@n4k549: #foryou ๐Ÿ—ฃ๏ธ

.
.
Open In TikTok:
Region: KH
Tuesday 21 January 2025 13:44:09 GMT
130317
18677
115
634

Music

Download

Comments

user472685199639
Easy..game! :
แž‚แŸแž“แžทแž™แžถแž™แž˜แŸแžธแž›แž„แžถแž™แžแŸ’แž‰แžปแŸ†แž‚แŸ’แžšแž”แŸ‹แž”แŸ‚แž”แž™แŸ‰แžถแž„แž แŸแžธแž™แžขแž„แŸ’แž‚แžปแž™แžŸแŸแžธแž…แž‡แžถแž˜แžฝแž™แž‚แŸ’แž“แžถแž‚แŸแž’แž˜แŸ’แž˜แžแžถ แž…แŸ†แžŽแŸ‚แž€แžแŸ’แž‰แžปแŸ†แž€แŸ†แž–แžปแž„แžŸแŸ’แžŠแžถแž”แŸ‹.......
2025-02-28 14:19:50
48
lasloy5
N :
แž€แžปแŸ†แž™แžถแž™แž˜แžพแž›แž„แžถแž™แž‰แžปแž˜แž”แžถแž“แžขแžแŸ‹๐Ÿ˜”๐Ÿ’”
2025-03-16 04:31:29
8
nifa912
PING :
Yy ot kit arom nh sos mg hy ๐Ÿ˜ƒ
2025-01-23 10:11:52
21
fai.guuzz
Fai Guzz :
Mun yy ey muy yl dl arom nh phg nh kr jes ot jit dea๐Ÿ™‡
2025-01-22 15:35:35
8
najuiibii1
Matcha :
Lers hz ๐Ÿ˜†
2025-01-22 14:58:07
6
wave_2_eart
26oct :
Silent repost๐Ÿ˜‡
2025-01-22 09:56:34
4
ni.ni2807
15 September :
แž แžพแž™แž”แž“แŸ’แžแž“แžทแž™แžถแž™แžแžถ แžขแžแŸ‹แžขแžธแžŽแžถแž แžธ
2025-02-10 02:23:51
3
zeiismosostrermzahy
Zaa :
Mun yy ey kit pi arom nh nak sโ€™dab pg
2025-01-23 09:48:09
2
tonmoli
:(๐Ÿ–ค๐Ÿฉถ :
แž–แžผแž€แŸ‚แžŸแž˜แŸ’แžแŸ‚แž„แžŽแžถแžŸแŸ‹แž˜แžทแžแŸ’แžแžแŸ’แž‰แžปแŸ†แžขแžพแž™๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…
2025-01-24 09:31:46
2
inklunoteynaheyyyyyyyyyy
ๆŽ :
Lers hx ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…
2025-02-27 22:59:05
1
na6face
nana๐Ÿ‘พ :
lg nh pek hx ๐Ÿ˜†
2025-01-23 02:07:42
1
somanita817
Chhin somanita :
mun ng yy ey yl arom nek sdab pg๐Ÿง๐Ÿปโ€โ™€๏ธ
2025-01-23 07:06:58
1
yukito781
โ˜†YUKITOโ˜†ๅฝก :
แž”แŸ’แžšแžพแž˜แžถแžแŸ‹แž˜แžปแž“แž”แŸ’แžšแžพแžแžฝแžš๐Ÿ˜†
2025-03-06 14:16:25
1
pbqx8
Vansak pk.7.๐Ÿ‡ฐ๐Ÿ‡ญ.Veng.๐Ÿ”ฅ :
sad ๐Ÿ˜ญ no sigma up to come back ๐Ÿ˜ˆ๐Ÿ’€
2025-04-06 06:03:59
1
j918113
J :
แžŠแžผแž…แž‰แžปแž˜แžŠแŸ‚แž”แž„๐Ÿฅฒ
2025-03-17 10:39:24
1
miikeov6
ๅŸบๅฅงๅคซ KEOV๐Ÿฉท :
แž›แŸแž„แžŸแžพแž…แž”แŸ‚แž”แž˜แžพแž›แž„แžถแž™โ˜บ๏ธ๐Ÿ’”
2025-03-20 12:12:53
1
konrchna
Alex ๐Ÿช๐Ÿณ :
Mk pi kit tha somlab mnus vea mean tus te Kom ey ๐Ÿ˜‚
2025-01-26 05:00:47
1
oun8114
โ™พ๏ธ :
แž˜แžทแž“แžŸแŸ’แžขแžถแžแžแŸ‚แž„แžแŸ‚แž‡แžถแžแžฝ แž€แŸ†แž”แŸ’แž›แŸ‚แž„๐Ÿ’๐Ÿปโ€โ™€๏ธโค๏ธโ€๐Ÿฉน
2025-03-20 04:58:33
1
singxing1
! :
yy ey oy kit klas phg
2025-03-14 09:16:51
1
heang.liza78
Lizaa ๐Ÿ‘ค๐Ÿซ€ :
nh yy kit pi arom nak rhot but nak ot del kit pi aorm nh tic sos๐Ÿ˜…๐Ÿ’”
2025-01-24 13:33:07
1
._haminikoo._
NY๐Ÿคก :
Jok๐Ÿ˜๐Ÿ’”
2025-03-10 11:04:00
1
klachkdor6
klachkdor6 :
แž“แžทแž„๐Ÿ˜†โฃ๏ธ๐Ÿ˜‚โŽ๐Ÿ˜”โœ…
2025-01-24 02:25:16
1
ka_12114
Kaa!!! :
heshe๐Ÿ˜ž
2025-01-23 13:04:19
1
sreynith5242
!รฑฤณch Bbe luv ๐Ÿณ๏ธโ€๐ŸŒˆ :
#แžŽแŸ‚แž๐Ÿ˜ƒ
2025-01-23 15:03:28
1
suo532
my bad :
still remember the word she said ๐Ÿ—ฃ๏ธ
2025-01-23 14:17:39
1
