@valvilera:

Vale

Open In TikTok:

Region: ES

Wednesday 04 September 2024 18:56:29 GMT

1670

247

0

6

Music

Download

No Watermark .mp4 (1.67MB) No Watermark(HD) .mp4 (1.52MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

There are no more comments for this video.

To see more videos from user @valvilera, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Nhẹ nhàng vậy thôi ♥️#Mie #filler #tiemmoi

Nhẹ nhàng vậy thôi ♥️#Mie #filler #tiemmoi

#ดูหนัง #ดูหนังออนไลน์ #หนังดีบอกต่อ #หนังมันๆสนุกๆ #หนังมันส์ๆที่ต้องดู #หนังดี #ดูหนังกันนนนน #ดูหนังกัน #ดูให้จบนะ #ดูให้จบ

#ดูหนัง #ดูหนังออนไลน์ #หนังดีบอกต่อ #หนังมันๆสนุกๆ #หนังมันส์ๆที่ต้องดู #หนังดี #ดูหนังกันนนนน #ดูหนังกัน #ดูให้จบนะ #ดูให้จบ

“Ruh itu tak pernah jauh dari Tuhan… hanya kesadaranmu yang lupa jalan pulang.” Kadang yang kau cari di luar, justru sedang menunggumu di dalam. Ruhmu tak hilang — hanya tertutup oleh bisingnya dunia. Dengarkan ia dalam diam. --- Murid: Guru… aku sering mendengar bahwa ruh adalah bagian tertinggi dari manusia. Tapi apakah ia sesuatu yang terpisah dariku, atau justru diriku yang sejati? Guru: Ruh bukan untuk dipikirkan, tapi dirasakan. Ia bukan benda, bukan energi, tapi tiupan dari Yang Maha Hidup — bagian dari kehidupan-Nya agar engkau dapat mengenal-Nya. Murid: Jika ruh berasal dari-Nya, mengapa aku merasa jauh? Mengapa yang terdengar justru suara pikiranku? Guru: Karena ruhmu tertutup oleh lapisan ego, keinginan, dan ketakutan. Seperti cermin berdebu — ia tetap memantulkan cahaya, tapi redup. Bersihkan dengan zikir, diam, dan keikhlasan, maka cahaya asalmu akan tampak. Murid: Kadang aku merasa hening di tengah ramai, seolah ada sesuatu dalam diriku yang sedang menatap dari jauh… Guru: Itulah ruhmu yang memandang. Ia tak terikat waktu dan tempat. Saat hatimu jernih, ia menampakkan kehadirannya dalam rasa: getaran halus di dada, atau kedamaian tanpa sebab. Ia seperti angin — tak tampak, tapi terasa dari sejuknya hembusan. Murid: Mengapa ruh disebut suci? Guru: Karena asalnya suci. Ia ditiup langsung dari Kehendak Ilahi. Ruh tak pernah kotor, yang kotor hanyalah wadahnya. Saat engkau bertaubat, ruhmu bukan dibersihkan, tapi dibebaskan dari penjara dosa. Murid: Jadi ruh tak pernah mati? Guru: Ruh tak mengenal mati. Ia dari Yang Maha Hidup. Kematian hanyalah perpisahan dari jasad, bukan lenyapnya ruh. Ia berpindah dari satu tirai ke tirai lain. “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” — itulah pengakuan tentang asal dan tujuan ruh. Murid: Bagaimana aku bisa mengenali ruhku sendiri? Guru: Dengan belajar diam. Matikan suara ego. Dzikir sampai rasa “aku” perlahan larut. Saat tak lagi berpusat pada nama, bentuk, atau peran, ruh mulai berbicara lewat rasa yang hening dan tahu. Engkau tidak lagi mencari, tapi menyadari. Murid: Apakah ruh bisa keluar dari jasad saat hidup? Guru: Ia tak benar-benar keluar, tapi bisa berkelana dalam tidur, zikir, atau fana. Namun hati yang belum bersih mudah tersesat, sebab di alam ruh kebenaran dan ilusi tampak serupa. Hanya hati yang suci mampu membedakannya. Murid: Apakah ruh bisa berbicara dengan ruh lain? Guru: Bisa, tapi bukan dengan kata. Ruh berbicara dengan rasa — lewat mimpi, tatapan, atau diam. Kadang kau merasa rindu tanpa sebab, atau damai di dekat seseorang — itu pertanda ruhmu bersentuhan dengan ruh lain yang seirama. Murid: Apa tanda seseorang telah mengenal ruhnya? Guru: Ia menjadi ringan. Tak lagi marah karena kehilangan, tak sombong karena mendapat. Ia hidup, tapi tak terikat pada kehidupan. Ia mencintai tanpa ingin memiliki. Ruh yang mengenal asalnya tahu: semua gerak hanyalah peran, yang abadi hanyalah Dia. Murid: Apakah mengenal ruh berarti mengenal Tuhan? Guru: Itulah puncak perjalanan. Ruhmu adalah jembatan antara dirimu dan-Nya. Siapa yang mengenal ruhnya, akan mengenal Rabb-nya. Tapi jangan sombong. Ruhmu bukan Tuhan, tapi cermin-Nya. Kemuliaannya justru dalam kepasrahan. Murid: Guru… bagaimana akhir perjalanan ruh manusia? Guru: Akhirnya adalah kembali. Tapi kembali bukan berarti berpindah tempat, melainkan tersingkapnya tabir. Ruhmu tak pernah jauh — hanya kesadaranmu yang tersesat. Saat tabir terangkat, engkau sadar bahwa sejak awal, engkau tak pernah keluar dari Kehadiran-Nya. Guru menutup mata, tersenyum lembut. “Dan di situlah rahasia hidup ini, Nak. Bahwa perjalanan panjang yang kita sebut hidup, hanyalah upaya ruh untuk pulang — kepada cahaya yang dulu meniupkannya.” #ruh #tasawuf #dzikirkhofi #spiritualjourney #hakikathidup

