@abrykrl: tipid pa gamitin kasi reusable siya, need mo lang sabunin after mo gamitin then rinse mo lang at patuyuin 😉 #scarsheet #acnescars #hyperpigmentation

Kairel ⋆𐙚
Kairel ⋆𐙚
Open In TikTok:
Region: PH
Thursday 05 December 2024 01:29:52 GMT
2276934
25994
359
2123

Music

Download

Comments

abrykrl
Kairel ⋆𐙚 :
CHECK MY PINNED POST, MAY STOCK PO DUN 😊❤️
2024-12-23 10:38:34
10
le.isha
Le Isha :
Galing nman
2025-04-20 13:37:25
0
bubbles_818
Bubbles🇵🇭🇶🇦 :
How to buy?
2024-12-25 05:24:51
2
penpineappleapplepen313
🐻 :
atee I really need this, hanggang ilang hours po sya pwede and may age limit po ba?
2025-01-13 11:01:35
3
penguinniiii
....... lol :
actually mga derma they suggest silicone gel sheet it works a lots
2024-12-20 01:52:24
17
gelatine199x
𝒂𝒏𝒋 :
Nag skin care po muna kayo bago mag lagay ng silicon gel. ?
2024-12-16 03:16:51
7
elusivegirl_26
elove shop :
Asan po yellow basket???
2025-01-26 12:33:23
2
mistykaii.ugc
mistykaii.ugc :
Effective po ba siya sa malalalim ng acne scars?😭💖
2025-02-23 04:05:20
0
bagagwa_
bagagwa :
FDA approved ? 🤨
2024-12-19 03:43:39
1
urchinita26_
Borromeoapplejohn Shop :
pede sya sa mga tiny bumps?
2024-12-19 11:42:31
7
nathalia.grace0
Nathalia Grace 💛✈️ :
ate sa watson ba may ganyan avail???
2024-12-18 17:03:31
5
donnaglamorosa
DoNna Cas :
Pwede bang gamtin kahit on going ang paggamit ng rejuv?pwede bang after mglagay ng night cream?
2024-12-20 16:00:48
7
lunaoxy
𝑳𝒖𝒏𝒂𝒂 :
reusable??😭😭😭
2024-12-19 03:01:29
2
meraki_21
Veraaaaaaaaaaaa :
san nabili earrings?
2024-12-29 07:32:33
3
mylaeun
Myla Eunice :
wdym reusable? 😭 hinuhugasan po ba?
2024-12-21 00:48:58
6
chennextdoor
stelle :
how to reuse that?
2024-12-18 06:01:28
8
handokea
Luna :
Ilang weeks result
2024-12-17 14:41:05
5
anana0524
anana1224 :
Ano po skincare mo before use of that
2024-12-18 17:23:28
5
iyahnalangpre
nietzsche nadal :
san to nabibili? and what brand is good
2025-01-07 06:17:16
2
barkabar4
Landmarks :
Anong reusable?
2025-01-24 15:44:33
1
mnl.amier
jojo :
pwede po ba yan pang takip sa tattoo? hwhahaha
2024-12-19 03:41:36
6
thisismeshiningv
onlymeVHANJL :
it works!??? i have this! Di ko alam na pwede pala to sa acne scars? kasi twice a month I have a schedule for facial lasers to remove my acne scars.
2025-01-11 17:19:51
1
abrykrl
Kairel ⋆𐙚 :
Out of stock po sa video na to kaya walang yellow basket but you can check my other pinned video, mag stock po dun, click niyo lang po profile ko 😊
2024-12-23 10:40:44
9
aliszsz_
Iris :
Before and after.
2024-12-19 05:06:13
8
To see more videos from user @abrykrl, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV:Balerina jadi aktivis? Baiklah, itu aneh, tapi itulah kenyataannya.  Di bulan Mei 1998 ini, kamu adalah mahasiswi semester lima, yang juga seorang balerina. Di keadaan genting seperti ini, kamu mengikuti teman-teman satu kampus kamu untuk turun ke lapangan dan menyuarakan suara rakyat sekeras mungkin.  “Apa yang kamu lakukan disini, (y/n)? Bapakmu bukannya pejabat di atas sana?” Celetuk Sucipto. Mahasiswa fakultas teknik. Lantas, pandangan yang lain menuju ke arah kamu. Walaupun tak lama, mereka tertawa. Sudah menjadi rahasia umum jika kamu adalah anak seorang pejabat, namun, kamu suka memberontak. Mengikuti apa yang ayah kamu lakukan, sebagai pejabat bersih di era mulut tertutup ini.  “Ya emangnya kenapa? Bapakku bersih, kok, orangnya. Anaknya memperjuangkan di lapangan, bapaknya di gedung sana.” Kamu menjawab dengan gamblang.  