@aii16957: قول امين😅😅😅#علوش #اليمن#علوش_الحطامي#🤣🤣🤣 #حب#ريال_مدريد#ترند #تعز#ذمار#إب#عدن#صنعاء #الضالع#يافع#المكلا #سقطرى#مارب#الحديدة #هههههههههههههههههههههههههههههههههههههه

AIi
AIi
Open In TikTok:
Region: YE
Monday 28 October 2024 08:18:02 GMT
3643
233
6
14

Music

Download

Comments

barg772035871
ابو طه الغولي :
😂😂😂
2025-08-18 21:56:42
1
user42456772
صادق :
❤❤❤
2025-04-26 11:55:11
1
user1179327495787
محمد عبود الذيب :
🎁🎁🎁
2024-12-21 21:46:38
1
user77201406565758
ٕٕ :
😂😂😂
2024-12-13 05:46:33
1
user9782330436804
علي احمد :
https://vt.tiktok.com/ZSjkD1c4q/
2024-11-06 15:44:43
1
To see more videos from user @aii16957, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#minyoon au : Bittersweet Hearts (Bhaskara & Nabeel)   Malam itu lebih dingin dari malam-malam sebelumnya. Angin membawa aroma lembap dari danau, menusuk sampai ke tulang, seolah ikut menyimpan rahasia yang tak sanggup diucapkan. Bhaskara melangkah pelan di tepi air, tempat yang dulu pernah penuh dengan tawa dan janji, kini terasa asing namun tetap memanggilnya kembali. Satu jam yang lalu ia mengirim pesan pada Nabeel, pesan singkat yang mengundang sekaligus melukai. Ia sendiri tak tahu untuk apa ia ingin bertemu—mungkin hanya ingin memastikan, bahwa wajah manis itu masih nyata, bukan sekadar kenangan yang dipeluk dalam mimpi. Isi pesannya sederhana, tapi getir; kabar bahwa ia akan segera menikah dengan orang lain. Sebuah kalimat yang tajam, tapi bukan niatnya untuk menusuk hati Nabeel. Hanya kejujuran yang tak bisa ia sembunyikan, meski ia sadar, luka akan tetap tercipta. Empat bulan lalu, Bhaskara dan Nabeel masih berjalan beriringan sebagai sepasang kekasih. Namun restu yang tak pernah jatuh dari langit keluarga membuat Nabeel goyah. Malam itu, dengan mata basah dan tangan gemetar, Nabeel memilih berpisah. Katanya, ia perlu istirahat dari hubungan yang kerap terasa lebih seperti pertempuran melawan dunia. Sejak saat itu, jarak dan sunyi menjadi teman setia Bhaskara. Kini, di bawah cahaya bulan yang pucat, Bhaskara akhirnya melihat sosok itu lagi. Nabeel sudah menunggunya di tepian danau favorit mereka, tempat di mana segala janji pernah berlabuh. Dari kejauhan, Bhaskara menangkap gerak kecil yang begitu familiar, kepala tertunduk, kaki yang menendang kecil kerikil seakan ingin melupakan waktu, tangan disembunyikan dalam saku jaket agar hangat tak lari sepenuhnya. Sesekali Nabeel menghembuskan napas, dan dari bibirnya keluar kepulan asap putih, tanda malam itu benar-benar menggigilkan. Bhaskara tak kuasa menahan senyum. Ada sesuatu yang tetap sama—betapa polosnya Nabeel, betapa mudahnya ia terlihat rapuh namun memikat. Rambut hitamnya kini lebih panjang, menutupi sebagian matanya, beterbangan ringan diterpa angin. Bhaskara nyaris bisa merasakan kembali kelembutan helaian itu, dan wangi samar yang dulu selalu menenangkan resahnya. Dalam hati, ia berbisik lirih: “Aku rindu, Nabeel.” #hongmingi #parkyoonho #au #alternateuniverse
#minyoon au : Bittersweet Hearts (Bhaskara & Nabeel) Malam itu lebih dingin dari malam-malam sebelumnya. Angin membawa aroma lembap dari danau, menusuk sampai ke tulang, seolah ikut menyimpan rahasia yang tak sanggup diucapkan. Bhaskara melangkah pelan di tepi air, tempat yang dulu pernah penuh dengan tawa dan janji, kini terasa asing namun tetap memanggilnya kembali. Satu jam yang lalu ia mengirim pesan pada Nabeel, pesan singkat yang mengundang sekaligus melukai. Ia sendiri tak tahu untuk apa ia ingin bertemu—mungkin hanya ingin memastikan, bahwa wajah manis itu masih nyata, bukan sekadar kenangan yang dipeluk dalam mimpi. Isi pesannya sederhana, tapi getir; kabar bahwa ia akan segera menikah dengan orang lain. Sebuah kalimat yang tajam, tapi bukan niatnya untuk menusuk hati Nabeel. Hanya kejujuran yang tak bisa ia sembunyikan, meski ia sadar, luka akan tetap tercipta. Empat bulan lalu, Bhaskara dan Nabeel masih berjalan beriringan sebagai sepasang kekasih. Namun restu yang tak pernah jatuh dari langit keluarga membuat Nabeel goyah. Malam itu, dengan mata basah dan tangan gemetar, Nabeel memilih berpisah. Katanya, ia perlu istirahat dari hubungan yang kerap terasa lebih seperti pertempuran melawan dunia. Sejak saat itu, jarak dan sunyi menjadi teman setia Bhaskara. Kini, di bawah cahaya bulan yang pucat, Bhaskara akhirnya melihat sosok itu lagi. Nabeel sudah menunggunya di tepian danau favorit mereka, tempat di mana segala janji pernah berlabuh. Dari kejauhan, Bhaskara menangkap gerak kecil yang begitu familiar, kepala tertunduk, kaki yang menendang kecil kerikil seakan ingin melupakan waktu, tangan disembunyikan dalam saku jaket agar hangat tak lari sepenuhnya. Sesekali Nabeel menghembuskan napas, dan dari bibirnya keluar kepulan asap putih, tanda malam itu benar-benar menggigilkan. Bhaskara tak kuasa menahan senyum. Ada sesuatu yang tetap sama—betapa polosnya Nabeel, betapa mudahnya ia terlihat rapuh namun memikat. Rambut hitamnya kini lebih panjang, menutupi sebagian matanya, beterbangan ringan diterpa angin. Bhaskara nyaris bisa merasakan kembali kelembutan helaian itu, dan wangi samar yang dulu selalu menenangkan resahnya. Dalam hati, ia berbisik lirih: “Aku rindu, Nabeel.” #hongmingi #parkyoonho #au #alternateuniverse

About