“Ruh itu tak pernah jauh dari Tuhan… hanya kesadaranmu yang lupa jalan pulang.” Kadang yang kau cari di luar, justru sedang menunggumu di dalam. Ruhmu tak hilang — hanya tertutup oleh bisingnya dunia. Dengarkan ia dalam diam. --- Murid: Guru… aku sering mendengar bahwa ruh adalah bagian tertinggi dari manusia. Tapi apakah ia sesuatu yang terpisah dariku, atau justru diriku yang sejati? Guru: Ruh bukan untuk dipikirkan, tapi dirasakan. Ia bukan benda, bukan energi, tapi tiupan dari Yang Maha Hidup — bagian dari kehidupan-Nya agar engkau dapat mengenal-Nya. Murid: Jika ruh berasal dari-Nya, mengapa aku merasa jauh? Mengapa yang terdengar justru suara pikiranku? Guru: Karena ruhmu tertutup oleh lapisan ego, keinginan, dan ketakutan. Seperti cermin berdebu — ia tetap memantulkan cahaya, tapi redup. Bersihkan dengan zikir, diam, dan keikhlasan, maka cahaya asalmu akan tampak. Murid: Kadang aku merasa hening di tengah ramai, seolah ada sesuatu dalam diriku yang sedang menatap dari jauh… Guru: Itulah ruhmu yang memandang. Ia tak terikat waktu dan tempat. Saat hatimu jernih, ia menampakkan kehadirannya dalam rasa: getaran halus di dada, atau kedamaian tanpa sebab. Ia seperti angin — tak tampak, tapi terasa dari sejuknya hembusan. Murid: Mengapa ruh disebut suci? Guru: Karena asalnya suci. Ia ditiup langsung dari Kehendak Ilahi. Ruh tak pernah kotor, yang kotor hanyalah wadahnya. Saat engkau bertaubat, ruhmu bukan dibersihkan, tapi dibebaskan dari penjara dosa. Murid: Jadi ruh tak pernah mati? Guru: Ruh tak mengenal mati. Ia dari Yang Maha Hidup. Kematian hanyalah perpisahan dari jasad, bukan lenyapnya ruh. Ia berpindah dari satu tirai ke tirai lain. “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” — itulah pengakuan tentang asal dan tujuan ruh. Murid: Bagaimana aku bisa mengenali ruhku sendiri? Guru: Dengan belajar diam. Matikan suara ego. Dzikir sampai rasa “aku” perlahan larut. Saat tak lagi berpusat pada nama, bentuk, atau peran, ruh mulai berbicara lewat rasa yang hening dan tahu. Engkau tidak lagi mencari, tapi menyadari. Murid: Apakah ruh bisa keluar dari jasad saat hidup? Guru: Ia tak benar-benar keluar, tapi bisa berkelana dalam tidur, zikir, atau fana. Namun hati yang belum bersih mudah tersesat, sebab di alam ruh kebenaran dan ilusi tampak serupa. Hanya hati yang suci mampu membedakannya. Murid: Apakah ruh bisa berbicara dengan ruh lain? Guru: Bisa, tapi bukan dengan kata. Ruh berbicara dengan rasa — lewat mimpi, tatapan, atau diam. Kadang kau merasa rindu tanpa sebab, atau damai di dekat seseorang — itu pertanda ruhmu bersentuhan dengan ruh lain yang seirama. Murid: Apa tanda seseorang telah mengenal ruhnya? Guru: Ia menjadi ringan. Tak lagi marah karena kehilangan, tak sombong karena mendapat. Ia hidup, tapi tak terikat pada kehidupan. Ia mencintai tanpa ingin memiliki. Ruh yang mengenal asalnya tahu: semua gerak hanyalah peran, yang abadi hanyalah Dia. Murid: Apakah mengenal ruh berarti mengenal Tuhan? Guru: Itulah puncak perjalanan. Ruhmu adalah jembatan antara dirimu dan-Nya. Siapa yang mengenal ruhnya, akan mengenal Rabb-nya. Tapi jangan sombong. Ruhmu bukan Tuhan, tapi cermin-Nya. Kemuliaannya justru dalam kepasrahan. Murid: Guru… bagaimana akhir perjalanan ruh manusia? Guru: Akhirnya adalah kembali. Tapi kembali bukan berarti berpindah tempat, melainkan tersingkapnya tabir. Ruhmu tak pernah jauh — hanya kesadaranmu yang tersesat. Saat tabir terangkat, engkau sadar bahwa sejak awal, engkau tak pernah keluar dari Kehadiran-Nya. Guru menutup mata, tersenyum lembut. “Dan di situlah rahasia hidup ini, Nak. Bahwa perjalanan panjang yang kita sebut hidup, hanyalah upaya ruh untuk pulang — kepada cahaya yang dulu meniupkannya.” #ruh #tasawuf #dzikirkhofi #spiritualjourney #hakikathidup

#الحمدالله_علی_کل_حال❤ #عيش_مبطل_أحسن_متبطل_تعيش

#الحمدالله_علی_کل_حال❤ #عيش_مبطل_أحسن_متبطل_تعيش

About

Robot

Legal

Privacy Policy