Di hadang, bahkan di teriaki balik oleh para aparat kepolisian sudah bukan hal yang mengagetkan untuk kamu. Hingga di saat gas air mata melayang, para aktivis kabur. Karena mereka tahu, di kabut yang diciptakan ini, akan ada pengkhianat di antara mereka.  Kamu juga pergi, menuju mobil yang sudah tersedia dan yang memang kamu ketahui. Di dalam sana, kamu pikir ada supir milikmu seperti biasa. Tapi siapa yang akan menyangka, kalau ternyata itu adalah mantan elit Kopassus? Ah iya, jika secara gamblang, itu suami kamu. Sunghoon.  “Saya sudah bilang, kan, sama kamu untuk berhenti turun kelapangan?” Meski dengan nada yang datar, ia masih dengan telaten mengatur rambutmu yang kacau. Kalian berhadap-hadapan, dengan Sunghoon yang memberisihkan wajahmu yang penuh dengan peluh keringat.  “Aku perlu turun. Apa kata mahasiswa lain kalau anak pejabat seperti aku malah adem anyem, tidak ikut demo? Bisa kena gunjingan.”  Sunghoon menghela napas. Ia malas jika harus berdebat dengan istri kecilnya. Kecil? Ya iya. Perbedaan usia kalian cukup jauh saat ini. Dan dengan sifat kamu yang aktif, ia malas mendebat. Sunghoon lebih suka mendengarkan, menuruti, serta memperlakukan kamu dengan nyaman.  “Pulang ya? Besok ga ada lagi, kan? Saya ga mau kamu kena apa-apa. Suasana nya sedang panas saat ini. Ayah kamu itu kekeuh ingin mendebat Presiden.”  Kamu mendecak kesal. “Bantuin dong Ayah aku!”  Dan dengan begitu, kamu menerima sentilan kecil di kening.  “Tidak semudah itu, sayang. Lagi pula Ayah kamu di posisi aman. Siapa yang berani mengusik Ketua Mahkamah Agung, hm?”  Walaupun sempat di kuasi oleh kekesalan, kamu menjadi tenang. Sunghoon yang peka, pun mengelus punggung tanganmu sambilan menjalankan mobil. Tanpa tahu, tragedi yang mengenaskan akan segera tiba.  ——— Kamu mengaduh kesakitan. Ini sudah 4 hari lewat dari hari terakhir kamu ikut turun. Dan kali ini, kamu turun lagi. Sudah banyak mahasiswa yang tertarik entah kemana, begitu pula dengan kamu. Rambut kamu di tarik dengan kencang, mengarahkan ke gang sepi nan gelap.  “Kamu anak Pak Haryono, kan?” Tanya orang itu. Tubuhnya tegap, juga besar. Ia memakai almamater kampus milikmu agar bisa menyamar. Tapi, saat ia baru saja mencengkram rahangmu, tiba-tiba saja kepalanya tersungkur.  “Sunghoon!” Tangismu luruh. Dan langsung menghambur kedalam pelukannya. Ia menyambut itu dengan lembut, menepuk-nepuk punggungmu.  Kamu digendong seperti koala yang memeluk induknya, dari depan. Bawahan Sunghoon, semuanya menunduk.  “Dia tadi nanya nama kamu, sayang?”  Kamu mengangguk. Dan setelahnya, gelap. Kamu pingsan.  ——— Di malam harinya, Bangkarpo, Presiden yang saat ini menjabat sedang duduk sendirian. Ia merinding. Rumahnya seakan sepi, tanpa suara, dan tanpa kehidupan. Dari belakang, ia mendengar celatuk pistol. Itu tepat ada di sampingnya.  “Duduk diam, Bung.” Itu Sunghoon. Karena ketakutan, Bangkarpo menurut. Ia menatap Sunghoon, perlahan, ketika laki-laki itu berjalan ke depannya sambil tertawa.  “Turun dari pangkatmu, atau nyawa mu yang naik, Bung?”  #sunghoon #enhypen #pov #fyp #foryouu
