@itszain217: Zargham badshah ji put mashallah mola salamt rakhy 🧿❤️#zuljhna #ماشااللّٰہ #foryou #zuljhna #foryou

乙 A ꀤ Ɲ
乙 A ꀤ Ɲ
Open In TikTok:
Region: PK
Tuesday 14 January 2025 20:44:18 GMT
12722
2114
76
49

Music

Download

Comments

ashal.badshah48
Ashal Badshah :
❤️❤️❤️
2025-01-15 15:24:05
1
To see more videos from user @itszain217, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Hujan lebat dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Jumat (21/11) lalu, mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum di beberapa wilayah Kabupaten Bantul. Kerusakan paling parah terjadi pada ruas jalan utama yang menghubungkan Pedukuhan Wunut dan Pedukuhan Sompok, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri. Ruas jalan utama tersebut ambles akibat tanah longsor yang menyebabkan akses jalan menjadi terputus dan membuat warga Pedukuhan Wunut terisolasi. Merespons bencana hidrometeorologi tersebut, berdasarkan rapat darurat yang dilakukan pada Jumat (21/11) malam bersama pemerintah dan jajaran terkait setempat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul pun menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang melalui Keputusan Bupati Bantul Nomor 723 Tahun 2025. “Status Bantul dalam kondisi tanggap darurat ini berlaku mulai tanggal 21 November sampai 5 Desember 2025. Selama 14 hari ini kami nyatakan sebagai masa tanggap darurat, di mana penyelamatan nyawa dan warga ini prioritas utama. Kita belum berpikir kapan melakukan rekonstruksi terhadap sarana prasarana yang rusak,” ungkap Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih kepada rekan media, di Bantul, Sabtu (22/11). Halim mengungkapkan, berdasarkan laporan BPBD, tercatat sebanyak 150 orang di Pedukuhan Sompok dan 300 orang di Pedukuhan Kedungmiri yang terdampak dan menjadi fokus penyelamatan, baik nyawa maupun harta benda.  Di masa tanggap darurat ini, pihaknya pun telah membangun dua posko, di Sompok, Sriharjo dan di Kedungjati, Selopamioro, guna memastikan kebutuhan logistik masyarakat terdampak terpenuhi. Selain membangun posko, pihak Halim dan daerah setempat juga tengah menetapkan tempat evakuasi jika keadaan memburuk.  Menurut Halim, perencanaan terkait rekonstruksi terhadap jalan yang amblas akan dilakukan setelah masa tanggap darurat dinyatakan berakhir. Rekonstruksi ini pun akan memakan waktu lebih lama dan lebih rumit lantaran di wilayah Wunut, Sompok, dan sekitarnya, berdasarkan kajian teknis sipil dan geologi UGM, terdapat sifat/karakter tanah yang khas. Sumber @humasjogja #jogja #jogjakarta #yogyakarta
Hujan lebat dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Jumat (21/11) lalu, mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum di beberapa wilayah Kabupaten Bantul. Kerusakan paling parah terjadi pada ruas jalan utama yang menghubungkan Pedukuhan Wunut dan Pedukuhan Sompok, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri. Ruas jalan utama tersebut ambles akibat tanah longsor yang menyebabkan akses jalan menjadi terputus dan membuat warga Pedukuhan Wunut terisolasi. Merespons bencana hidrometeorologi tersebut, berdasarkan rapat darurat yang dilakukan pada Jumat (21/11) malam bersama pemerintah dan jajaran terkait setempat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul pun menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang melalui Keputusan Bupati Bantul Nomor 723 Tahun 2025. “Status Bantul dalam kondisi tanggap darurat ini berlaku mulai tanggal 21 November sampai 5 Desember 2025. Selama 14 hari ini kami nyatakan sebagai masa tanggap darurat, di mana penyelamatan nyawa dan warga ini prioritas utama. Kita belum berpikir kapan melakukan rekonstruksi terhadap sarana prasarana yang rusak,” ungkap Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih kepada rekan media, di Bantul, Sabtu (22/11). Halim mengungkapkan, berdasarkan laporan BPBD, tercatat sebanyak 150 orang di Pedukuhan Sompok dan 300 orang di Pedukuhan Kedungmiri yang terdampak dan menjadi fokus penyelamatan, baik nyawa maupun harta benda. Di masa tanggap darurat ini, pihaknya pun telah membangun dua posko, di Sompok, Sriharjo dan di Kedungjati, Selopamioro, guna memastikan kebutuhan logistik masyarakat terdampak terpenuhi. Selain membangun posko, pihak Halim dan daerah setempat juga tengah menetapkan tempat evakuasi jika keadaan memburuk. Menurut Halim, perencanaan terkait rekonstruksi terhadap jalan yang amblas akan dilakukan setelah masa tanggap darurat dinyatakan berakhir. Rekonstruksi ini pun akan memakan waktu lebih lama dan lebih rumit lantaran di wilayah Wunut, Sompok, dan sekitarnya, berdasarkan kajian teknis sipil dan geologi UGM, terdapat sifat/karakter tanah yang khas. Sumber @humasjogja #jogja #jogjakarta #yogyakarta

About