengan erangan pelan. Kesempatan sekecil itu cukup untukmu berlari sekencang yang kamu bisa. Nafasmu memburu, jantung berdegup tak karuan. Di belakangmu terdengar teriakan Jake, tapi langkah kakimu tak berhenti.  Kamu menyeberang jalan, hampir terserempet mobil, tapi kamu tidak peduli. Angin malam menusuk kulit, tubuhmu gemetar antara panik dan adrenalin. Begitu berhasil bersembunyi di antara gedung parkir yang sepi, kamu menatap ponselmu, GPS masih menyala. Kamu memesan taksi online dan berdoa dalam hati agar Jake tidak sempat menemukanmu. Dua jam kemudian, kamu sampai di apartemen kecil yang sudah kamu sewa sejak di pesawat. Lokasinya di lantai empat sebuah gedung tua di pusat Brisbane. Bukan tempat mewah, tapi cukup untuk bersembunyi dari masa lalu. Kamu menjatuhkan tubuh ke kasur empuk dan menarik napas panjang. “Akhirnya…” gumammu lirih. Pikirmu, Jake pasti sudah menyerah. Dia tidak mungkin tahu di mana kamu tinggal. Tidak mungkin. Hari-hari berikutnya kamu mulai menata hidup baru. Kamu mencari pekerjaan paruh waktu di sebuah kafe kecil dekat South Bank, menikmati suasana santai kota, dan mulai beradaptasi dengan ritme kehidupan yang jauh dari tekanan keluarga. Suatu sore, kamu bertemu Mira, gadis lokal yang ceria dengan rambut pirang bergelombang dan tawa khas yang menular.  Kalian cepat akrab. Mira sering menjemputmu sepulang kerja, membawamu berjalan-jalan ke tepi sungai atau menonton konser kecil di taman. Kamu akhirnya merasa hidup. Malam-malam diisi dengan tawa, kebebasan, dan rasa damai yang selama ini kamu cari. ______ Sampai malam itu tiba. Mira mengajakmu ke sebuah bar di Fortitude Valley, tempat paling ramai di Brisbane untuk berpesta. Musik berdentum dari setiap sisi, lampu neon menari-nari di udara, dan aroma alkohol bercampur dengan parfum orang-orang yang menari di lantai dansa. “Kau butuh bersenang-senang, babe! Lupakan semua masalah!” seru Mira sambil menyerahkan segelas cocktail padamu. Kamu tertawa, meneguknya perlahan. Satu gelas berubah jadi dua, lalu tiga. Sampai akhirnya kepalamu mulai ringan dan langkahmu terasa goyah. “Kau mabuk.” tawa Mira. “Ayo, kita pulang.” Dia memapahmu keluar dari bar, melewati jalan yang kini mulai sepi. Lampu-lampu jalan menyinari langkah kalian berdua.  Kamu tertawa kecil tanpa arah, matamu setengah tertutup. “Mira… aku baik-baik saja. Aku bisa jalan sendiri…” “Tentu saja bisa, tapi aku nggak mau kamu jatuh di tengah jalan, sayang,” jawab Mira ringan, menahan tubuhmu agar tidak oleng. Tapi saat kalian berhenti di persimpangan kecil, seseorang muncul dari bayangan jalan.  Jake. Rambutnya sedikit acak, kemeja hitamnya dibuka dua kancing atasnya, memperlihatkan leher jenjang dan tatapan tajam.  “Malam, Mira.” suaranya tenang tapi dingin.  Mira tampak bingung. “Siapa kamu?” Jake tersenyum kecil. “Aku kekasihnya.” katanya datar, menunjuk ke arahmu yang nyaris tidak bisa berdiri. “Dia terlalu banyak minum, jadi biar aku yang bawa pulang.” #jake #fyp #enhypen #xyzbca