To see more videos from user @n4k549, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Stop Proyeknisasi Program Makan Bergizi Gratis MBG Pasti Sukses Bila Dikelola oleh Rakyat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto sejatinya adalah salah satu kebijakan paling pro rakyat di awal pemerintahannya. Tujuannya jelas: memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan bergizi, menekan stunting, dan menyiapkan generasi emas 2045. Namun, di tengah antusiasme publik, ada satu kekhawatiran klasik: program sebesar ini rawan menjadi bancakan proyek. Vendor besar hingga makelar proyek kerap mengambil peran dominan, sementara rakyat hanya jadi penonton. Jika itu terjadi, orientasi program bergeser: dari pemenuhan gizi pelajar menjadi sekadar proyek berlabel โ€œprogram pro rakyat.โ€ Padahal ada jalan yang lebih sederhana, memangkas birokrasi korup, berefek luas pada ekonomi, sekaligus lebih mendidik: menyerahkan pelaksanaan MBG kepada rakyat itu sendiri. Negara menyalurkan dana program MBG langsung ke rekening murid, lalu orang tua yang mengelolanya untuk menjalankan program ini.  โ€œVendor melihat anak sebagai konsumen, orang tua melihat anak sebagai amanah. MBG dikelola vendor hanya menghasilkan profit dan kebocoran; sebaliknya, bila dikelola orang tua, ia menciptakan pemenuhan gizi dengan sentuhan kasih sayang.โ€ Lalu bagaimana soal pengawasan? Sekolah bisa mengontrol melalui absensi menu harian. Jika ada keluarga yang tidak memenuhi standar, diberi teguran. Jika tetap abai, bantuan dihentikan. Skema ini sederhana, adil, dan membentuk disiplin sosial. Efek ekonominya bahkan lebih dahsyat. Ambil contoh sebuah desa dengan 500 keluarga, rata-rata memiliki dua anak sekolah. Dengan alokasi Rp15.000 per anak per hari, satu keluarga menerima Rp900 ribu per bulan. Totalnya Rp450 juta berputar di desa setiap bulan, atau Rp5,4 miliar dalam setahunโ€”lima kali lipat lebih besar dari dana desa setiap tahunnya, hanya untuk menjalankan satu program. Saya ulangi: satu program yang langsung dikelola oleh rakyat tanpa jalur birokrasi, tanpa tender. Tanpa kebocoran anggaran Anggaran sebesar itu hampir pasti dibelanjakan di pasar lokal. Warung desa, petani sayur dan buah, hingga peternak skala kecil akan kebanjiran permintaan harian. Roda ekonomi desa bergerak, siklus ekonomi rakyat bergairah, dan masyarakat akan terdorong dengan sendirinya menjalankan program ketahanan pangan karena adanya permintaan pasar yang nyata. Dengan demikian, MBG bukan hanya soal gizi anak sekolah. Ia berpotensi menjadi mesin penggerak ekonomi kerakyatan. Syaratnya satu: jangan terjebak pada logika proyek. Biarkan rakyat yang mengelola, biarkan uang negara berputar langsung di desa tanpa perantara panitia pelaksana, dan biarkan MBG menyehatkan anak sekaligus menghidupkan ekonomi rakyat. #mbg #makanbergizigratis
