Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@fadel_2002: 🥺
oati
Open In TikTok:
Region: ID
Saturday 14 December 2024 12:49:49 GMT
151
8
0
2
Music
Download
No Watermark .mp4 (
0.57MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
0.57MB
)
Watermark .mp4 (
1.27MB
)
Music .mp3
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @fadel_2002, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
Sợ bàn tay e mong manh quá, biết mai sau này còn giữ được anh...😅 #dieuemloso #Remix #DjSativa❤️ #xuhuongtiktok #nhachaymoingay 😍
Selama ini sejarah di sekolah sering menyebut bahwa kata Indonesia pertama kali muncul pada Kongres Pemuda, 28 Oktober 1928. Namun jauh sebelum itu, sekitar tahun 1917–1918, nama Indonesia telah diperkenalkan oleh Dr. G.S.S.J. Ratulangi atau Sam Ratulangi, putra Minahasa yang belajar di Belanda. Saat berada di Leiden, Ratulangi aktif dalam kelompok mahasiswa asal Minahasa dan menjabat Ketua Indiesche Vereniging (1913–1915), yaitu perkumpulan mahasiswa Hindia Belanda. Di sinilah untuk pertama kali ia memperkenalkan ide besar tentang satu bangsa bernama Indonesia. Gagasannya diterima oleh para mahasiswa Asia di Eropa, bahkan disebarluaskan hingga ke tanah air. Sekembalinya ke Hindia Belanda, Ratulangi mendirikan perusahaan asuransi di Bandung dengan nama “Levensverzekering Maatschappij Indonesia” pada tahun 1918. Itulah kali pertama kata “Indonesia” digunakan secara resmi dan terang-terangan di wilayah jajahan Belanda. Perusahaan ini menjadi simbol awal kebanggaan nasional sebelum istilah itu diangkat secara luas. Presiden Soekarno sendiri mengakui jasa besar Sam Ratulangi. Dalam pidatonya tahun 1960, Bung Karno mengenang masa mudanya di Bandung. Ia bercerita pernah melihat papan nama bertuliskan Levensverzekering Maatschappij Indonesia di Jalan Braga, dan terkejut karena nama Indonesia sudah digunakan secara terbuka. Setelah bertanya, ia diberi tahu bahwa perusahaan itu milik seorang doktor dari Minahasa — Ratulangi. Bung Karno menegaskan, “Tak dapat saudara menulis sejarah Indonesia tanpa menulis nama G.S.S.J. Ratulangi.” Namun akar kata Indonesia ternyata jauh lebih tua. Dalam budaya Minahasa, khususnya suku Tondano, Tontemboan, Tomohon, Tonsea, dan Tonsawang, dikenal sandi perjuangan kuno: “Endonei-sia” atau “Induni-sia.” Kata kerja endonei, endoni, induni berarti ambil atau rebut kembali, sedangkan sia berarti dia, personifikasi dari kemerdekaan. Dengan demikian, Endonei-sia bermakna “rebut kembali kemerdekaanmu.” Sandi ini lahir dari penderitaan dan perlawanan rakyat Minahasa terhadap penjajahan di akhir abad ke-19. Dari tanah Tondano yang melahirkan Sam Ratulangi (lahir 5 November 1890), mengalir semangat leluhur yang pernah berjuang dalam Perang Tondano (1808–1809). Ia menempuh pendidikan di Sekolah Raja Tondano, lalu ke Batavia, dan melanjutkan ke Eropa. Di sanalah ia membentuk visi tentang persatuan bangsa yang merdeka dan menyatukan semua pulau Nusantara di bawah satu nama — Indonesia. Ratulangi meyakini bahwa rakyat dari ratusan pulau dan suku di Hindia Belanda adalah satu bangsa. Ide ini kemudian disetujui oleh banyak pemuda-pemudi Nusantara di Belanda, dan kelak menginspirasi gerakan nasional di tanah air. Bung Karno mengulang gagasan Ratulangi itu dalam amanatnya pada 18 Agustus 1960, “Ideku tentang ratusan pulau dan penduduknya satu Indonesia telah disampaikan dan disetujui para pemuda di Belanda.” Dari situlah nama Indonesia kemudian dikenal luas, hingga akhirnya diabadikan dalam Sumpah Pemuda 1928. Namun sejarah mencatat, benih pertama nama itu lahir dari pemikiran dan perjuangan seorang anak Minahasa — Dr. Sam Ratulangi. Kata Indonesia bukan hasil ciptaan pakar asing, bukan gabungan dari India dan Nesos, melainkan berasal dari semangat dan bahasa Nusantara sendiri. Kata itu adalah mutiara pusaka Minahasa untuk seluruh bangsa Indonesia, yang mengandung makna persatuan, perjuangan, dan cinta tanah air. Sebagai Tou Minahasa, kita pantas berbangga. Karena dari tanah Toar Lumimuut-lah lahir kata sakral yang kini menjadi nama negara kita — Indonesia.
Sergio Ramos discusses leadership at the most recent Globe Soccer Awards event. 🏆 What are your thoughts? 👀 #GlobeSoccer @Sergio Ramos
#CapCut #story #fyp
me tome un descanso hola #ddlc #ddlcplus #dokidoki #dokidokiliteratureclub #natsuki #natsukiddlc #nacusi #yuriddlc #monika #monikaddlc #blender #animation
About
Robot
Legal
Privacy Policy