@thespotter_kyceflying: WEEK-END RELAXANT ?!!! Es tu abonné à ma CHAÎNE YOUTUBE ???? Qu’attends-tu ???? « Lien dans la BIO !!!😍 ou en TAPANT « KYCEFLYING » dans YOUTUBE ✨ DE NOUVELLES VIDÉOS EXCLUSIVES SUR YOUTUBE Bientôt … ABIDJAN INTERNATIONAL AIRPORT 🤩 . . Son de @madia.off.yal 🎧🎵 . . . . #kyceflying #cotedivoire🇨🇮 #tiktokcotedivoire🇨🇮 #abidjan225🇨🇮 #flypシ #aviation #cotedivoire #avion #tiktokcotedivoire🇨🇮tiktok225 #tiktokabidjan🇨🇮 #airport #viral_video #spotting

THESPOTTER🇨🇮_KYCEFLYING
THESPOTTER🇨🇮_KYCEFLYING
Open In TikTok:
Region: CI
Friday 17 January 2025 19:05:01 GMT
3608
227
3
3

Music

Download

Comments

drame.la.mine
Drame La Mine :
😂
2025-01-30 23:01:35
1
elpazo249
elpazo249 :
🥰🥰🥰
2025-01-17 22:24:08
1
diabydiaby87
Niffa-Diaby :
J’adore mon baux pays la Côte d’Ivoire 🇨🇮❤️❤️❤️
2025-01-17 19:59:42
1
To see more videos from user @thespotter_kyceflying, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Setelah membaca berbagai ulasan negatif terhadap Against the Gods di Wuxiaworld, saya menyimpulkan bahwa sebagian besar pembaca yang mengkritik novel ini tampaknya tidak membaca lebih dari 1.000 chapter. Banyak dari mereka menilai kisahnya berlebihan, penuh harem, dan tidak logis, padahal penilaian itu muncul karena hanya memahami permukaannya, tanpa melihat dasar takdir dan struktur kosmologinya. Sebagian pembaca salah memahami kehidupan pertama Yun Che. Mereka mengira ia seorang kultivator kuat yang membantai jutaan orang karena kekuatannya sendiri, padahal di kehidupan itu ia tidak bisa berkultivasi sama sekali. Yun Che hanyalah manusia biasa yang belajar ilmu pengobatan dari gurunya, Yun Gu, seorang tabib bijak. Pengetahuan yang ia pelajari berasal dari separuh kitab suci peninggalan Dewa Leluhur — bukan seni bertarung, melainkan ilmu spiritual dan medis yang kelak berperan besar dalam takdirnya. Memang benar Yun Che membunuh 7.700.000 orang dalam semalam sebelum bunuh diri, tetapi bukan karena kekuatan pribadinya. Ia menggunakan artefak surgawi Sky Poison Pearl, yang memiliki kemampuan memurnikan dan meracuni pada tingkat luar biasa. Racunnya bahkan dalam bentuk paling lemah mampu membunuh kultivator tingkat tinggi dengan mudah. Tindakan itu bukan ambisi, melainkan keputusasaan setelah guru dan istrinya dibunuh oleh orang-orang yang menginginkan artefak tersebut. Dalam kehidupan keduanya, Yun Che menerima banyak warisan — kekuatan dewa, iblis, dan binatang suci. Banyak pembaca menilai hal itu terlalu berlebihan, padahal semua itu merupakan garis takdir yang ditulis oleh Dewa Leluhur. Ia ditakdirkan menyelamatkan Primal Chaos dari kehancuran Abyss of Nothingness. Tanpa warisan-warisan itu, mustahil baginya menandingi musuh yang telah mencapai True God Realm, sedangkan batas manusia hanya Divine Sovereign Realm. Maka warisan itu bukan keberuntungan, tetapi alat takdir untuk menjaga keseimbangan kosmos. Isu harem Yun Che juga sering disalahartikan. Banyak yang menilainya sebagai kelemahan cerita, padahal itu bagian dari strategi Dewa Leluhur. Atas permintaan Xiao Lingxi, jalan hidup Yun Che disusun agar tidak sepenuhnya tragis. Para wanita dari berbagai wilayah bukan sekadar romansa, melainkan jembatan takdir yang menjaga koneksi antardunia. Hal ini membuat Yun Che berbeda dari Wang Lin dalam Xian Ni (Renegade Immortal), yang dua kali menentang langit dan dua kali kalah karena kesendiriannya. Meski begitu, penderitaan tetap menjadi bagian dari nasibnya. Saat tiga Wilayah Ilahi — Timur, Selatan, dan Barat — mengkhianatinya, hanya sedikit pihak yang tetap setia: Snow Song Realm, Glazed Light Realm, Realm Dewa Bulan, Realm Dewa Bintang, Alam Dewa Qilin, Alam Dewa Naga Biru, serta beberapa individu seperti Jun Wuming dan Jun Xilei. Pada masa itu, Yun Che baru berada di tingkat Divine King Realm; melawan gabungan tiga wilayah jelas mustahil meski ia memiliki warisan primordial. Dari sini terlihat bahwa Against the Gods bukan sekadar kisah protagonis kuat dan harem berlebihan, melainkan tragedi besar tentang takdir, pengkhianatan, dan penderitaan seorang manusia yang dipaksa menjadi penyelamat dunia yang menolak dirinya. Banyak pembaca berhenti di awal, tidak menyadari bahwa setiap kekuatan adalah beban, setiap cinta adalah luka, dan setiap kemenangan menuntut pengorbanan. Yun Che bukan pahlawan yang dikelilingi keberuntungan, melainkan sosok tragis yang terus bangkit dari kehancuran untuk melawan langit dan takdir yang mengekangnya. (disini saya membawa nama wang lin karena sebagai contoh bahwa kesendirian terkadang bukanlah pilihan yang tepat) , (dan batas kultivasi manusia di alam dewa bukanlah divine sovereign, tapi divine master, tapi khusus Yun che terbatas di divine sovereign karena kekuatan tempurnya sudah di divine master, melebihi divine sovereign di alam dewa sudah tidak memungkinkan bagi Yun che).  #novelrecommendations #fyp #YunChe #nitianxieshen #againtthegods
