@noncakeith: Anu ba itu#kendricklamar#noncakeith

noncakeith🇵🇭🇯🇵
noncakeith🇵🇭🇯🇵
Open In TikTok:
Region: JP
Friday 06 December 2024 13:46:32 GMT
114307
15933
92
232

Music

Download

Comments

ramildelacruz5610
ramil Dela Cruz :
hindi ko n alm ang ginagawako
2024-12-07 06:28:01
0
hehhhhhhhhhhh010
Kennedy Heh. :
💐
2024-12-06 13:48:54
1
vincesanity44
ᵀᴰᵛ᭄enteng kabisote :
🌹🌹🌹
2024-12-19 02:57:30
0
ainoom
Ai Noom :
🌹
2024-12-18 17:26:20
0
depp77183
Depp :
💐💐💐
2024-12-18 14:48:10
0
jing.jing.dragon
❤️️🌜King.Dragon🇰🇭69🌛❤️️ :
👌
2024-12-17 04:09:02
0
misterj061
Mr j arm wrestling :
🔥
2024-12-14 04:59:28
0
jundennjun
Denny Junianto933 :
😂
2024-12-11 13:15:53
0
miwane19
Miwan :
😳😳😳
2024-12-10 18:28:58
0
jah_jah483
jahjah :
🔥🔥🔥
2024-12-09 11:43:37
0
princekairou
PRiNCe Kai :
😋😋😋
2024-12-09 11:03:59
0
chino.navarro4
Chino Navarro :
😆
2024-12-09 07:35:19
0
kopan29
psylocke :
🖤🖤🖤
2024-12-09 03:53:35
0
atlas04146
Atlas0414 :
💗💗💗
2024-12-09 03:25:55
0
loveac801
Marv's 04/14/03 :
❤❤❤
2024-12-09 01:09:45
0
jorlan.alamo
Jorlan Alamo :
🖤🖤🖤
2024-12-08 22:58:14
0
henrykiamcosilva
Henry Kiamco Silva :
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
2024-12-08 12:20:51
0
cactus__man69
cactusman :
🤍🤍🤍🤍
2024-12-08 11:09:50
0
stephen.sarmiento41
speed little :
👍🏻👍🏻👍🏻
2024-12-08 09:04:29
0
joeyjoey_2001
ด.ช.อาหวัง สี่เจ้า 💦💦💦 :
🤟🤟🤟
2024-12-08 07:05:47
0
aldinsenedo
🥰Aldin S. 09-24🥰 :
💚💚💚
2024-12-07 13:13:00
0
glennbuentipo
Glenn buentipo :
❤❤❤
2024-12-07 05:35:41
0
ka.to19
KA TO :
🥺
2024-12-07 04:35:22
0
raydinoroksen0
Raydnno 😃😃 :
😂😂
2024-12-07 02:52:57
0
lld1cell
Jc :
💯💯💯
2024-12-07 00:03:25
0
To see more videos from user @noncakeith, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV:Heeseung (1) Kamu bahkan masih ingat, bagaimana semua ini dimulai. Kamu—perempuan muda dengan rambut cokelat panjang yang sering diikat setengah, kulit yang selalu hangat disinari matahari, dan sorot mata yang terlalu tajam untuk usia kamu. Tapi semua itu tidak membuat kamu siap saat kedua orang tuamu bilang bahwa kamu akan dijodohkan... dengan teman mereka sendiri. Namanya Heeseung. Terlalu dewasa, terlalu tenang, terlalu pandai menatap seolah tahu segalanya tentang kamu. Usianya bahkan hampir sama dengan ayahmu. Kamu ingin menolak, tapi suara kamu kalah oleh kalimat “Dia pria baik, Nak. Dia akan menjagamu.” Dan begitulah kamu berdiri di altar, mengenakan gaun putih yang terasa lebih seperti beban daripada keindahan. --- Malam itu—malam pertama pernikahan kalian—kamu duduk di tepi ranjang dengan tangan yang gemetar. Heeseung menatapmu, tapi tidak mendekat. “Y/N,” suaranya rendah tapi lembut, “aku tahu kamu belum siap. Aku nggak akan menyentuhmu kalau kamu belum mau.” Kamu menelan ludah. “Aku cuma… nggak bisa, Om. Aku malu. Aku bahkan belum mengenalmu.” Dia tersenyum tipis. “Nggak apa-apa. Kita punya waktu.” Dan ternyata, dia menepati itu. Hari-hari berjalan. Heeseung memasak sarapan untukmu, menjemputmu pulang kuliah, dan sesekali menatapmu dari jauh dengan pandangan yang tak pernah kamu pahami. Lambat laun, kamu mulai terbiasa dengan sosoknya—dengan suaranya, caranya bicara, dan kehangatan yang dia bawa. Suatu malam, kalian duduk di sofa, menonton film tanpa benar-benar menontonnya. Heeseung tiba-tiba memberimu sepotong cokelat. “Buat kamu,” katanya pelan. Kamu menatap cokelat itu curiga.  “Cokelat apa ini? Aku belum pernah lihat.”-Kamu Dia tersenyum samar. “Cokelat biasa. Aku cuma pengen kamu senang, Y/N.”