@edennimni4: כל הגברים אותו הדבר 🫠 #פוריו #foryou #viral

עדן נמני
עדן נמני
Open In TikTok:
Region: IL
Saturday 29 June 2024 16:51:32 GMT
11222
696
13
37

Music

Download

Comments

user572401207231
user572401207231 :
אחת היפות בטיק טוק
2024-06-29 16:57:44
0
jeffylube77
Jeffylube77 :
❤️
2024-07-10 08:28:52
0
dave6689
DTM66 🇺🇸🇺🇸🇺🇸🇺🇸🇺🇸🇺🇸 :
❤️❤️❤️
2024-06-30 21:09:02
0
tonyguimaraes1996
Tony Guimarães :
❤️💋
2024-06-29 18:54:26
1
x0333y
原力 The Force🧜🏻‍♀️ :
❤️
2024-07-02 20:57:58
0
user8387479886623
בשם השם נעשה ונצליח :
❤️❤️❤️
2024-06-30 22:54:04
0
stopdvandchildabuse
Hanumantatsat :
Bags
2024-07-08 23:50:17
0
mrgenaphgoc
MrGenie896 :
You’re a beauty 🥰
2024-07-04 15:43:16
0
arcaneaxiomatic
arcaneaxiomatic :
Huge!!!!
2024-07-04 05:21:24
0
mikelee24136
mikelee2413 :
you deserve better
2024-06-29 19:02:49
0
leroy_matalon
Leroy mata :
שאלה: האם יש בלונים בסירטון?? ואם כן כמה
2024-06-29 16:56:44
0
To see more videos from user @edennimni4, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Batu patok gajah atau batu miring yang berada di kompleks Pendopo Agung, Dusun Nglinguk, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, dipercaya menyimpan kisah yang hingga kini masih misteri. Konon, batu miring berbentuk segi enam tersebut ditancapkan oleh Patih Gajah Mada, setelah mengucapkan Sumpah Palapa. Berdasarkan legenda, Mahapatih Gajah Mada sengaja menacapkan batu yang miring itu untuk menunjukkan kesaktiannya di depan para pembesar Majapahit. Batu miring itu juga disebut-sebut tidak berpangkal. Karenanya, segala upaya untuk mencabut atau memindahkan batu miring itu, selalu tidak berhasil. Bahkan, menggunakan alat berat sekalipun. Batu patok gajah atau batu miring itu, berada di kawasan kompleks Pendopo Agung, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Ada juga yang meyakini, jika batu patok itu tembus ke area kolam Segaran, yang jaraknya sekitar 400 meter, sebelah utara Pendopo Agung. Prediksi sekaligus keyakinan itu, karena batu patok itu miringnya mengarah ke kolam Segaran jika ditarik garis lurus. Kondisi batu yang miring 45 derajat ini, sangat terawat hingga saat ini. Tempat ini, juga menjadi lokasi ritual sejumlah pengunjung. Karena di area ini, terdapat cok bakal dan sisa-sia pembakaran dupa. Lokasi batu patok ini juga konon merupakan tempat Mahapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Dalam keterangan yang ada di area lokasi disebutkan, batu miring berbentuk segi enam tersebut pertama kali ditampakkan kembali saat ekskavasi pada tahun 1927 oleh Ir Henri Maclaine Pont, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Kemudian, pada tahun  1976 hingga 1980 dilakukan penelitian atas batu miring tersebut. Pada tahun 1982 dilakukan penelitian kembali. Dan pada tahun 1993, batu patok gajah atau batu miring teregistrasi sebagai situs cagar budaya. Tercatat, batu patok tersebut merupakan batu adesit. Sepanjang 134 sentimeter dan tinggi 81 sentimeter dari permukaan tanah. Sedangkan garis tengah 37 sentimeter. Dalam tulisan itu juga disebutkan, jika batu miring tersebut merupakan tempat untuk mengikat gajah warna putih. Sebab itu, batu itu dinamakan batu patok gajah. Gajah warna putih yang dimaksud, bukanlah gajah yang ditunggangi orang sembarang di masa