Stop Proyeknisasi Program Makan Bergizi Gratis MBG Pasti Sukses Bila Dikelola oleh Rakyat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto sejatinya adalah salah satu kebijakan paling pro rakyat di awal pemerintahannya. Tujuannya jelas: memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan bergizi, menekan stunting, dan menyiapkan generasi emas 2045. Namun, di tengah antusiasme publik, ada satu kekhawatiran klasik: program sebesar ini rawan menjadi bancakan proyek. Vendor besar hingga makelar proyek kerap mengambil peran dominan, sementara rakyat hanya jadi penonton. Jika itu terjadi, orientasi program bergeser: dari pemenuhan gizi pelajar menjadi sekadar proyek berlabel โ€œprogram pro rakyat.โ€ Padahal ada jalan yang lebih sederhana, memangkas birokrasi korup, berefek luas pada ekonomi, sekaligus lebih mendidik: menyerahkan pelaksanaan MBG kepada rakyat itu sendiri. Negara menyalurkan dana program MBG langsung ke rekening murid, lalu orang tua yang mengelolanya untuk menjalankan program ini. โ€œVendor melihat anak sebagai konsumen, orang tua melihat anak sebagai amanah. MBG dikelola vendor hanya menghasilkan profit dan kebocoran; sebaliknya, bila dikelola orang tua, ia menciptakan pemenuhan gizi dengan sentuhan kasih sayang.โ€ Lalu bagaimana soal pengawasan? Sekolah bisa mengontrol melalui absensi menu harian. Jika ada keluarga yang tidak memenuhi standar, diberi teguran. Jika tetap abai, bantuan dihentikan. Skema ini sederhana, adil, dan membentuk disiplin sosial. Efek ekonominya bahkan lebih dahsyat. Ambil contoh sebuah desa dengan 500 keluarga, rata-rata memiliki dua anak sekolah. Dengan alokasi Rp15.000 per anak per hari, satu keluarga menerima Rp900 ribu per bulan. Totalnya Rp450 juta berputar di desa setiap bulan, atau Rp5,4 miliar dalam setahunโ€”lima kali lipat lebih besar dari dana desa setiap tahunnya, hanya untuk menjalankan satu program. Saya ulangi: satu program yang langsung dikelola oleh rakyat tanpa jalur birokrasi, tanpa tender. Tanpa kebocoran anggaran Anggaran sebesar itu hampir pasti dibelanjakan di pasar lokal. Warung desa, petani sayur dan buah, hingga peternak skala kecil akan kebanjiran permintaan harian. Roda ekonomi desa bergerak, siklus ekonomi rakyat bergairah, dan masyarakat akan terdorong dengan sendirinya menjalankan program ketahanan pangan karena adanya permintaan pasar yang nyata. Dengan demikian, MBG bukan hanya soal gizi anak sekolah. Ia berpotensi menjadi mesin penggerak ekonomi kerakyatan. Syaratnya satu: jangan terjebak pada logika proyek. Biarkan rakyat yang mengelola, biarkan uang negara berputar langsung di desa tanpa perantara panitia pelaksana, dan biarkan MBG menyehatkan anak sekaligus menghidupkan ekonomi rakyat. #mbg #makanbergizigratis

About