@nadia.family1gaza: Don’t scroll, share , comment and repost thank you ! #fyp #fyyyyyyyyyyyyyyyy #trendingvideo

nadia.family1gaza
nadia.family1gaza
Open In TikTok:
Region: UG
Saturday 30 November 2024 14:28:42 GMT
335
90
8
6

Music

Download

Comments

minnie9228
Minnie :
May help locate you and your family soon..
2024-11-30 14:34:56
3
umu_sebrin_
Umu sebrin :
🥰🥰🥰
2024-11-30 14:55:39
1
komronsafarov98
Джеки Чан :
Corrupt western and USA politicians are making wealth from suffering of innocent people around the world
2024-11-30 14:54:28
1
smailiisena
sena :
❤❤❤
2024-11-30 14:42:22
1
melissa_blgw
Malaika ✝️🇨🇩 :
Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sunday
2024-11-30 14:37:25
1
nadia.family1gaza
nadia.family1gaza :
@sadoo17
2024-12-07 04:07:58
0
nadia.family1gaza
nadia.family1gaza :
@Genesis Figuereo
2024-12-07 04:07:11
0
loser234455
loser234455 :
Corrupt western and USA politicians are making wealth from suffering of innocent people around the world
2024-12-01 17:50:20
0
To see more videos from user @nadia.family1gaza, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Jakarta kembali diguncang kepanikan finansial. Setelah kebijakan pemblokiran rekening dormant oleh PPATK diberlakukan, gelombang penarikan uang secara besar-besaran mulai terjadi. Warga dari berbagai daerah, terutama kalangan menengah ke bawah, berbondong-bondong menarik dana dari rekening mereka dengan kekhawatiran uang bisa hilang sewaktu-waktu. Fenomena ini mulai menyerupai
Jakarta kembali diguncang kepanikan finansial. Setelah kebijakan pemblokiran rekening dormant oleh PPATK diberlakukan, gelombang penarikan uang secara besar-besaran mulai terjadi. Warga dari berbagai daerah, terutama kalangan menengah ke bawah, berbondong-bondong menarik dana dari rekening mereka dengan kekhawatiran uang bisa hilang sewaktu-waktu. Fenomena ini mulai menyerupai "bank run" - kondisi di mana masyarakat secara serempak menarik simpanannya karena kehilangan kepercayaan terhadap sistem perbankan. Tidak sedikit nasabah yang mengaku terkejut dan panik setelah mengetahui rekening mereka diblokir meskipun masih digunakan secara berkala. Mardiyah, seorang pedagang kecil di Citayam, dan Ahmad Lubis, warga Padang, menjadi contoh nyata dampak kebijakan ini. Rekening yang mereka gunakan sebagai tabungan darurat dan penyimpanan hadiah anak sekolah, diblokir tanpa pemberitahuan. Kasus seperti ini menjadi pemicu keresahan, apalagi viralnya video-video nasabah panik menarik uang dari ATM menambah tekanan psikologis publik. Akibatnya, antrean panjang di berbagai kantor bank mulai muncul. Sejumlah bank disebut telah membatasi jumlah penarikan tunai harian untuk menjaga stabilitas kas. Di media sosial, tagar #TarikUang dan #BankRun2025 ramai dibicarakan, menunjukkan betapa cepatnya krisis kepercayaan ini menyebar. Banyak warga khawatir, jika kondisi ini dibiarkan, bukan tidak mungkin Indonesia mengalami krisis keuangan serupa 1998 — namun kali ini dengan pemicu berbeda: kegagapan komunikasi dalam kebijakan digital. Efek lanjutan mulai dirasakan di sektor perdagangan dan UMKM. Banyak pelaku usaha kecil menengah yang mengandalkan transaksi rekening kini kesulitan beroperasi karena uang mereka tak bisa diakses. Perputaran uang yang tersendat bisa berujung pada inflasi mikro di pasar-pasar tradisional, di mana masyarakat mulai lebih memilih menyimpan uang secara fisik ketimbang di bank. Kekacauan kecil ini bisa berubah menjadi krisis besar bila tidak segera ditangani dengan kejelasan dan tindakan tegas dari otoritas keuangan. Meski PPATK mengklaim bahwa seluruh dana nasabah tetap aman, realita menunjukkan bahwa yang diinginkan masyarakat bukan hanya jaminan, tapi kepastian. Ketika akses terhadap dana sendiri dipersulit tanpa pemberitahuan jelas, yang terjadi adalah kepanikan massal yang mudah menyulut krisis kepercayaan. Jika bank run terus meluas, stabilitas ekonomi nasional bisa terancam - dan sejarah kelam krisis perbankan bisa kembali terulang, hanya kali ini dengan wajah yang lebih modern dan lebih cepat menyebar. #tarikuang #bankrun2025

About