kerajaan Majapahit kala itu. Melainkan, tunggangan Ratu Tribuana Tungga Dewi yang merupakan hadiah dari kerajaan Champa, kerajaan yang sekarang di wilayah Vietnam. Kerajaan Champa sendiri kemudian menjadi kerajaan taklukan Majapahit, saat masa Mahapatih Gajah Mada. #patokgajah #pendopoagung #pendopoagungtrowulan #trowulan #trowulanmojokerto #mojokerto ##mojokertojalanjalan #jawatimur #indonesia #indonesia🇮🇩 #nusantara #majapahit #majapahitempire #sejarah #sejarahindonesia #sejarahmajapahit
Batu patok gajah atau batu miring yang berada di kompleks Pendopo Agung, Dusun Nglinguk, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, dipercaya menyimpan kisah yang hingga kini masih misteri. Konon, batu miring berbentuk segi enam tersebut ditancapkan oleh Patih Gajah Mada, setelah mengucapkan Sumpah Palapa. Berdasarkan legenda, Mahapatih Gajah Mada sengaja menacapkan batu yang miring itu untuk menunjukkan kesaktiannya di depan para pembesar Majapahit. Batu miring itu juga disebut-sebut tidak berpangkal. Karenanya, segala upaya untuk mencabut atau memindahkan batu miring itu, selalu tidak berhasil. Bahkan, menggunakan alat berat sekalipun. Batu patok gajah atau batu miring itu, berada di kawasan kompleks Pendopo Agung, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Ada juga yang meyakini, jika batu patok itu tembus ke area kolam Segaran, yang jaraknya sekitar 400 meter, sebelah utara Pendopo Agung. Prediksi sekaligus keyakinan itu, karena batu patok itu miringnya mengarah ke kolam Segaran jika ditarik garis lurus. Kondisi batu yang miring 45 derajat ini, sangat terawat hingga saat ini. Tempat ini, juga menjadi lokasi ritual sejumlah pengunjung. Karena di area ini, terdapat cok bakal dan sisa-sia pembakaran dupa. Lokasi batu patok ini juga konon merupakan tempat Mahapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Dalam keterangan yang ada di area lokasi disebutkan, batu miring berbentuk segi enam tersebut pertama kali ditampakkan kembali saat ekskavasi pada tahun 1927 oleh Ir Henri Maclaine Pont, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Kemudian, pada tahun  1976 hingga 1980 dilakukan penelitian atas batu miring tersebut. Pada tahun 1982 dilakukan penelitian kembali. Dan pada tahun 1993, batu patok gajah atau batu miring teregistrasi sebagai situs cagar budaya. Tercatat, batu patok tersebut merupakan batu adesit. Sepanjang 134 sentimeter dan tinggi 81 sentimeter dari permukaan tanah. Sedangkan garis tengah 37 sentimeter. Dalam tulisan itu juga disebutkan, jika batu miring tersebut merupakan tempat untuk mengikat gajah warna putih. Sebab itu, batu itu dinamakan batu patok gajah. Gajah warna putih yang dimaksud, bukanlah gajah yang ditunggangi orang sembarang di masa kerajaan Majapahit kala itu. Melainkan, tunggangan Ratu Tribuana Tungga Dewi yang merupakan hadiah dari kerajaan Champa, kerajaan yang sekarang di wilayah Vietnam. Kerajaan Champa sendiri kemudian menjadi kerajaan taklukan Majapahit, saat masa Mahapatih Gajah Mada. #patokgajah #pendopoagung #pendopoagungtrowulan #trowulan #trowulanmojokerto #mojokerto ##mojokertojalanjalan #jawatimur #indonesia #indonesia🇮🇩 #nusantara #majapahit #majapahitempire #sejarah #sejarahindonesia #sejarahmajapahit

About