-Heeseung Kamu mengangguk, mengambilnya, lalu memakannya perlahan. Entah kenapa, rasanya manis sekaligus aneh. Beberapa menit berlalu. Kamu tanpa sadar merapat, duduk dipangkuannya dan mencium Heeseung sesekali. Anehnya,  Heeseung tidak keheranan sama sekali. Seperti.. ia tau penyebab kamu bertingkah aneh. “Om…” bisikmu pelan. “Hm?”-Heeseung “Dulu waktu aku nolak malam pertama, kamu nggak marah?” Dia terdiam sejenak, lalu menjawab tenang, “Marah? Enggak, sayang. Aku cuma nunggu waktu yang tepat. Aku mau kamu datang padaku karena kamu mau, bukan karena harus.”-Heeseung “Kalau aku bilang.. aku siap sekarang juga untuk lakuin itu.. gimana?..”-Kamu “Kamu yakin? kalau belum siap sepenuhnya, gak perlu dipaksa.”-Heeseung
POV:Heeseung (1) Kamu bahkan masih ingat, bagaimana semua ini dimulai. Kamu—perempuan muda dengan rambut cokelat panjang yang sering diikat setengah, kulit yang selalu hangat disinari matahari, dan sorot mata yang terlalu tajam untuk usia kamu. Tapi semua itu tidak membuat kamu siap saat kedua orang tuamu bilang bahwa kamu akan dijodohkan... dengan teman mereka sendiri. Namanya Heeseung. Terlalu dewasa, terlalu tenang, terlalu pandai menatap seolah tahu segalanya tentang kamu. Usianya bahkan hampir sama dengan ayahmu. Kamu ingin menolak, tapi suara kamu kalah oleh kalimat “Dia pria baik, Nak. Dia akan menjagamu.” Dan begitulah kamu berdiri di altar, mengenakan gaun putih yang terasa lebih seperti beban daripada keindahan. --- Malam itu—malam pertama pernikahan kalian—kamu duduk di tepi ranjang dengan tangan yang gemetar. Heeseung menatapmu, tapi tidak mendekat. “Y/N,” suaranya rendah tapi lembut, “aku tahu kamu belum siap. Aku nggak akan menyentuhmu kalau kamu belum mau.” Kamu menelan ludah. “Aku cuma… nggak bisa, Om. Aku malu. Aku bahkan belum mengenalmu.” Dia tersenyum tipis. “Nggak apa-apa. Kita punya waktu.” Dan ternyata, dia menepati itu. Hari-hari berjalan. Heeseung memasak sarapan untukmu, menjemputmu pulang kuliah, dan sesekali menatapmu dari jauh dengan pandangan yang tak pernah kamu pahami. Lambat laun, kamu mulai terbiasa dengan sosoknya—dengan suaranya, caranya bicara, dan kehangatan yang dia bawa. Suatu malam, kalian duduk di sofa, menonton film tanpa benar-benar menontonnya. Heeseung tiba-tiba memberimu sepotong cokelat. “Buat kamu,” katanya pelan. Kamu menatap cokelat itu curiga. “Cokelat apa ini? Aku belum pernah lihat.”-Kamu Dia tersenyum samar. “Cokelat biasa. Aku cuma pengen kamu senang, Y/N.”-Heeseung Kamu mengangguk, mengambilnya, lalu memakannya perlahan. Entah kenapa, rasanya manis sekaligus aneh. Beberapa menit berlalu. Kamu tanpa sadar merapat, duduk dipangkuannya dan mencium Heeseung sesekali. Anehnya, Heeseung tidak keheranan sama sekali. Seperti.. ia tau penyebab kamu bertingkah aneh. “Om…” bisikmu pelan. “Hm?”-Heeseung “Dulu waktu aku nolak malam pertama, kamu nggak marah?” Dia terdiam sejenak, lalu menjawab tenang, “Marah? Enggak, sayang. Aku cuma nunggu waktu yang tepat. Aku mau kamu datang padaku karena kamu mau, bukan karena harus.”-Heeseung “Kalau aku bilang.. aku siap sekarang juga untuk lakuin itu.. gimana?..”-Kamu “Kamu yakin? kalau belum siap sepenuhnya, gak perlu dipaksa.”-Heeseung "Iya om, Y/N yakin.”-Kamu “Baiklah.”-Heeseung Setelah itu Heeseung menggendongmu menuju ranjang. Melepas kancing piyama mu satu persatu. Akhirnya kamu dan Heeseung melakukan hal itu perlahan-lahan. Tetapi kamu gak bisa diem, mungkin karena tubuh mu belum terbiasa. “Jangan banyak gerak dong, sayang.”-Heeseung “Maaf om.. Aku cuma.. belum– Aaaah!!”-Kamu tebak end?..🥰 #heeseung #penguasabumi #enhypen #onlypov #gasukaskip📵

About