@wiktoriastefaniaa: Trying out the @makeupbymario MoistureGlow Plumping Lip Serums👄✨ They’re not too spicy, only give you a slight tingle but they’re soo buttery and soft on the lips! #makeupbymario #moistureglowplumpinglipserum #moistureglow #plumpinglipserum #plumpinglipgloss

wiktoriastefaniaa
wiktoriastefaniaa
Open In TikTok:
Region: GB
Friday 03 May 2024 11:32:59 GMT
43167
537
6
81

Music

Download

Comments

skinandvic
Vic :
oh they are gorgeous 😍
2024-05-03 13:03:09
2
btltkl21
Btl :
@Ess 🌸 ze zijn allemaal mooi man😍
2025-03-23 22:01:30
0
isabella.sofiax
Isabellasofia:) :
Where did you get them from!! Xx
2024-05-13 20:39:19
1
skinglowbyashlin
Ashlin :
Gorgeous 🤩
2024-05-03 22:14:16
1
emilienicolefitness
Em |fitness, food & lifestyle :
Love them!!
2024-05-03 22:22:33
0
To see more videos from user @wiktoriastefaniaa, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Dodo (Raphus cucullatus) adalah burung yang tak dapat terbang yang sudah punah. Burung ini pernah hidup di pulau Mauritius, yang terletak di Madagascar, Samudra Hindia. Kerabat burung ini yang paling dekat adalah Rodrigues solitaire, yang juga sudah punah. Kerabat terdekat burung ini yang masih lestari adalah merpati nicobar.Burung ini memiliki bulu yang berwarna keabu-abuan, pemakan buah-buahan, dan juga bersarang di tanah. Akan tetapi, burung dodo punah di antara pertengahan sampai akhir abad ke-17 akibat aktivitas yang dilakukan manusia. Karena kepunahannya, dodo sering dijadikan arketipe-arketipe. Dodo adalah burung yang tidak takut pada manusia, dan ditambah ketidakmampuannya untuk terbang, membuatnya menjadi mangsa yang mudah ditangkap. Orang yang mendarat di Mauritius memakan burung ini. Namun, banyak jurnal melaporkan rasa dodo tidak enak dan dagingnya yang keras, sementara spesies lokal lainnya seperti burung mandar merah enak rasanya. Umumnya dipercaya bahwa pelaut Melayu menghargai burung ini dan membunuhnya hanya untuk menggunakannya sebagai hiasan kepala dalam upacara keagamaan. Manusia pertama yang mendatangi Mauritius membawa binatang baru, seperti anjing, babi, kucing, tikus, dan kera pemakan kepiting yang menghancurkan sarang dodo, sementara manusia menghancurkan hutan tempat dodo tinggal. Kini, dampak dari binatang-binatang itu—terutama babi dan kera—pada kepunahan dodo dianggap lebih berpengaruh dibanding pengaruh dari perburuan. Ekspedisi tahun 2005 menemukan banyak binatang yang mati akibat banjir. Kematian massal demikian makin menyulitkan bagi spesies yang sudah terancam punah. Walaupun banyak laporan tentang pembunuhan massal dodo untuk bekal makanan dalam kapal, penemuan arkeologis sampai sekarang kurang mendapatkan bukti dari adanya manusia yang memangsa burung ini. Tulang belulang dari setidaknya dua dodo ditemukan dalam gua di Baie du Cap yang digunakan sebagai tempat berlindung buronan budak dan narapidana pada abad ke-17, tetapi karena tempat itu terisolasi di ketinggian, daerah itu sukar dicapai oleh dodo. Ada kontroversi seputar waktu kepunahan dodo. Roberts dan Solow menyatakan bahwa