POV:Balerina jadi aktivis? Baiklah, itu aneh, tapi itulah kenyataannya. Di bulan Mei 1998 ini, kamu adalah mahasiswi semester lima, yang juga seorang balerina. Di keadaan genting seperti ini, kamu mengikuti teman-teman satu kampus kamu untuk turun ke lapangan dan menyuarakan suara rakyat sekeras mungkin. “Apa yang kamu lakukan disini, (y/n)? Bapakmu bukannya pejabat di atas sana?” Celetuk Sucipto. Mahasiswa fakultas teknik. Lantas, pandangan yang lain menuju ke arah kamu. Walaupun tak lama, mereka tertawa. Sudah menjadi rahasia umum jika kamu adalah anak seorang pejabat, namun, kamu suka memberontak. Mengikuti apa yang ayah kamu lakukan, sebagai pejabat bersih di era mulut tertutup ini. “Ya emangnya kenapa? Bapakku bersih, kok, orangnya. Anaknya memperjuangkan di lapangan, bapaknya di gedung sana.” Kamu menjawab dengan gamblang. Di hadang, bahkan di teriaki balik oleh para aparat kepolisian sudah bukan hal yang mengagetkan untuk kamu. Hingga di saat gas air mata melayang, para aktivis kabur. Karena mereka tahu, di kabut yang diciptakan ini, akan ada pengkhianat di antara mereka. Kamu juga pergi, menuju mobil yang sudah tersedia dan yang memang kamu ketahui. Di dalam sana, kamu pikir ada supir milikmu seperti biasa. Tapi siapa yang akan menyangka, kalau ternyata itu adalah mantan elit Kopassus? Ah iya, jika secara gamblang, itu suami kamu. Sunghoon. “Saya sudah bilang, kan, sama kamu untuk berhenti turun kelapangan?” Meski dengan nada yang datar, ia masih dengan telaten mengatur rambutmu yang kacau. Kalian berhadap-hadapan, dengan Sunghoon yang memberisihkan wajahmu yang penuh dengan peluh keringat. “Aku perlu turun. Apa kata mahasiswa lain kalau anak pejabat seperti aku malah adem anyem, tidak ikut demo? Bisa kena gunjingan.” Sunghoon menghela napas. Ia malas jika harus berdebat dengan istri kecilnya. Kecil? Ya iya. Perbedaan usia kalian cukup jauh saat ini. Dan dengan sifat kamu yang aktif, ia malas mendebat. Sunghoon lebih suka mendengarkan, menuruti, serta memperlakukan kamu dengan nyaman. “Pulang ya? Besok ga ada lagi, kan? Saya ga mau kamu kena apa-apa. Suasana nya sedang panas saat ini. Ayah kamu itu kekeuh ingin mendebat Presiden.” Kamu mendecak kesal. “Bantuin dong Ayah aku!” Dan dengan begitu, kamu menerima sentilan kecil di kening. “Tidak semudah itu, sayang. Lagi pula Ayah kamu di posisi aman. Siapa yang berani mengusik Ketua Mahkamah Agung, hm?” Walaupun sempat di kuasi oleh kekesalan, kamu menjadi tenang. Sunghoon yang peka, pun mengelus punggung tanganmu sambilan menjalankan mobil. Tanpa tahu, tragedi yang mengenaskan akan segera tiba. ——— Kamu mengaduh kesakitan. Ini sudah 4 hari lewat dari hari terakhir kamu ikut turun. Dan kali ini, kamu turun lagi. Sudah banyak mahasiswa yang tertarik entah kemana, begitu pula dengan kamu. Rambut kamu di tarik dengan kencang, mengarahkan ke gang sepi nan gelap. “Kamu anak Pak Haryono, kan?” Tanya orang itu. Tubuhnya tegap, juga besar. Ia memakai almamater kampus milikmu agar bisa menyamar. Tapi, saat ia baru saja mencengkram rahangmu, tiba-tiba saja kepalanya tersungkur. “Sunghoon!” Tangismu luruh. Dan langsung menghambur kedalam pelukannya. Ia menyambut itu dengan lembut, menepuk-nepuk punggungmu. Kamu digendong seperti koala yang memeluk induknya, dari depan. Bawahan Sunghoon, semuanya menunduk. “Dia tadi nanya nama kamu, sayang?” Kamu mengangguk. Dan setelahnya, gelap. Kamu pingsan. ——— Di malam harinya, Bangkarpo, Presiden yang saat ini menjabat sedang duduk sendirian. Ia merinding. Rumahnya seakan sepi, tanpa suara, dan tanpa kehidupan. Dari belakang, ia mendengar celatuk pistol. Itu tepat ada di sampingnya. “Duduk diam, Bung.” Itu Sunghoon. Karena ketakutan, Bangkarpo menurut. Ia menatap Sunghoon, perlahan, ketika laki-laki itu berjalan ke depannya sambil tertawa. “Turun dari pangkatmu, atau nyawa mu yang naik, Bung?” #sunghoon #enhypen #pov #fyp #foryouu

About