@daph.ontiveros:

Daphne Ontiveros
Daphne Ontiveros
Open In TikTok:
Region: MX
Sunday 15 December 2024 19:57:13 GMT
21613
916
0
4

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @daph.ontiveros, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

PART 2 ] Minggu-minggu setelah insiden di gudang itu terasa seperti mimpi indah bagi Y/N. Sunghoon mulai berubah. Tidak banyak bicara, tidak juga menjadi hangat seperti tokoh drama romantis. Tapi ia hadir. Selalu. Saat Y/N terlambat sarapan, ada roti tawar dan susu kotak di mejanya—dengan catatan kecil bertuliskan:
PART 2 ] Minggu-minggu setelah insiden di gudang itu terasa seperti mimpi indah bagi Y/N. Sunghoon mulai berubah. Tidak banyak bicara, tidak juga menjadi hangat seperti tokoh drama romantis. Tapi ia hadir. Selalu. Saat Y/N terlambat sarapan, ada roti tawar dan susu kotak di mejanya—dengan catatan kecil bertuliskan: "Makan. Aku tahu kamu sering lupa." Atau saat mereka berselisih di lorong sekolah, dia hanya menunduk pelan dan menyentuh pundak Y/N—tanpa kata-kata, namun membuat gadis itu membeku di tempat. Sunghoon tidak mencintai dengan suara. Ia mencintai dengan kehadiran. Dan bagi Y/N, itu lebih dari cukup. Namun bagi seseorang… itu adalah sebuah ancaman. Anetta. Ia melihat semuanya. Cara Sunghoon mulai memperhatikan Y/N. Cara senyum Y/N mulai mengarah hanya pada satu orang. Dan itu bukan dia. Kecemburuan dalam dirinya bukanlah api—ia seperti pisau: tajam, diam, dan mengincar perlahan. Anetta tahu reputasi Y/N yang ceria. Tapi dia juga tahu... betapa rapuhnya seseorang yang menyimpan luka dengan senyuman. Dan ia berniat menyayat luka itu lebih dalam. Hari itu OSIS berkumpul membahas acara bakti sosial ke panti asuhan. Y/N duduk di samping Sunghoon, tangannya sibuk menandai proposal, dan kadang mereka saling mencuri pandang. Halus. Diam-diam. Anetta yang memperhatikan itu, langsung menyeringai dalam hatinya. “Y/N,” panggil Anetta setelah rapat selesai, “boleh ngomong sebentar?” Y/N mengangguk, mengikuti senior itu ke koridor belakang aula. “Kamu gak capek, ya? Ngejar-ngejar cowok yang bahkan gak ngelirik kamu dari awal?” Y/N terdiam. “Sunghoon bukan cowok buat kamu, tahu. Kamu itu cuma mainan buatnya.” Y/N menegakkan bahunya. “Kamu gak kenal Sunghoon kayak aku kenal dia.” Anetta tertawa pelan. “Oh, sayang… kamu pikir kamu satu-satunya yang pernah dekat dengan dia?” Dia mendekat. “Aku cuma pengen kamu siap... saat semuanya jatuh.” Dan dengan senyum miring, ia pergi—meninggalkan Y/N yang mulai merasa panas di dada. Rasa takut mulai merayap masuk. Tapi Y/N menepisnya. “Sunghoon gak kayak gitu… dia gak akan nyakitin aku… kan?” Beberapa hari kemudian, rumor mulai menyebar. Anetta—dengan segala kelihaiannya—memalsukan pesan-pesan dari Sunghoon ke nomor anonim. Ia menyebarkan tangkapan layar itu, membuat seolah-olah Sunghoon hanya bermain dengan Y/N. “Cuma iseng. Nanti juga bosen.” “Biar dia jatuh, terus aku tinggalin.” Chat palsu itu menyebar di grup angkatan, dan salah satu temannya mengirimkan semuanya ke Y/N. Dunia Y/N runtuh pelan. Ia tidak menangis. Tidak di sekolah. Tidak saat Sunghoon menyapanya seperti biasa. “Kamu gak chat hari ini,” ucap Sunghoon, sedikit bingung. Y/N hanya tersenyum kecil. “Lagi sibuk aja.” Tapi malam itu, di kamarnya yang sunyi, Y/N membaca kembali pesan-pesan palsu itu. Dan hatinya runtuh... seperti ribuan pecahan kaca di lantai marmer dingin. #sunghoon #fyp #enhypen #pov #lewatberanda

About