@sh2aa7: In 1991, Syrian SAMs almost Hit an wt F-117 Stealth Fighter. On January 26th, 1991, an F-117 Nighthawk was refueling in the midst of the night. A while later, 3 explosions in close proximity rocked the F-117 all of a sudden. The pilot speculated, "Am I over the enemy territory? However, it was confirmed that he was in the right place, and his plane was also fine. After landing, the pilot informed the USAF's intelligence analysts about this, who later told him that he was actually flying close to Syria at the time. Some F-15 Eagles in the area also verified seeing explosions. The Nighthawks sidestepped, flying close to Syrian border. #fighterjet #usairforce #military #f15 #f117 #warthunder

sh2aa7
sh2aa7
Open In TikTok:
Region: GB
Tuesday 29 October 2024 17:12:05 GMT
123271
3797
47
16

Music

Download

Comments

_nudelhase_
nudelhase🇩🇪 :
Because they didn’t detect the f 117 they detected the kc 135
2024-10-29 17:27:37
128
egpd_spotter
Mason. photography :
Why does the f117 and kc135 have afterburners??
2024-10-29 19:13:37
52
princeisaacmcken
Prince Isaac McKen :
no so stealthy then
2024-11-02 11:40:24
5
aviationoveruk
🇬🇧aviationoveruk🇬🇧 :
Mabye the SAM were locked onto the Kc-135 ?
2024-10-30 00:28:01
49
justfenton
Fenton_The_Furry :
f117 with afterburner?
2024-10-30 19:40:08
1
xboxplayerneed2xa
Keanu👍 :
😁😁😁
2025-06-26 05:14:00
0
noahhart2234
︎ :
😂😂😂
2025-06-22 06:18:09
0
cpm_content71
CMP content :
❤️❤️❤️
2025-06-21 03:57:15
0
coach3266
Matt Smith5952 :
😳😳😳
2025-06-20 19:41:18
0
aku.sopo.to9
seng moco celeng :
😁
2025-05-10 09:02:17
0
mrcheese1231
𝕸𝖗.𝕮𝖍𝖊𝖊𝖘𝖊 :
😭
2025-04-28 05:47:41
0
tapinecn940
Tapinmusic :
😁
2025-04-15 20:29:28
0
newthu4
@newthu4 :
😂
2025-03-11 23:56:26
0
anderdinguspulls
Anderdingus😃🤠 :
👍👍👍
2025-01-10 16:15:04
0
bapakhang97
user5416204032035 :
🥺🥺🥺
2024-12-13 05:41:09
0
leonard.estabrook
Leonard Estabrook :
🥰
2024-11-27 00:19:40
0
molliejmoreno
user9125931572772 :
😳😳😳
2024-11-23 02:38:08
0
ecoguy14
ecoguy14 :
😳😳😳
2024-10-29 23:01:48
0
icefrog68
IceFrog🔱 :
😘
2025-04-16 04:47:19
0
bigo452
G :
Not so stealth 😂
2024-11-06 01:20:36
0
its.james_scott
𝕸𝖎𝖓𝖊𝖇𝖆𝖊𝖛 :
not so stealthy huh?
2024-10-31 23:32:06
0
dis_userz_not.available
🎧💤 :
😂😂
2024-12-30 19:21:36
0
junaidie.max
&Junaidie @ Jun :
👍
2024-12-14 08:29:10
0
bapakhang97
user5416204032035 :
👍🏻👍🏻👍🏻
2024-12-13 05:41:07
0
codename_nokk
Unknown G :
F-117 with afterburner?
2024-12-07 21:31:17
0
To see more videos from user @sh2aa7, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pov: Kamu dan Sunghoon telah bersahabat sejak SMP. Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu segalanya tentangmu—dari makanan favorit sampai mimpi paling rahasiamu. Dan entah sejak kapan, perasaanmu tumbuh. Bukan sekadar nyaman. Tapi cinta. Dalam diam. Sayangnya, cinta itu tak pernah menemukan rumah. Sunghoon telah lama menjalin hubungan dengan seorang gadis bernama Cia. Mereka pasangan yang nyaris sempurna. Cia baik, sopan, dan manis. Terlalu baik, sampai kamu tak bisa membencinya meski kamu ingin. Hubungan mereka langgeng, penuh tawa, dan kebersamaan yang membuat hatimu perlahan melepuh. Kamu pernah mencoba memberi tanda. Merubah gaya berpakaian, lebih sering mengirim pesan, mencoba memulai obrolan kecil lebih dulu. Tapi Sunghoon tetap melihatmu sama: sahabat. Teman dekat. Tidak lebih. Terkadang kalian bertiga pergi bersama—nonton film, jalan-jalan, makan malam. Kamu selalu duduk di sebelah mereka, memaksakan senyum saat Sunghoon menyuapi Cia atau menggenggam tangannya. Di dalam, kamu remuk. Hari itu kalian pergi ke pameran makanan di luar kota. Sunghoon menunggu di mobil, sementara kamu dan Cia berjalan berdua membeli makanan karena antrean di dalam terlalu panjang. “Sunghoon suka yang pedas, kan?” tanya Cia sambil tertawa kecil. Kamu mengangguk, berpura-pura bahagia saat melihat wajah cerahnya saat berbicara tentang pria yang kamu cintai dalam diam. Saat hendak menyebrang kembali ke mobil, kamu melihat Cia hampir melangkah tanpa menoleh. Sebuah motor melaju kencang dari sisi kanan. “Cia! Awas!” Tanpa pikir panjang, kamu menarik tubuhnya. Kalian berdua jatuh menghantam aspal. Lututmu tergores parah, siku berdarah. Tapi kamu masih sadar. Kamu menoleh, memastikan Cia baik-baik saja. Sunghoon keluar dari mobil. Panik. Tapi dia langsung berlari ke arah Cia. “Cia! Kamu nggak apa-apa?!” Dia membantu gadis itu berdiri, mengelus kepala dan tangannya, memeriksa luka di lengannya. Lalu memeluknya. Di hadapanmu. Padahal kamu hanya duduk tak jauh dari mereka, memegangi luka yang mulai berdarah deras. Tapi dia tidak menoleh. Tak satu pun kalimat