Dodo (Raphus cucullatus) adalah burung yang tak dapat terbang yang sudah punah. Burung ini pernah hidup di pulau Mauritius, yang terletak di Madagascar, Samudra Hindia. Kerabat burung ini yang paling dekat adalah Rodrigues solitaire, yang juga sudah punah. Kerabat terdekat burung ini yang masih lestari adalah merpati nicobar.Burung ini memiliki bulu yang berwarna keabu-abuan, pemakan buah-buahan, dan juga bersarang di tanah. Akan tetapi, burung dodo punah di antara pertengahan sampai akhir abad ke-17 akibat aktivitas yang dilakukan manusia. Karena kepunahannya, dodo sering dijadikan arketipe-arketipe. Dodo adalah burung yang tidak takut pada manusia, dan ditambah ketidakmampuannya untuk terbang, membuatnya menjadi mangsa yang mudah ditangkap. Orang yang mendarat di Mauritius memakan burung ini. Namun, banyak jurnal melaporkan rasa dodo tidak enak dan dagingnya yang keras, sementara spesies lokal lainnya seperti burung mandar merah enak rasanya. Umumnya dipercaya bahwa pelaut Melayu menghargai burung ini dan membunuhnya hanya untuk menggunakannya sebagai hiasan kepala dalam upacara keagamaan. Manusia pertama yang mendatangi Mauritius membawa binatang baru, seperti anjing, babi, kucing, tikus, dan kera pemakan kepiting yang menghancurkan sarang dodo, sementara manusia menghancurkan hutan tempat dodo tinggal. Kini, dampak dari binatang-binatang itu—terutama babi dan kera—pada kepunahan dodo dianggap lebih berpengaruh dibanding pengaruh dari perburuan. Ekspedisi tahun 2005 menemukan banyak binatang yang mati akibat banjir. Kematian massal demikian makin menyulitkan bagi spesies yang sudah terancam punah. Walaupun banyak laporan tentang pembunuhan massal dodo untuk bekal makanan dalam kapal, penemuan arkeologis sampai sekarang kurang mendapatkan bukti dari adanya manusia yang memangsa burung ini. Tulang belulang dari setidaknya dua dodo ditemukan dalam gua di Baie du Cap yang digunakan sebagai tempat berlindung buronan budak dan narapidana pada abad ke-17, tetapi karena tempat itu terisolasi di ketinggian, daerah itu sukar dicapai oleh dodo. Ada kontroversi seputar waktu kepunahan dodo. Roberts dan Solow menyatakan bahwa "kepunahan Dodo adalah saat terlihat terakhir tahun 1662, seperti dilaporkan oleh pelaut Volkert Evertsz" (Evertszoon), tetapi banyak sumber lainnya menduga hal itu terjadi pada tahun 1681. Roberts dan Solow menunjukkan bahwa karena dodo terlihat terakhir sebelum 1662 adalah pada tahun 1638, dodo kemungkinan sudah sangat jarang pada tahun 1660-an.Analisis statistik tentang catatan perburuan Issac Johannes Lamotius memberikan perkiraan baru tahun 1693, dengan tingkat kepercayaan 95% dari 1688 sampai 1715. Mempertimbangkan bukti-bukti lain seperti laporan pelancong dan tidak adanya laporan yang baik setelah 1689, sepertinya Dodo punah sebelum tahun 1700; sehingga, Dodo terakhir mati hanya satu abad lebih sedikit setelah penemuan spesies itu tahun 1581. Semula hanya sedikit yang memperhatikan burung yang punah ini. Pada awal abad ke-19, burung ini dianggap sebagai makhluk yang aneh dan banyak yang menganggapnya hanya mitos. Dengan penemuan serangkaian tulang dodo di Mare aux Songes dan laporan yang dibuat oleh George Clark mulai tahun 1865, minat terhadap burung ini mulai bertambah. Dalam tahun yang sama dengan dimulainya publikasi laporan Clarke, burung yang baru punah ini dijadikan salah satu karakter dalam ceritera Alice's Adventures in Wonderland hasil karya Lewis Carroll yang dipublikasikan tahun 1865. Dengan populernya buku tersebut, dodo jadi banyak diketahui dan mudah dikenali sebagai ikon dari kepunahan.#fypシ゚viral #gofhistory #punah #burungpurba #burungdodo#Raphuscucullatus

About