@justice_monitor: WASHINGTON, KOMPAS TV – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin hari Rabu, 30 Oktober 2024, hari Rabu melaporkan pasukan Korea Utara berseragam tentara Rusia dan membawa peralatan militer Rusia sedang bergerak menuju wilayah Kursk di dekat perbatasan Ukraina. Austin menyebut pergerakan ini sebagai langkah berbahaya dan berpotensi mengganggu stabilitas, seperti laporan Associated Press, Rabu 30 Oktober 2024. Austin menyampaikan informasi ini dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pengiriman sekitar 11.000 tentara Korea Utara ke Rusia. Para pejabat AS dan Korea Selatan sedang membahas langkah yang akan diambil terkait perkembangan ini. Austin mengatakan AS khawatir Rusia mungkin akan menggunakan pasukan Korea Utara dalam pertempuran, meskipun hingga kini belum dipastikan apakah mereka akan benar-benar terlibat dalam konflik. Risiko Pertukaran Teknologi Militer Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, menilai pengiriman pasukan ini tidak secara otomatis akan memicu perang di Semenanjung Korea, namun ia memperingatkan pergerakan ini berpotensi meningkatkan ancaman keamanan antara kedua negara. Melalui penerjemah, Kim mengungkapkan adanya "kemungkinan besar" bahwa Korea Utara akan meminta imbalan berupa teknologi militer yang lebih canggih, terutama yang berkaitan dengan kapabilitas nuklir dan misil balistik. Dalam penilaian sekutu Seoul, jumlah pasukan Korea Utara yang kini ditempatkan di Rusia telah mencapai 11.000, menurut salah seorang pejabat senior Kepresidenan Korea Selatan yang berbicara secara anonim. Lebih dari 3.000 tentara diperkirakan telah bergerak mendekati zona pertempuran di wilayah barat Rusia, meski lokasi persisnya belum diungkap. Beberapa unit pasukan Korea Utara telah tiba di Kursk, sebuah kota yang sebelumnya berhasil dipertahankan oleh Ukraina setelah serangan balasan yang tak terduga pada Agustus lalu. Ukraina Akui Kasus Desersi Tinggi Di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional, Ukraina hari Selasa, 29 Oktober 2024 mengakui lebih dari 100.000 tentaranya desersi atau meninggalkan unit militer mereka. Informasi ini sebelumnya diungkapkan oleh Roman Likhachev, pengacara militer dari Pusat Dukungan Veteran dan Keluarga. Dalam wawancaranya dengan kanal YouTube Novosti Live, anggota parlemen Ukraina Anna Skorokhod menyatakan bahwa kasus desertir dan ketidakpatuhan di kalangan Angkatan Bersenjata Ukraina telah melampaui 100.000 kasus. Pada Selasa lalu, Ketua Mahkamah Agung Ukraina, Stanislav Kravchenko, mengumumkan adanya peningkatan signifikan dalam kasus desertir di militer Ukraina. Situasi ini dianggap semakin mengkhawatirkan, dengan media Ukraina memperkirakan jumlah total desertir telah mencapai 170.000 orang. Perkembangan ini menunjukkan bahwa situasi keamanan di Ukraina dan wilayah sekitarnya semakin kompleks. Di satu sisi, adanya pasukan Korea Utara di Rusia membuka peluang bagi Rusia untuk memperkuat strategi militernya. Di sisi lain, tantangan yang dihadapi Ukraina akibat tingginya angka desertir dapat mengurangi efektivitas angkatan bersenjata mereka dalam menghadapi krisis yang terus berlangsung.
Justice Monitor
Region: ID
Thursday 31 October 2024 05:53:29 GMT
Music
Download
Comments
💥Ganda.Yuwana💥 :
laah tentara NATO eropa dan amerika aja bantu ukraina boleh kok..??😁😁
2024-11-02 17:16:32
6
JM_Aja🇮🇩 :
Denger kata 11.000 kita warga konoha akan teringat kata super Mr Mulyono😁
2024-11-05 02:50:42
1
Batok🔞peenis :
sebenrnya yg berperang disana itu sdhbbukan murni tentara ukrain tapi tentara nato
2025-01-12 09:01:03
0
Andriiiiiii8iiiiiiiiiiiii :
baru korea uda takut😁
2024-12-05 08:27:12
1
Banim :
korban zalensky susupan Israel dan nato Amerika
2024-11-22 14:13:12
1
SAVIC :
korea tes mental biasanya latihan jumpa orangan sawah sekarang jumpa yg asli
2024-10-31 16:21:59
8
The Pixel Harmony Project :
11rb tentara Korut cm buat tukeran teknologi 😅 ,makanya pentingnya kita meningkatkan ilmu pengetahuan
2024-10-31 23:50:52
1
Bukan R@tu :
zelenskyy ngapain mau aja negaranya di rusak sama amerika😏
2024-10-31 23:10:10
2
Zoel99 :
namanya juga cari mati melawan Rusia.....ya lari la....😂😂😂
2024-10-31 13:47:32
4
eryirwansyah92 :
Tak ada loyalitas saat dipimpin badut jelenski
2024-11-01 10:13:15
2
jarwo :
Ukraina udah kalah .
2024-11-24 17:57:09
1
Afare rumara :
kapan lagi bisa melihat negara dengan kekuatan nuklir mengacak-acak negara dengan presiden antek barat
2024-11-19 11:28:36
1
Asoi Budi. Ono. :
BULAN DEPAN 11.000,- TENTARA RUSIA AKAN DATANG KE BATAS KAREA UTARA DAN KOREA SELATAN MEREKA AKAN BANTU KOREA UTARA LAWAN KOREA SELATAN.HATI2 YA KOREA SELATAN
2024-11-01 05:41:38
1
syafar :
uraa
2024-12-17 08:30:56
0
andree-tuba :
ini semua gara gara anies dan.megawati yg terusvterusan merusak persatuan anak bangsa
2024-11-17 04:37:42
0
アルヴィン :
langsung praktek di lapangan
2024-11-16 04:51:39
0
Ciprut :
Kalo Amerika/NATO dukung Israel/Rusia apa salahnya Korea Utara mendukung Rusia, sekaligus melatih Tentaranya Berperang ... Kebenaran bukan milik/standar Amerika/NATO
2024-11-04 22:28:33
0
🇲🇨Ferdy_Msb :
Terserah Korea lah mau Bantu Rusia. Mmg lawak As ini, negara lain di propaganda terus, sementara keterlibatan negaranya sendiri sangat jelas berstandar ganda.
2024-11-04 09:11:33
0
hafiers46 :
presiden lawak zelenzky
2024-11-04 06:07:16
0
gus :
bagus puat menambah skil tentara korut😁😁
2024-11-03 09:02:18
0
JIWA RAGA :
Makin tambah rumit.. Awal kesalahan presiden Ukrania tdk nurut hnya demi permintaan USA..
2024-11-03 00:59:40
0
To see more videos from user @justice_monitor, please go to the Tikwm
homepage.