Pov: Kamu dan Sunghoon telah bersahabat sejak SMP. Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu segalanya tentangmu—dari makanan favorit sampai mimpi paling rahasiamu. Dan entah sejak kapan, perasaanmu tumbuh. Bukan sekadar nyaman. Tapi cinta. Dalam diam. Sayangnya, cinta itu tak pernah menemukan rumah. Sunghoon telah lama menjalin hubungan dengan seorang gadis bernama Cia. Mereka pasangan yang nyaris sempurna. Cia baik, sopan, dan manis. Terlalu baik, sampai kamu tak bisa membencinya meski kamu ingin. Hubungan mereka langgeng, penuh tawa, dan kebersamaan yang membuat hatimu perlahan melepuh. Kamu pernah mencoba memberi tanda. Merubah gaya berpakaian, lebih sering mengirim pesan, mencoba memulai obrolan kecil lebih dulu. Tapi Sunghoon tetap melihatmu sama: sahabat. Teman dekat. Tidak lebih. Terkadang kalian bertiga pergi bersama—nonton film, jalan-jalan, makan malam. Kamu selalu duduk di sebelah mereka, memaksakan senyum saat Sunghoon menyuapi Cia atau menggenggam tangannya. Di dalam, kamu remuk. Hari itu kalian pergi ke pameran makanan di luar kota. Sunghoon menunggu di mobil, sementara kamu dan Cia berjalan berdua membeli makanan karena antrean di dalam terlalu panjang. “Sunghoon suka yang pedas, kan?” tanya Cia sambil tertawa kecil. Kamu mengangguk, berpura-pura bahagia saat melihat wajah cerahnya saat berbicara tentang pria yang kamu cintai dalam diam. Saat hendak menyebrang kembali ke mobil, kamu melihat Cia hampir melangkah tanpa menoleh. Sebuah motor melaju kencang dari sisi kanan. “Cia! Awas!” Tanpa pikir panjang, kamu menarik tubuhnya. Kalian berdua jatuh menghantam aspal. Lututmu tergores parah, siku berdarah. Tapi kamu masih sadar. Kamu menoleh, memastikan Cia baik-baik saja. Sunghoon keluar dari mobil. Panik. Tapi dia langsung berlari ke arah Cia. “Cia! Kamu nggak apa-apa?!” Dia membantu gadis itu berdiri, mengelus kepala dan tangannya, memeriksa luka di lengannya. Lalu memeluknya. Di hadapanmu. Padahal kamu hanya duduk tak jauh dari mereka, memegangi luka yang mulai berdarah deras. Tapi dia tidak menoleh. Tak satu pun kalimat "kamu nggak apa-apa?" terlontar darinya untukmu. Kamu diam. Menunduk. Menggigit bibir agar tidak menangis di tempat umum. Sampai di rumah, kamu mengunci kamar. Dengan tangan gemetar, kamu membersihkan luka sendiri. Air mata jatuh satu-satu, bercampur dengan perih dari alkohol dan betadine. “Kenapa aku nggak pernah cukup?” bisikmu lirih. “Kenapa bukan aku…?” Besoknya, kamu datang ke kantor lebih awal. Lebih untuk menghindari Sunghoon, yang pasti akan bersikap seperti tak ada yang terjadi. Kamu tidak bisa berpura-pura hari ini. Tapi saat kamu hendak menuju pantry, langkahmu terhenti. Sunghoon berdiri di lorong. Kamu spontan membalikkan badan dan berjalan cepat ke arah lain. “Y/N!” panggilnya. Kamu mempercepat langkah. Tapi dia mengikuti. “Y/N, tunggu. Kenapa cara jalan kamu aneh?” “Aku baik-baik aja, Sunghoon,” jawabmu ketus. “Tapi... kamu pincang. Kamu kenapa?” Dia menatapmu lekat. Kamu menghindari matanya. “Sunghoon, tolong jangan repot-repot. Aku nggak papa.” Namun dia tetap bersikeras, dan akhirnya kamu menyerah. Kalian berada di atap kantor. Tempat yang biasa kalian jadikan tempat kabur dari pekerjaan. Tapi hari ini berbeda. Sunghoon berlutut di depanmu, membuka perban darurat yang asal-asalan kamu pasang. “Ini parah, Y/N. Kenapa kamu nggak bilang kemarin?” Kamu hanya diam. Gigi menggertak menahan air mata yang lagi-lagi hendak jatuh. Tapi begitu dia mulai membersihkan luka itu dengan lembut, dadamu sesak. “Kamu bahkan nggak lihat aku kemarin…” lirihmu. Sunghoon terdiam. Tangannya berhenti bergerak. “Kamu lari ke Cia. Padahal aku yang luka parah. Aku yang nyelametin dia. Tapi kamu... nggak... lihat aku... sama sekali.” Katamu dengan senyum yang memilukan. Sunghoon terdiam. Kamu menatapnya, mata sudah berair. “Kamu... gak sekali pun noleh ke arah aku. Kayak aku gak ada di sana. Dan tahu gak? Itu yang paling sakit.” ( Lanjut di komentar ) #pov #enhypen #sunghoon #foryou #fypage #foryoupage #fyp

About