Setelah membaca berbagai ulasan negatif terhadap Against the Gods di Wuxiaworld, saya menyimpulkan bahwa sebagian besar pembaca yang mengkritik novel ini tampaknya tidak membaca lebih dari 1.000 chapter. Banyak dari mereka menilai kisahnya berlebihan, penuh harem, dan tidak logis, padahal penilaian itu muncul karena hanya memahami permukaannya, tanpa melihat dasar takdir dan struktur kosmologinya. Sebagian pembaca salah memahami kehidupan pertama Yun Che. Mereka mengira ia seorang kultivator kuat yang membantai jutaan orang karena kekuatannya sendiri, padahal di kehidupan itu ia tidak bisa berkultivasi sama sekali. Yun Che hanyalah manusia biasa yang belajar ilmu pengobatan dari gurunya, Yun Gu, seorang tabib bijak. Pengetahuan yang ia pelajari berasal dari separuh kitab suci peninggalan Dewa Leluhur — bukan seni bertarung, melainkan ilmu spiritual dan medis yang kelak berperan besar dalam takdirnya. Memang benar Yun Che membunuh 7.700.000 orang dalam semalam sebelum bunuh diri, tetapi bukan karena kekuatan pribadinya. Ia menggunakan artefak surgawi Sky Poison Pearl, yang memiliki kemampuan memurnikan dan meracuni pada tingkat luar biasa. Racunnya bahkan dalam bentuk paling lemah mampu membunuh kultivator tingkat tinggi dengan mudah. Tindakan itu bukan ambisi, melainkan keputusasaan setelah guru dan istrinya dibunuh oleh orang-orang yang menginginkan artefak tersebut. Dalam kehidupan keduanya, Yun Che menerima banyak warisan — kekuatan dewa, iblis, dan binatang suci. Banyak pembaca menilai hal itu terlalu berlebihan, padahal semua itu merupakan garis takdir yang ditulis oleh Dewa Leluhur. Ia ditakdirkan menyelamatkan Primal Chaos dari kehancuran Abyss of Nothingness. Tanpa warisan-warisan itu, mustahil baginya menandingi musuh yang telah mencapai True God Realm, sedangkan batas manusia hanya Divine Sovereign Realm. Maka warisan itu bukan keberuntungan, tetapi alat takdir untuk menjaga keseimbangan kosmos. Isu harem Yun Che juga sering disalahartikan. Banyak yang menilainya sebagai kelemahan cerita, padahal itu bagian dari strategi Dewa Leluhur. Atas permintaan Xiao Lingxi, jalan hidup Yun Che disusun agar tidak sepenuhnya tragis. Para wanita dari berbagai wilayah bukan sekadar romansa, melainkan jembatan takdir yang menjaga koneksi antardunia. Hal ini membuat Yun Che berbeda dari Wang Lin dalam Xian Ni (Renegade Immortal), yang dua kali menentang langit dan dua kali kalah karena kesendiriannya. Meski begitu, penderitaan tetap menjadi bagian dari nasibnya. Saat tiga Wilayah Ilahi — Timur, Selatan, dan Barat — mengkhianatinya, hanya sedikit pihak yang tetap setia: Snow Song Realm, Glazed Light Realm, Realm Dewa Bulan, Realm Dewa Bintang, Alam Dewa Qilin, Alam Dewa Naga Biru, serta beberapa individu seperti Jun Wuming dan Jun Xilei. Pada masa itu, Yun Che baru berada di tingkat Divine King Realm; melawan gabungan tiga wilayah jelas mustahil meski ia memiliki warisan primordial. Dari sini terlihat bahwa Against the Gods bukan sekadar kisah protagonis kuat dan harem berlebihan, melainkan tragedi besar tentang takdir, pengkhianatan, dan penderitaan seorang manusia yang dipaksa menjadi penyelamat dunia yang menolak dirinya. Banyak pembaca berhenti di awal, tidak menyadari bahwa setiap kekuatan adalah beban, setiap cinta adalah luka, dan setiap kemenangan menuntut pengorbanan. Yun Che bukan pahlawan yang dikelilingi keberuntungan, melainkan sosok tragis yang terus bangkit dari kehancuran untuk melawan langit dan takdir yang mengekangnya. (disini saya membawa nama wang lin karena sebagai contoh bahwa kesendirian terkadang bukanlah pilihan yang tepat) , (dan batas kultivasi manusia di alam dewa bukanlah divine sovereign, tapi divine master, tapi khusus Yun che terbatas di divine sovereign karena kekuatan tempurnya sudah di divine master, melebihi divine sovereign di alam dewa sudah tidak memungkinkan bagi Yun che). #novelrecommendations #fyp #YunChe #nitianxieshen #againtthegods

About