@kalengrongsok123: Kursi dan meja lipat cocok untuk kegiatan treveling #kursilipat #mejalipat #trailtop #kursidanmejalipat #trending #tren #fyp #fypシ゚viral

Amar Maruf522
Amar Maruf522
Open In TikTok:
Region: ID
Thursday 10 October 2024 11:40:20 GMT
3350
17
2
23

Music

Download

Comments

gempil2
vanila ice cream :
anjay
2024-10-10 11:48:07
0
To see more videos from user @kalengrongsok123, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV |  Kalian udah temenan sejak SMA. Kamu dan Jake. Dia anak basket, kamu anak yang sering jadi tim dokumentasi. Pertemuan pertama kalian waktu kamu fotoin dia lagi jatuh pas latihan. Aneh, tapi dari situ kalian jadi dekat. Aneh juga, karena Jake bukan tipe cowok yang banyak cerita, tapi kamu selalu jadi tempat dia pulang setelah semua ribetnya dunia luar. Termasuk sekarang. Jake masuk ke kamarmu sore ini. Dia langsung rebahan di kasur tanpa buka sepatu, kayak biasa. Kaus kaki belang-belangnya udah belel, dan rambutnya berantakan karena helm motor.
POV | Kalian udah temenan sejak SMA. Kamu dan Jake. Dia anak basket, kamu anak yang sering jadi tim dokumentasi. Pertemuan pertama kalian waktu kamu fotoin dia lagi jatuh pas latihan. Aneh, tapi dari situ kalian jadi dekat. Aneh juga, karena Jake bukan tipe cowok yang banyak cerita, tapi kamu selalu jadi tempat dia pulang setelah semua ribetnya dunia luar. Termasuk sekarang. Jake masuk ke kamarmu sore ini. Dia langsung rebahan di kasur tanpa buka sepatu, kayak biasa. Kaus kaki belang-belangnya udah belel, dan rambutnya berantakan karena helm motor. "Kamu nggak ada tugas?" tanyamu, duduk di lantai, nyender ke lemari. "Ada," jawabnya sambil nutup mata. "Tapi pusing mikirin yang lain." "Yang lain?" Dia buka mata pelan, dan tatapan itu—tatapan yang udah ribuan kali kamu lihat, masih bisa bikin jantungmu kacau. "Kayaknya gue suka sama cewek, deh." Dunia kamu kayak berhenti sebentar. Kamu berusaha senyum. "Siapa?" Jake duduk, ngelirik kamu, lalu mengacak rambutnya sendiri. "Namanya Via. Anak DKV. Cantik, pinter, tapi gue gak tau dia suka gue juga apa enggak." Via. Bukan kamu. Kamu ketawa kecil. "Baru ketemu, udah naksir?" "Bukan baru ketemu. Udah sering papasan juga. Dia suka ngopi di kantin sore-sore." Kamu cuma ngangguk, pura-pura dengerin padahal otakmu penuh suara sendiri yang berisik banget: “Kenapa bukan aku?” Jake masih lanjut cerita. Tentang gimana Via pernah senyum ke dia, tentang gimana dia nyoba ngajak ngobrol, tentang gimana dia mikir buat ngajak Via nonton konser kecil akhir bulan ini. Dan kamu… Cuma duduk di situ. Dengerin. Kayak biasa. Karena kamu sahabatnya. Karena itu yang kamu pilih. Dan kamu terlalu takut kehilangan, kalau kamu jujur. Tapi yang bikin kamu makin bingung adalah: Setiap kali ada yang bikin dia patah, kecewa, bingung, atau senang berlebihan… dia tetap pulang ke kamu. Selalu kamu. Yang dia ajak makan tengah malam. Yang dia peluk dari belakang waktu dia lagi kacau. Yang dia bilang: "Gue gak tau kenapa, tapi cuma lo yang bikin gue tenang." Dan kamu selalu jawab, dengan suara lemah yang gak pernah bisa jujur sepenuhnya: "Karena gue selalu ada buat lo, Jake." ----- Kampus sore itu lagi rame. Ada acara kecil di lapangan tengah—semacam showcase seni dan musik dari anak-anak fakultas. Kamu datang bareng temenmu, niatnya cuma buat motret dan bantu dokumentasi. Tapi kamu gak tenang dari tadi, karena Jake bilang kemungkinan dia bakal datang juga. Tapi bukan itu yang bikin kamu gelisah. Yang bikin perutmu dingin… adalah kalimat terakhir yang dia kirim sejam lalu: “Mungkin gue ke sana sama Via.” Dan ternyata… mereka beneran datang. Kamu baru selesai motret panggung waktu matamu ngelihat mereka berdua berdiri di dekat booth kopi. Jaraknya gak jauh. Cukup dekat buat kamu bisa lihat jelas ekspresi mereka. Jake lagi senyum. Senyum yang… selama ini kamu pikir cuma kamu yang bisa bikin dia kayak gitu. Dan Via ketawa sambil nepuk lengan Jake pelan. Cara mereka berdiri, cara Jake nunduk dikit waktu Via ngomong—semuanya keliatan dekat. Terlalu dekat. Kamu diam. Tangamu masih megang kamera, tapi rasanya berat. Ada yang mengendap di dada, naik perlahan ke tenggorokan. Temen kamu nyeletuk, “Eh, itu Jake, ya? Sama siapa tuh?” Kamu pura-pura senyum. “Anak DKV, kenal sih. Namanya Via.” “Kok keliatan serasi, ya.” Kamu cuma ketawa kecil. Datar. Lalu pura-pura sibuk lihat setting kamera, padahal layarnya gelap. Karena kamu lagi nyembunyiin matamu yang mulai panas. Dan justru di saat itu… Jake noleh. Matanya ketemu matamu. Dan ekspresinya berubah. Kaget. Seolah gak nyangka kamu ada di sana. Dia ngangkat tangan dikit, kayak mau nyapa. Tapi kamu buru-buru noleh ke arah lain. Pura-pura gak lihat. Pura-pura sibuk. Karena kamu tahu… Kalau kamu tetap berdiri di sana, kalau kamu terus ngelihat mereka berdua, air mata kamu bakal jatuh. Dan kamu nggak mau nangis. Nggak di tengah keramaian. Nggak di saat Jake lagi pegang gelas kopi di tangan kanan, dan Via… di sebelah kirinya [lanjut?] #jake #enhypen #au #pov #foryou #fyp

About