#pov : [2] Namun sebelum kamu selesai bicara, Jake menarik tanganmu kasar, menyeretmu ke arah mobil hitam yang terparkir di tepi jalan. Kamu menjerit pelan, mencoba melepaskan diri. “Jake, lepaskan! Aku tidak mau ikut denganmu!” Kamu berusaha menendang kakinya, tapi Jake menangkis dengan cepat. “Diam, Yn. Kau sudah membuatku kehilangan kesabaran.” Nada suaranya rendah, hampir seperti ancaman, dan kamu bisa melihat kilatan emosi di matanya. Kamu terus memberontak. “Jake, tolong! Aku tidak mau kembali padamu! Itu sudah berlalu!” Jake berhenti sejenak, menatapmu dalam. “Kau berhutang padaku… bukan hanya uang, tapi juga dirimu.” Tubuhmu bergetar. Kamu tahu Jake dulu mencintaimu, tapi kini cinta itu berubah menjadi sesuatu yang lain—obsesi. Kamu menggigit bibirmu keras-keras, air mata hampir jatuh, namun kamu menahannya. Dalam hati kamu bertekad, kamu tak akan membiarkan siapapun lagi mengikatmu. Tidak orang tuamu, tidak Jake, tidak siapa pun. Kamu menendang keras lutut Jake, membuat pria itu terhuyung mundur dengan erangan pelan. Kesempatan sekecil itu cukup untukmu berlari sekencang yang kamu bisa. Nafasmu memburu, jantung berdegup tak karuan. Di belakangmu terdengar teriakan Jake, tapi langkah kakimu tak berhenti. Kamu menyeberang jalan, hampir terserempet mobil, tapi kamu tidak peduli. Angin malam menusuk kulit, tubuhmu gemetar antara panik dan adrenalin. Begitu berhasil bersembunyi di antara gedung parkir yang sepi, kamu menatap ponselmu, GPS masih menyala. Kamu memesan taksi online dan berdoa dalam hati agar Jake tidak sempat menemukanmu. Dua jam kemudian, kamu sampai di apartemen kecil yang sudah kamu sewa sejak di pesawat. Lokasinya di lantai empat sebuah gedung tua di pusat Brisbane. Bukan tempat mewah, tapi cukup untuk bersembunyi dari masa lalu. Kamu menjatuhkan tubuh ke kasur empuk dan menarik napas panjang. “Akhirnya…” gumammu lirih. Pikirmu, Jake pasti sudah menyerah. Dia tidak mungkin tahu di mana kamu tinggal. Tidak mungkin. Hari-hari berikutnya kamu mulai menata hidup baru. Kamu mencari pekerjaan paruh waktu di sebuah kafe kecil dekat South Bank, menikmati suasana santai kota, dan mulai beradaptasi dengan ritme kehidupan yang jauh dari tekanan keluarga. Suatu sore, kamu bertemu Mira, gadis lokal yang ceria dengan rambut pirang bergelombang dan tawa khas yang menular. Kalian cepat akrab. Mira sering menjemputmu sepulang kerja, membawamu berjalan-jalan ke tepi sungai atau menonton konser kecil di taman. Kamu akhirnya merasa hidup. Malam-malam diisi dengan tawa, kebebasan, dan rasa damai yang selama ini kamu cari. ______ Sampai malam itu tiba. Mira mengajakmu ke sebuah bar di Fortitude Valley, tempat paling ramai di Brisbane untuk berpesta. Musik berdentum dari setiap sisi, lampu neon menari-nari di udara, dan aroma alkohol bercampur dengan parfum orang-orang yang menari di lantai dansa. “Kau butuh bersenang-senang, babe! Lupakan semua masalah!” seru Mira sambil menyerahkan segelas cocktail padamu. Kamu tertawa, meneguknya perlahan. Satu gelas berubah jadi dua, lalu tiga. Sampai akhirnya kepalamu mulai ringan dan langkahmu terasa goyah. “Kau mabuk.” tawa Mira. “Ayo, kita pulang.” Dia memapahmu keluar dari bar, melewati jalan yang kini mulai sepi. Lampu-lampu jalan menyinari langkah kalian berdua. Kamu tertawa kecil tanpa arah, matamu setengah tertutup. “Mira… aku baik-baik saja. Aku bisa jalan sendiri…” “Tentu saja bisa, tapi aku nggak mau kamu jatuh di tengah jalan, sayang,” jawab Mira ringan, menahan tubuhmu agar tidak oleng. Tapi saat kalian berhenti di persimpangan kecil, seseorang muncul dari bayangan jalan. Jake. Rambutnya sedikit acak, kemeja hitamnya dibuka dua kancing atasnya, memperlihatkan leher jenjang dan tatapan tajam. “Malam, Mira.” suaranya tenang tapi dingin. Mira tampak bingung. “Siapa kamu?” Jake tersenyum kecil. “Aku kekasihnya.” katanya datar, menunjuk ke arahmu yang nyaris tidak bisa berdiri. “Dia terlalu banyak minum, jadi biar aku yang bawa pulang.” #jake #fyp #enhypen #xyzbca

About